Tak bisa dimungkiri bahwa Bogor masih menjadi tujuan wisata favorit warga Jabodetabek. Nah, kalau kebetulan kamu adalah seorang pencinta alam yang berdomisili di Jabodetabek, kamu harus banget nih datang ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Jangan ngaku pencinta alam kalau kamu belum pernah mendaki Gunung Gede Pangrango, deh. Gunung satu ini memiliki banyak spot yang cocok untuk dinikmati keindahan alamnya. Saran saya, kamu harus mendaki gunung ini minimal sekali seumur hidup.
Daftar Isi
Mendaki sambil menikmati Telaga Biru
Dalam perjalanan menuju atap Gunung Gede lewat jalur pendakian Cibodas, kita akan melihat panorama Telaga Biru yang mempesona. Walaupun namanya Telaga Biru, warna air di telaga ini terkadang berubah menjadi warna cokelat, biru, dan bahkan hijau akibat siklus ekosistem yang ada di dalam telaga ini sendiri.
Akan tetapi, telaga ini akan terlihat cantik saat berwarna biru atau hijau. Makanya siapkan gawai kalian dan cari angle foto terbaik untuk menangkan keindahan Telaga Biru. Sayangnya, telaga ini nggak bisa dipakai untuk berenang, jadi jangan coba-coba untuk menyeburkan diri di sini, ya.
Berdiri di atas gagahnya Gunung Gede Pangrango
Berada di ketinggian 2958 meter di atas permukaan laut, kita dapat menyaksikan terbitnya sinar matahari, indahnya Kota Bogor dari kejauhan, dan Gunung Pangrango yang gagah berdiri disamping Gunung Gede. Jika cuaca sedang bersahabat, kita akan disuguhi panorama lautan awan yang hanya bisa dinikmati dari ketinggian.
Setelah menikmati pemandangan, jangan lupa untuk berfoto bersama kawan-kawan pendakian di tugu puncak Gunung Gede. Sesudah lelah berfoto, bersantailah sejenak sambil menikmati bekal makanan dan minuman yang telah kita bawa. Kalau lupa membawa logistik ke puncak tapi merasa lapar dan haus, jangan khawatir karena tersedia banyak penjual yang menjajakan dagangannya. Eits, tapi jangan lupa setelah jajan, sampahnya dibawa turun juga, ya.
Baca halaman selanjutnya
Menikmati Alun-alun Suryakencana…
Menikmati sejuknya udara dan panorama Alun-alun Suryakencana
Alun-alun Suryakencana merupakan ikon dari Gunung Gede. Bahkan banyak yang menyebut Suryakencana sebagai surganya Gunung Gede. Jika sudah pernah ke Suryakencana, siap-siap saja untuk merasa kangen dengan suasananya dan pengin kembali lagi ke sini.
Suryakencana merupakan padang savana seluas kurang lebih 50 hektare yang dipenuhi hamparan bunga edelweis. Tapi perlu diingat ya, bunga edelweis dilarang untuk dipetik. Selama menyusuri Alun-alun Suryakencana, kita akan takjub akan keindahan alamnya.
Berada di ketinggian 2.750 mdpl seolah menambah kesyahduan Alun-alun Suryakencana. Selain itu, di sini juga terdapat mata air mengalir yang bisa langsung kita minum. Cobalah sesekali mencicipi minum air dingin segar langsung dari mata airnya yang tentu saja nggak perlu dimasukkan ke dalam kulkas dulu.
Mandi di Curug Cibereum
Setelah perjalanan panjang yang menguras tenaga dan keringat saat mendaki Gunung Gede Pangrango, di perjalanan turun menuju basecamp singgahlah di Curug Cibereum untuk melepas penat dan menyegarkan tubuh. Di bawah aliran Curug Cibereum, terdapat kolam yang dapat digunakan untuk berendam sebelum kembali berjalan menuju basecamp. Selain Curug Cibereum, masih ada dua air terjun yang lebih kecil, yaitu Curug Cikundul dan Curug Cidendeng.
Kalau khawatir nggak punya stamina yang cukup, kita juga bisa kok trekking untuk sekadar menikmati Curug Cibereum dan Telaga Biru. Kalau pengin yang lebih santai, menyewa tenda dan berkemah di area perkemahan yang telah disediakan oke juga. Pokoknya sempatkan ke Gunung Gede Pangrango minimal sekali seumur hidup, Gaes, dijamin nggak nyesel.
Penulis: Khoirzady Taqwa
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Sejarah Gunung Gede Pangrango dan Makhluk Gaib Pengganggu Pendaki.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.