Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Mempertanyakan Dasar Hukum Petugas Main Angkut Saat Penertiban PPKM

Dimas Purna Adi Siswa oleh Dimas Purna Adi Siswa
7 Juli 2021
A A
petugas main angkut penertiban PPKM mojok

petugas main angkut penertiban PPKM mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Pembatasan warga karena gelombang covid tinggi jilid sekian atau istilah Pemerintah sekarang PPKM Darurat sudah bergulir dari 3 Juli kemarin. Pasti saudara saudari semuanya sudah tahu dan ngeh lah ya, terutamanya warga Jawa-Bali. Meskipun banyak hal yang bisa kita komentari dari PPKM Darurat ini, tapi kali ini mari kita komentari cara petugas menertibkan para pedagang warung-warung kecil. Terutama, bagian petugas main angkut “barang sitaan”.

Ada beberapa video kejadian yang saya lihat di dunia pertwitteran terkait warung yang masih buka saat PPKM Darurat. Salah satu videonya seperti ini, ada bapak isilop dan bapak loreng hijau yang mendatangi warung. Bapak loreng hijau terlihat sedang berdialog cukup sengit dengan sang ibu pemilik warung. Sedangkan, bapak isilop sedang sibuk wira wiri. Nah di sini yang membuat saya sangat bertanya-tanya.

Bapak isilop ini sedang sibuk wira wiri membawa barang dagangan dari warung ke mobil pick up isilop. Yang tidak kalah mencengangkannya adalah yang dibawa bahkan termasuk bahan untuk memasak yakni bawang merah.

Kalau kamu belum melihat videonya, coba searching saja. Saya rasa kamu perlu melihat video tersebut. Mungkin kalau susah cari videonya, coba search saja di google penertiban warung ppkm dagangan diangkut. Pasti ada berita yang muncul kalau ada dagangan yang diangkut dan disita oleh Bapak isilop. Nah kejadianya sebelas duabelas lah sama video tadi.

Menurut saya, tindakan angkut mengangkut dagangan saat penertiban pedagang atau warung-warung tadi itu layak untuk dipertanyakan terutama masalah dasar hukumnya. Kok bisa petugas main angkut saja? Mari kita bedah ya.

Begini kalau berdasarkan kejadian tadi, tindakan petugas main angkut tentunya berarti tindakan sita menyita barang tadi. Kalo tidak disita ya ngapain diangkut dong? Masa iya cuma diangkut saja terus bawa kantor terus balikin lagi, kan tidak mungkin kalau petugas main angkut tadi cuma gimmick saja. Sebenarnya, petugas main angkut buat disita itu aturannya udah jelas. Ada kok di KUHAP. Coba cek Pasal 37 sampai 39 KUHAP.

Pada intinya begini, memang tindakan menyita itu bisa-bisa saja. TAPI, itu harus ada surat izin dari Ketua PN setempat. Kalau memang urgent sekali dan harus saat itu juga dilakukan penyitaan, bisa saja langsung main sita. TAPI lagi, setelah melakukan penyitaan harus segera lapor ke Ketua PN biar dapat persetujuan.

Sebelum melangkah lebih jauh ngomongin penyitaan, ada hal mendasar kenapa dilakukan penyitaan tadi. Apalagi kalau bukan, harus ada tindak pidana atau kejahatannya dulu. Setidaknya patut diduga ada tindak pidana lah. Sekarang coba saya tanya, termasuk tindak pidana apa para pedagang tadi yang jualan? Melanggar Pasal 93 UU Kekarantinaan Kesehatan? Atau Pasal 14 UU Wabah Penyakit Menular? Atau Pasal 212 KUHP?

Baca Juga:

Menanti Jogja Tanpa Knalpot Brong, Sampah yang Bikin Telinga Tersiksa

Mau ke Jakarta tapi Nggak Tahu Apa-apa tentang Ganjil Genap Jakarta? Tenang, Saya Beri Panduan Lengkapnya

Kalau sampai Pasal 93 UU Kekarantinaan Kesehatan dan Pasal 14 UU Wabah Penyakit Menular yang dipakai, maka logikanya semua orang yang tidak bermasker, orang yang tidak jaga jarak, bahkan orang yang tidak percaya vaksin, seharusnya bisa dikenakan juga. Lah wong unsur utamanya saja kan “menghalangi” dan “tidak mematuhi” kebijakan pemerintah terkait covid. Tak hanya rumah sakit yang makin penuh, pun penjara juga makin membludak~

Terus bagaimana kalo yang dikenakan Pasal 212 KUHP? Saya rasa kalau yang dikenakan pasal ini, terlebih dengan dalih pedagang tersebut melawan petugas. Saya tidak bisa berkomentar, karena ini pasal susah betul untuk ditafsirkan bagi saya.

Singkatnya menurut saya, tidak ada unsur pidananya sama sekali dari ketidakpatuhan para pedagang tadi. Mengapa demikian? Kalau memang ada, maka sudah akan diproses sejak awal adanya kebijakan covid. Memangnya kita baru ketemu covid satu bulan? Sudah lebih 1,5 tahun, Bos.

Pasal-pasal tadi yang disebutkan katanya sebagai sanksi pidana bagi pelanggar PPKM Darurat. Nyatanya hingga saat ini pasal-pasal tersebut baru dikenakan ketika ada kasus yang mempunyai dampak dan skala yang besar, contohnya kasus kerumunan di Petamburan. Terakhir, sebenarnya kan para pedagang tadi hanya ingin berjualan saja. Orang tidak ada PPKM Darurat saja pasti sedang mengalami kesusahan, bagaimana ada PPKM Darurat. Belum lagi kena sita lagi barang dagangannya. Amboi pusing sekali.

Perlu diingat ya bapak-bapak petugas, hukum pidana itu sarana terakhir atau senjata pamungkas kalo memang aturan hukum yang lain sudah digunakan dan belum juga jera sang pelaku. Sebenarnya saya yakin betul bapak-bapak yang terhormat ini sudah tahu hal tersebut. Tapi, kenapa masih saja ada petugas main angkut?

Seharusnya bapak-bapak petugas tadi mencontoh tindakan Bapak isilop yang memborong semua barang jualan pedagang yang disuruh tutup. Sangat solutif menurut saya. Kira-kira Bapak isilop yang lain bisa tidak ya solutif begitu?

BACA JUGA Sebelum Debat Online, Pahami 2 Pasal UU ITE Ini dan tulisan Dimas Purna Adi Siswa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: dasar hukumkuhappendidikan terminalpenertibanpetugas main angkut
Dimas Purna Adi Siswa

Dimas Purna Adi Siswa

Calon pengacara handal. Saat ini masih pengacara (re:penggangguran banyak acara) dulu.

ArtikelTerkait

Pakaian Seragam Adalah Aksi Nyata Menumpas Kesenjangan Sosial dalam Ruang Pendidikan terminal mojok

Pakaian Seragam Adalah Aksi Nyata Menumpas Kesenjangan Sosial dalam Ruang Pendidikan

8 Juni 2021
the doorway effect mojok

The Doorway Effect, Alasan Kita Mendadak Lupa Mau Ngapain

13 Juni 2021
Barang-barang Generasi 2000-an yang Bikin Kamu Terlihat Keren Saat Sekolah Dasar terminal mojok.co

Barang-barang Generasi 2000-an yang Bikin Kamu Terlihat Keren Saat Sekolah Dasar

1 Juli 2021
Bagaimanapun, KKN Online Itu Pasti Ada Urgensinya! terminal mojok.co

Bagaimanapun, KKN Online Itu Pasti Ada Urgensinya!

14 Juli 2021
Deretan Nama Guru yang Selalu Ada di Sekolah-sekolah Indonesia terminal mojok

Deretan Nama Guru yang Selalu Ada di Sekolah-sekolah Indonesia

21 Juli 2021
Jadi Orang yang Biasa Saja dan Nggak Punya Prestasi di Kelas Itu Lebih Enak, lho! terminal mojok

Jadi Orang yang Biasa Saja dan Nggak Punya Prestasi di Kelas Itu Lebih Enak, lho!

27 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.