Membongkar Identitas Fake Account yang Sering Intip Instastory

Misteri Fake Account yang Sering Muncul di Daftar Viewer Instastory

Membongkar Identitas Fake Account yang Sering Intip Instastory (Unsplash.com)

Saya yakin, sebagian besar dari kalian pernah menjumpai fake account yang tiba-tiba nangkring sebagai penonton di Instastory kalian.

Dulu, saya cuek dan nggak pernah memikirkan fake account yang tiba-tiba suka muncul tiap saya mengunggah Instastory. Tapi, lama-kelamaan saya jadi penasaran. Sebenarnya siapa sih di balik fake account ini dan kira-kira punya kepentingan apa sampai rasa-rasanya rajin sekali memantau akun Instagram milik orang lain. Lucunya, sebagian dari akun bodong ini nggak follow akun Instagram saya, namun selalu gercep jadi penonton pertama Instastory saya.

Setelah saya amati, ternyata fake account ini pintar sekali menghias profil mereka agar terlihat “hidup” bak akun betulan. Mulai dari nama dan foto profil yang terlihat normal, feeds Instagram yang meyakinkan, bahkan mengisi bio dengan lokasi tempat tinggal menggunakan kode-kode biro perjalanan seperti “CGK” atau “JOG-SBY”—yang menurut saya—malah lebih mirip rute bus patas. Saya curiga, jangan-jangan selama ini mereka memang bagian dari agen Rosalia Indah atau malah Sugeng Rahayu.

Akun-akun bodong ini bisa berkamuflase menjadi apa saja. Bisa sebagai akun bisnis yang jumlah likes di feeds nggak sinkron dengan jumlah pengikutnya, sebagai orang asing yang 90% following-nya ternyata mbak-mbak hijaber Indonesia, atau bahkan sebagai akun repost jokes bapack-bapack.

Bila benar-benar diamati, di balik segala penyamaran fake account tersebut, sebenarnya terdapat alasan yang mendasari seseorang menggunakan fake account untuk berselancar di Instagram. Bisa jadi mereka adalah sosok yang kita kenal, tapi bisa juga ternyata orang yang sama sekali nggak kita kenal. Saking banyaknya kemungkinan yang bisa terjadi, saya mengelompokkan mereka ke dalam beberapa kategori berikut.

#1 Mantan dari Pacar

Saya kira banyak dari kita yang secara nggak langsung bersuuzan terhadap mantannya pacar maupun mantan gebetannya pacar saat tiba-tiba akun Instagram kita ramai diserbu oleh fake account. Wajar kok, apalagi kalau akun-akun tersebut men-stalking kita sesaat setelah kita update foto bersama doi.

Biasanya, mereka menggunakan akun palsu karena ingin melihat update kehidupan kita di Instagram tanpa menunjukkan identitas asli mereka. Meski mereka mungkin hanya penasaran, tetap saja bakal ada rasa gengsi kalau sampai kegep—atau malah nggak sengaja mengirim “like”. Makanya pakai fake account dan jadi penonton pertama Instastory kita adalah jalan ninja mereka.

#2 Hater

Sebagai manusia biasa yang nggak luput dari kesalahan, mungkin kita pernah nggak sengaja menyakiti hati orang lain. Atau kalaupun kita nggak pernah terlibat masalah dengan orang lain, kadang tetap saja ada orang yang “nggak suka aja” dengan apa pun yang kita bagikan di media sosial.

Nah, tipe orang seperti ini nggak menutup kemungkinan bisa menggunakan fake account untuk memata-matai kehidupan orang lain di media sosial. Sebaik apa pun kita terhadap orang lain, belum tentu mereka akan bersikap baik pula. Walau jika kita nggak mengenalnya secara personal, orang lain tetap bisa memiliki rasa iri maupun dengki. Buktinya, banyak sekali akun-akun bodong yang berkomentar julid di akun-akun selebgram. Kalau bukan karena penyakit hati, untuk apa mereka repot-repot menggunakan akun bodong saat menghakimi orang lain?

#3 Mantan yang belum move on

Saya mendengar banyak cerita dari teman-teman saya mengenai mantan mereka yang belum bisa move on hingga membuat fake account demi bisa berinteraksi dengan sang mantan pacar. Biasanya, mereka nggak punya pilihan lain sebab seluruh akses media sosial mereka di-block dan teman-teman mereka nggak bisa diandalkan untuk menyambung komunikasi.

#4 Secret admirer

Di zaman serba digital sekarang, menjadi secret admirer merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Dulu, jadi secret admirer harus benar-benar memiliki keahlian khusus untuk bergerak secara diam-diam agar nggak ketahuan. Sementara sekarang, orang-orang bisa dengan mudahnya “bersembunyi” di balik fake account.

Tanpa membutuhkan banyak waktu, sebuah akun baru bisa diciptakan hanya dengan beberapa kali klik dan mengisi data pribadi. Data ini pun juga bisa dipalsukan tanpa proses verifikasi yang benar.

#5 Orang yang berniat flirty

Eits, jangan salah. Meski terdengar cukup judgmental, hal itu benar adanya. Di antara fake account yang suka mengintip Instastory, saya pernah menemukan identitas asli mereka yang ternyata sudah memiliki pasangan atau bahkan memiliki anak dan keluarga yang (terlihat) bahagia.

Iya, memang sah-sah saja kok kalau mereka mau punya banyak akun palsu. Yang bermasalah itu ketika mereka—yang sudah punya pasangan itu—memiliki intensi untuk berselingkuh di belakang pasangan mereka dan dengan sengaja menebar pesona maupun mengirimkan rayuan gombal kepada orang lain. Selain mengkhianati kepercayaan pasangan, hal itu juga bisa merugikan orang lain yang menjadi korban.

#6 Orang random

Kalau bukan berasal dari lima kategori di atas, berarti fake account tersebut bisa jadi adalah orang random yang iseng mampir ke Instagrammu. Mungkin saja dia nggak sengaja lihat akunmu muncul di beranda explore-nya dan mengintip Instastory-mu, atau sebenarnya dia adalah akun bot yang berpotensi mengirim spam maupun phising sebagai serangan siber.

So, tetap waspada dan hati-hati ya, Gaes. Nggak perlu terlalu oversharing mengenai kehidupan pribadi agar informasi dan data-data pentingmu nggak mudah disalahgunakan oleh mereka yang berniat jahat. Kita nggak pernah tahu kan gimana karakter asli orang-orang asing di dunia maya. Kalau mereka saja bisa menggunakan fake account untuk menguntit profilmu, nggak menutup kemungkinan pula mereka bisa melakukan hal-hal berbahaya lainnya.

Jangan lupa maksimalkan fitur Instagram yang bisa kamu gunakan untuk memproteksi akun dan memfilter orang-orang asing yang berusaha masuk ke akunmu. Bahkan kalau perlu, kamu juga bisa mengunci akunmu dan me-report akun-akun yang mencurigakan.

Penulis: Farahiah Almas Madarina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Ironi Orang Indonesia, Gemar Beropini tapi Pakai Akun Palsu.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version