Memimpikan Kejayaan Newcastle United Jika Jadi Dibeli Pangeran Muhammad bin Salman

newcastle united liga inggris dibeli pangeran muhammad bin salman arab saudi mojok

newcastle united liga inggris dibeli pangeran muhammad bin salman arab saudi mojok

Walaupun belum pasti, kemunculan berita Muhammad bin Salman akan membeli klub medioker Newcastle United seharusnya bisa membuat penonton Liga Inggris terguncang. Jika benar terjadi maka bisa dikatakan Muhammad bin Salman akan menjadi pemilik klub terkaya di Inggris bahkan di dunia. Melihat latar belakang Muhammad bin Salman, organisasi Amnesty International Inggris sudah menentukan sikap ketidaksetujuannya dengan rencana tersebut.

Di sisi lain banyak pendukung dan penggemar Newcastle yang menerima berita ini dengan perasaan sukacita. Selain sudah muak dengan sang pemilik Mike Ashley, tumbuh harapan Newcastle akan lebih baik dari sekarang. Melihat pengalaman dari Manchester City dan PSG, yang tiba-tiba bisa jadi tim raksasa dunia, Newcastle pun bisa melakukan hal yang sama.

Rasa muak terhadap Mike Ashley dimulai sejak 2007 ketika ia pertama kali menjadi pemilik Newcastle United. Sejak itu para penggemar sudah menunjukan ketidaksukaannya terhadap sang pemilik. Mike Ashley dianggap hanya mencari kekayaan dan tidak peduli dengan klub.

Mike Ashley bahkan dengan berani mengganti nama stadion keramat publik Newcastle yang tadinya bernama St James’ Park menjadi Sports Direct Arena. Juga di bawah kepemimpinan Mike Ashley Newcastle terdegradasi dua kali, yaitu pada 2009 dan 2016. Mike Ashley dianggap pelit mengeluarkan uang untuk transfer pemain. Lengkap sudah rasa frustrasi para penggemar Newcastle terhadap sang pemilik.

Walaupun Muhammad bin Salman belum pasti akan membeli Newcastle, tapi berita-berita gosip transfer Newcastle United sudah begitu membabi buta, pemain dengan nama-nama besar seperti Cavani, Bale, bahkan Vidal sudah digosipkan bisa saja pindah ke Newcastle United. Pelatih Mauricio Pochettino bahkan sudah digosipkan akan bergabung dengan Newcastle United. Luar biasa, bukan?

Perlu diingat dengan potensi Newcastle United sebagai salah satu tim dengan fanbase terbesar di Inggris, tentunya ada harapan agar paling tidak Newcastle United bisa bersaing di 6 besar Liga Inggris.

Sebenarnya selain Manchester City dan PSG, ada klub Spanyol yang dibeli oleh pengusaha kaya raya Timur Tengah bernama Al-Thani, yaitu Malaga. Klub Malaga pernah memiliki musim yang indah ketika mereka mendatangkan pelatih Manuel Pellegrini dan merekrut beberapa pemain bintang seperti Ruud van Nistelrooy dan Santi Cazorla. Malaga bisa berada pada posisi ke-4 di kompetisi nasional bahkan melaju sampai 8 besar Liga Champions. Sayang, saat itu mereka harus kalah dramatis dari Borussia Dortmund. Sekarang Malaga hanyalah tim medioker di segunda division. Bisa dibilang Malaga adalah contoh gagal dari perpindahan tangan kepemilikan suatu klub.

Tapi tenang, contoh gagal hanya ada pada Malaga. Lihatlah Manchester City yang pada tahun kompetisi 2007-2008 masih menjadi tim medioker, tapi setelah diambil alih Syekh Mansour tiba-tiba menjadi tim jagoan papan atas Inggris. Punya skuad mahal, pelatih berkualitas, akademi luar biasa. Lengkap pokoknya.

PSG juga sama, jangankan di Liga Champions, di Liga Prancis saja sebelum kedatangan Nasser al-Khelaifi hanyalah medioker. Ya, sekali-sekali masuk papan atas Liga Prancis, tapi ya lebih sering papan tengah bahkan papan bawah.

Mungkin nantinya akan banyak penonton Liga Inggris yang akan kesal melihat Newcastle United menjadi tim yang ujug-ujug jago, bisa bersaing di papan atas Liga Inggris, bahkan bisa bersaing di Liga Champions.

Memang sulit mencari cerita tim-tim dengan keuangan pas-pasan bisa bersaing secara konsisten terus-menerus di papan atas. Leicester City juara Liga Inggris tahun 2016, Atletico Madrid juara Liga Spanyol 2014, Borussia Dortmund juara Liga Jerman tahun 2017, tapi setelah itu tim-tim tersebut kembali dibayang-bayangi tim kaya raya.

Klub yang sudah lama menjadi klub besar seperti Manchester United, Real Madrid, dan Barcelona, butuh duit banyak untuk tetap mempertahankan kedigdayaannya. Bisa dilihat dari berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk gaji pemain dan mendatangkan pemain baru.

Sebagai fan Newcastle United tentu saja saya berharap kalau nanti Muhammad bin Salman bisa mengangkat derajat sepak bola Newcastle United. Mungkin 4 tahun mendatang Erling Håland akan menjadi top skor Liga Inggris bersama Newcastle United.

Di tahun berikutnya Newcastle harus away ke Allianz Arena untuk melakoni laga semi final Liga Champions. Donnarumma mendapatkan penghargaan Golden Glove Premier League bersama Newcastle United sekaligus membawa Newcastle United juara English Premier League untuk pertama kalinya. Indahnya saat-saat itu.

Mau bagaimanapun ini semua belum pasti, Muhammad bin Salman bisa saja tidak jadi membeli Newcastle United. Kalaupun jadi dibeli bisa saja ternyata Muhammad bin Salman tidak memedulikan Newcastle United.

Sumber gambar: nufc.co.uk

BACA JUGA Hah, Serial One Piece Lebih Baik? Padahal Ceritanya Aja Bermasalah! dan tulisan Muhammad Ikhsan Firdaus lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version