Mencari Calon Suami Ideal dengan Tes IKEA

Mencari Calon Suami Ideal dengan Tes IKEA Terminal Mojok

Mencari Calon Suami Ideal dengan Tes IKEA (Unsplash.com)

Mencari pasangan hidup memang gampang-gampang susah. Lantaran memang caranya tidak ada yang seratus persen ideal saja. Apalagi kalau seorang perempuan muda sudah memasuki usia menikah, tentu deg-deg ser ingin mendapatkan pasangan yang pas. Kalau bisa sih yang tampan, baik hati, kaya, dan tentunya tak seperti Mas Aris. Ehe.

Dalam filosofi Jawa ada yang namanya bibit, bebet, dan bobot. Artinya, mencari calon pasangan yang memiliki latar belakang yang baik, status sosial cukup, dan kualitas pribadi yang unggul baik secara lahir maupun batin. Ini meliputi pengetahuan agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, dll. Sementara dalam agama Islam, ada empat kriteria saat memilih jodoh, yaitu bagus pemahaman agamanya, sebanding kedudukannya, enak dipandang, dan sehat.

Nah, khusus untuk mencari calon suami yang ideal, saya mau menambahkan satu lagi tes yang penting banget agar para perempuan bisa menemukan pasangan yang pas. Tes yang saya maksud adalah tes IKEA. Hah? IKEA bukannya nama peritel perabotan rumah tangga? Betul. Begini nih cara mengetes calon suami ideal pakai tes IKEA.

#1 Ajak calon suami jalan-jalan ke IKEA

IKEA diibaratkan Dufan alias Dunia Fantasi yang khusus dibuat untuk kaum hawa. Kalau kamu adalah laki-laki, coba deh ajak pasanganmu ke IKEA. Niscaya, mata pasanganmu akan berbinar indah, rona muka jadi cerah ceria, dan bibir jadi merah merona. Eaaa. Waktu pasanganmu memegang produk IKEA, seketika ia akan jadi lebih religius.

“Ya, Allah. Ini bagus banget!” sambil komat-kamit. Bukan, doi bukan sedang berzikir, melainkan sedang memadupadankan furnitur sambil sesekali berujar, “Ini sofanya nanti kalau ditaruh di depan TV kayaknya pas, ya? Apalagi kalau ditambah lukisan dinding.”

Ajak ayang keliling IKEA selama 3 jam (Unsplash.com)

Nah, buat kaum hawa, tujuan mengajak calon suamimu ke IKEA ini yang agak berbeda. Ingat, ya, kamu mengajak calon suamimu dengan niatan akan menguji dia. Jadi, harus lebih serius menilainya.

Coba ajak doi berkeliling dalam labirin IKEA yang besar itu. Cobain saja produk di sana satu per satu sambil melihat tata letak furnitur dalam ruangan. Kalau misalnya setelah tiga jam muter-muter calon suamimu masih kelihatan semangat dan suportif, maka selamat! Kamu telah menemukan calon pasangan hidup yang pas.

Tapi, kalau tiga jam diajak berkeliling si doi sudah bete, marah-marah, dan kalau ditanya cuma jawab, “Haaa… Apa?” sambil memainkan hape, wah, red flag banget tuh. Baru tiga jam menghadapi cobaan biasa saja sudah emosional, gimana menghadapi seumur hidup? Tapi ingat, tes ini nggak berlaku kalau kalian sudah menikah, ya. Sudah lewat~

#2 Minta calon suami merakit produk IKEA

Mungkin orang-orang sudah familier dengan IKEA effect, atau rasa cinta yang mendalam terhadap produk IKEA yang dibeli karena dirakit sendiri. Ada hubungan emosional yang terbentuk lantaran ada rasa bahwa “gue tuh yang bikin perabotan itu”.

Minta ayang merakit produk IKEA (Unsplash.com)

Eh, merakit produk IKEA itu gampang-gampang susah, Gaes! Memang sih ada petunjuknya, tapi rawan salah baca dan salah pasang. Nah, kalau calon suamimu bisa merakit produk IKEA dengan sempurna, keep him.

Kehidupan rumah tangga kelak akan dipenuhi dengan hal-hal seperti benerin keran air bocor, genteng pecah, wastafel mampet, dll. Kalau pasang produk IKEA saja sudah nggak bisa, gimana menghadapi tantangan yang lebih berat ketika memperbaiki rumah nantinya? Tapi ingat, tes ini nggak berlaku kalau kalian sudah menikah. Sudah telanjur~

#3 Apakah ayang mau membelikan produk IKEA?

Sebenarnya saya agak susah juga nih untuk memasukkan tes ketiga ini. Sebab, saya paham bahwa produk IKEA itu agak pricey. Tapi gini, Gaes, produk IKEA itu ada yang pricey, ada juga yang range harganya ratusan ribu, bahkan puluhan ribu saja.

Minta ayang beliin produk IKEA (Billy926 via Unsplash.com)

Kalau calon suamimu nggak minder dan mencoba membelikan produk IKEA yang harganya pas dengan dompet, berarti dia optimis dengan masa depannya. Tandanya doi punya semangat untuk selalu produktif dan menambah skill yang pada akhirnya bisa meningkatkan taraf hidup kalian kelak. Semuanya itu demi ayang. Kurang apa lagi coba yang kayak gini? Langsung pertahanin! 

Nah, kira-kira itulah tiga tes IKEA dalam mencari calon suami ideal. Kalau calon suamimu memenuhi ketiga tes di atas, gas pol sampai pelaminan. Tapi, kalau nggak, ya mungkin kamu bisa mengetes doi dengan tes lainnya.

Penulis: Dessy Amirudin
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version