Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Menanggapi Kenaikan Tarif Ojol: Demi Pendapatan Driver yang Lebih Baik dan Para Pelanggan yang Setia Menggunakan Jasanya

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
10 Agustus 2019
A A
kenaikan tarif ojol

kenaikan tarif ojol

Share on FacebookShare on Twitter

Dilansir dari Tirto ID dan Liputan6(dot)com, tarif ojek online—biasa disingkat ojol—mengalami kenaikan per-tanggal 09 Agustus 2019 mulai dari pukul 00.00 WIB. Yang semula diterapkan di 45 kota pada tahap pertama dan kedua, pada tahap ketiga ditambah menjadi 88 kota. Meski begitu, tarif ojol ini akan dievaluasi setelah 3 bulan. Pikir saya, semacam probation—masa uji coba—gitu, lah.

Dari sudut pandang saya, kenaikan tarif ini cukup wajar jika memang ingin mensejahterakan para driver ojol dengan cara penyesuaian tarif. Untuk suatu jasa, rasanya tarif minimum masih terbilang normal bagi para pengguna. Mengutip dari CNN Indonesia, pihak Grab mengatakan ada peningkatan pendapatan mitra pengemudi sebanyak 20-30 persen dalam uji coba penyesuaian tarif—periode Mei lalu.

Namun dalam penelusuran saya, mengutip Tirto ID, sejumlah driver ojol di Jakarta mengalami penurunan penumpang dari yang dalam sehari rata-rata 15-17 penumpang menjadi sekitar 10 penumpang. Meski begitu—karena kenaikan tarif—walau jumlah penumpang turun, pendapatan para driver bertambah.

Segala sesuatunya memang biasa memiliki dua sisi, tak terkecuali kenaikan tarif ojol. Di satu sisi pendapatan para driver ojol bertambah, di sisi yang lain, seperti biasa ketika harga suatu barang atau jasa naik, penggunaan akan melemah disertai dengan banyaknya keluhan dari banyak pelanggan. Biasanya hal tersebut bersifat sementara. Sederhananya, kalau memang butuh pasti akan tetap dibeli—digunakan.

Coba diingat kembali, berapa kali bahan bakar kendaraan bermotor naik? Awalnya ramai sampai dengan ada demo walau tidak sampai berjilid-jilid sampai dengan reuni, tapi beberapa hari setelahnya tetap banyak kendaraan yang mengantri di banyak pom bensin. Alasannya, apalagi kalau bukan butuh agar kendaraan tetap dapat difungsikan dengan baik. Walau dengan embel-embel terpaksa, toh tetap saja merogoh kocek untuk hal tersebut.

Begitu pula dengan kenaikan tarif ojol. Ada anggapan efek jangka panjangnya tidak begitu baik terhadap para pelanggan yang bisa jadi semakin selektif dalam memilih jasa transportasi yang biayanya lebih murah. Menurut hemat saya sih, hal itu tidak perlu dikhawatirkan oleh para driver ojol. Sebab, sebagaimana kita semua tahu secara informal karakter masyarakat +62 itu banyak yang mager—malas gerak.

Ada dan tersedianya jasa transportasi online dengan segala fitur yang ada—khususnya antar makanan atau membersihkan rumah—semakin memanjakan para Mz Mz dan Mb Mb serta kawula muda ketika mereka mager. Walau mahal, tentu bukan masalah bagi banyak orang selagi mereka masih bisa memanjakan dirinya dan tinggal menunggu pesanan datang daripada harus membeli sendiri.

Saya memahami untuk semua kalangan pasti sudah ada hitung-hitungannya soal pengeluaran, termasuk alokasi biaya transportasi online. Jika hanya memikirkan diri sendiri, usaha untuk menambah penghasilan para driver ojol tentu sulit tercapai. Mereka juga kan ingin mendapat penghasilan yang layak—syukur jika lebih.

Baca Juga:

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

4 Sikap Green Flag Driver Ojol yang Bikin Penumpang Nyaman

Lagipula, kenaikan tarif atau mahal dirasa tidak berarti pada saat ada promo atau potongan harga, kan? Jadi, dari kebijakan kenaikan tarif, semoga tetap ada simbiosis mutualisme. Karena memang sudah sewajarnya demikian, kan?

Biarpun tarif ojol naik, saya pribadi sih cukup yakin masih banyak yang akan menggunakan salah satu jasa dalam berkendara—dan dalam banyak hal—ini. Perlu diingat juga bahwa, di zaman sekarang banyak orang ingin kemudahan. Intinya sih nggak mau yang ribet. Tinggal bayar, menyesuaikan harga, jika cocok dengan harga yang dicantumkan tentu bukan masalah besar. Dan transportasi online hadir seakan menjadi support system juga jawaban—dengan para driver sebagai mitra kerjanya.

Kemudian soal kenaikan tarif ojol, nggak apa-apa kalau kita kaget di awal. Saya rasa itu normal, apalagi para pelanggan juga harus mengalokasikan lagi pengeluarannya untuk menggunakan jasa ojol ini. Nanti lama-lama juga akan terbiasa. Dan bagi para driver ojol, semoga kenaikan tarif ini berbanding lurus dengan kesejahteraan yang diharapkan. Pastinya diiringi juga dengan rasa syukur yang tulus.

Sebagai penutup tulisan ini, dari saya secara personal—mungkin juga pelanggan yang lain sependapat—saya sih akan tetap menggunakan ojol tanpa harus misuh karena kenaikan tarif. Selain kebutuhan, karena memang sangat memberi kemudahan di zaman yang serba mager ini. (*)

 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: drivergojekgrabkenaikan tarif ojolojek onlinetarif
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Mengenal Escorting, Aksi Luhur Ojek Online Indonesia (Unsplash)

Mengenal Escorting, Aksi Luhur Ojek Online Indonesia

16 April 2023
GoPay Lebih Mudah Dipakai, m-Banking Menyulitkan Pengguna (Unsplash)

Saya Lebih Suka Menggunakan GoPay daripada m-Banking untuk Segala Transaksi: Dari Tidak Kena Biaya Transfer Hingga Harga Pulsa Murah Meriah

30 Mei 2025
Ojek Pangkalan Menyebalkan demi Bertahan Hidup, Apa Salahnya? (Mojok.co)

Ojek Pangkalan Menyebalkan demi Bertahan Hidup, Apa Salahnya? 

2 Desember 2023
ipo goto gojek tokopedia goto ipo IPO GoTo Menarik Dipantau, Muncul Akun Hantu hingga Ramai Pro-Kontra mojok.co

IPO GoTo Menarik Dipantau, Muncul Akun Hantu hingga Ramai Pro-Kontra

25 Maret 2022
Mode Hening di GrabCar Sebenarnya Nggak Perlu Ada, Serius!

Mode Hening di GrabCar Sebenarnya Nggak Perlu Ada, Serius!

25 Oktober 2023
Driver Ojol Harusnya Punya Standar Skill Wajib terminal mojok.co

Driver Ojol Harusnya Punya Standar Skill Wajib

14 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.