Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Di Kabupaten Wonosobo, Membiarkan Jalanan Rusak Adalah Bukti Kepedulian Pemerintah agar Masyarakat Terlatih Berkendara

Galih Nugroho oleh Galih Nugroho
4 Mei 2021
A A
Di Kabupaten Wonosobo, Membiarkan Jalanan Rusak Adalah Bukti Kepedulian agar Masyarakat Terlatih dalam Berkendara terminal mojok.co

Di Kabupaten Wonosobo, Membiarkan Jalanan Rusak Adalah Bukti Kepedulian agar Masyarakat Terlatih dalam Berkendara terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Pembangunan jalan serta perbaikan jalan yang ditayangkan media membuat saya sebagai pengendara motor trail merasa dikucilkan. Motor yang sudah didesain dengan suspension tinggi dan empuk ini lebih nyaman jika digunakan melibas jalanan rusak berbatu daripada aspal halus.

Untung saja itu hanya berita di media, tidak semua jalanan telah diperbaiki. Syukurlah, ada berbagai jalanan yang masih bolong, aspal ngelupas, dan bahkan belum pernah tersentuh aspal sama sekali. Masih dijumpai hal-hal seperti itu? Aishh pertanyaan macam apa ini, tentu ada, lah! Di Kabupaten Wonosobo juga banyak.

Tentu jalan dengan medan yang rusak seperti itu cukup mengasyikan. Saat musim kemarau, lubang-lubang akan terlihat jelas dan tentunya akan menguji skill pengendara. Mungkin ini alasan kenapa saat buat SIM C dulu saya dites untuk melewati cone secara zig-zaq. Ya, penggagas dari tes SIM itu seolah berkata, “Ingat, jalanan kita sangat mengasyikkan, tes zig-zag ini baru permulaan, kamu harus lolos, agar ke depannya siap melewati zig-zag yang lebih asyik dalam menghindari lubang-lubang jalan.”

Itu kalau musim kemarau. Memasuki bulan Desember sampai April seperti sekarang, di Kabupaten Wonosobo musim hujan telah berkuasa. Jalanan yang rusak tadi berubah menjadi kolam susu coklat dan tidak terlihat apakah ia berlubang atau tidak. Di sini para pengendara motor akan mengalami kesenangan tiada tanding, feeling menjadi nomor wahid untuk memilih jalan yang terbaik. Seperti di acara game show Benteng Takeshi, peserta akan memilih mana jalan yang tepat. Jika mereka gagal, akan kecebur.

Namun, tidak usah khawatir, jika masuk ke lubang-lubang itu juga bukan malapetaka. Malah tandanya kamu telah membuktikan sendiri bahwa jalanan di Kabupaten Wonosobo memang asyik. Keasyikan itu tidak hanya dijumpai di jalanan kota, di desa jauh lebih banyaaak.

Tampaknya jalanan di Kabupaten Wonosobo, terutama akses dari desa ke desa memang sengaja di-setting untuk mengasah kemampuan berkendara masyarakat. Mengingat bahwa tingkat kecelakaan dari kendaraan bermotor, terutama roda dua memang tinggi. Jika dilakukan secara terang-terangan ada pelatihan untuk meningkatkan skill berkendara, tentu masyarakat akan males untuk ikut. Lebih baik pergi ke ladang, sawah, atau tempat kerja mereka.

Mengetahui karakter masyarakat yang jelas akan menolak pelatihan itu, maka pemangku kebijakan membuat terobosan lain agar tujuannya dapat tercapai, tapi dengan cara yang dapat diterima masyarakat. Ya, jawabannya adalah membiarkan akses jalan rusak di desa-desa tetap berbatu maupun berlumpur. Salut dengan upaya yang satu ini. Bukan hanya skill berkendara saja yang terlatih, tetapi terbukti mampu melahirkan mekanik di bidang mesin dan modifikasi sepeda motor. Lantaran jalanan yang asyik itu, maka motor-motor bebek seperti Revo, Supra, bahkan Astrea diubah menjadi trail. Tentu bakat ini tidak akan didapat jika jalanan sudah aspal semua.

Namun, masih ada saja yang berpikir bahwa jalanan yang dibiarkan rusak khususnya di Kabupaten Wonosobo ini merupakan bentuk tidak perhatian pemerintah terhadap masyarakat. “Waktu kampanye bilangnya mau menyejahterakan masyarakat, membangun desa. Kok, jalan rusak dibiarkan begitu saja,” omongan yang keluar dari orang-orang pengguna jalan rusak. Tenang, orang semacam ini hanya belum tersadar saja bahwa jalan rusak seperti yang sudah saya sebutkan tadi sengaja untuk melatih skill berkendara dan urusan modifikasi, bukannya karena pemerintah diam.

Baca Juga:

Jember Layak Mendapatkan Penghargaan Sebagai Daerah Terbaik yang Paling Berhasil Menjaga Jalan Rusak Tetap Terpelihara

Jalan Danliris Colomadu Terkutuk, Rusaknya Abadi

Saya yakin, pemerintah tidak mungkin berbohong dan tidak mungkin membiarkan rakyatnya menikmati jalan rusak tanpa tujuan, apalagi hanya karena kurang dana, yang entah kekurangan karena apa dan dibuat untuk apa. Toh, kalau memang pemerintah tanpa tujuan membiarkan jalanan rusak, pasti sudah masuk berita-berita, dong? Wong, selama ini yang masuk kebanyakan pembangunan dan kesejahteraan demi rakyat!

Sekali lagi pemerintah ingin menegaskan bahwa hal-hal yang terlihat seperti tidak peduli, justru jika dicermati merupakan suatu kepedulian yang besar.

Kalau pemerintah di Kabupaten Wonosobo ini memang lalai atau lupa terhadap perbaikan maupun pembangunan jalan desa ke desa tentu kerusakan paling hanya di satu atau dua titik saja. Nah, ini jalan rusak seperti judul lagunya Blackout, “Selalu Ada”. Tidak mungkin pemerintah setega dan sengaja seperti itu. Ingat, jalan rusak satu paket dengan program kesejahteraan masyarakat, yang di dalamnya meningkatkan kemampuan berkendara dan modifikasi!

BACA JUGA Jalan Berlubang padahal Baru Diperbaiki: Fenomena yang Perlu Dipertanyakan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Mei 2021 oleh

Tags: jalan rusakkabupaten wonosoboskill berkendara
Galih Nugroho

Galih Nugroho

ArtikelTerkait

Warga Bondowoso Iuran Memperbaiki Jalan, Bukti kalau Pemerintah Nggak Serius Memperbaiki Infrastruktur

Warga Bondowoso Iuran Memperbaiki Jalan, Bukti kalau Pemerintah Nggak Serius Memperbaiki Infrastruktur

28 Februari 2025
Truk Kelebihan Muatan Memang Menyebalkan, dan Sayangnya Kita Dipaksa Memakluminya truk odol

Truk Kelebihan Muatan Memang Menyebalkan, dan Sayangnya Kita Dipaksa Memakluminya

18 Desember 2023
5 Jalan Raya di Jogja yang Istimewa Ambyarnya terminal mojok.co

5 Jalan Raya di Jogja yang Istimewa Ambyarnya

22 Desember 2021
Keluh Kesah Tinggal di Kelurahan Magersari Rembang: Jalannya Rusak, Saluran Airnya Tak Layak

Keluh Kesah Tinggal di Kelurahan Magersari Rembang: Jalannya Rusak, Saluran Airnya Tak Layak

13 April 2023
Combo Nggak Tahu Diri dan Nggak Tahu Malu Gubernur Lampung (Unsplash)

Yang Nggak Tahu Diri Gubernur Lampung, tapi Kenapa Saya yang Malah Malu, ya?

7 Mei 2023
Jalan Godean Tembus Kulon Progo- Rute Anak Tiri (Unsplash.com)

Jalan Godean Tembus Kulon Progo: Rute Anak Tiri

25 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.