Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Membela Martabat Tembok Rumah Bercat Hijau

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
12 Januari 2023
A A
Membela Martabat Tembok Rumah Bercat Hijau Terminal Mojok

Membela Martabat Tembok Rumah Bercat Hijau (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap orang punya hak untuk berpikir, dan setiap pikiran bebas bergerak ke mana saja. Sayangnya, banyak orang yang menggunakan akal dan pikirannya untuk menyengsarakan orang lain. Namun, bagi saya, akal dan pikiran saya lebih sering digunakan untuk hal mulia, contohnya artikel saya hari ini. Saya pikir sudah saatnya membela harkat dan martabat tembok-tembok rumah yang bercat hijau.

Mengapa sebuah warna bisa ditempeli stigma tertentu? Warna hijau kerap diartikan sebagai kesejukan, meski hal itu tak berlaku jika diaplikasikan pada tembok rumah. Tembok orang miskin, kos-kosan penuh masalah, dan kontrakan penuh kesengsaraan adalah bentuk diskriminasi terhadap tembok rumah warna hijau. Seolah-olah hijau akan selalu berbanding lurus dengan hal negatif, minus, dan buruk. Pandangan semacam ini wajib dibenahi, jangan sampai dilestarikan dan dianggap kewajaran.

Banyak hal baik dari kehadiran warna hijau, bahkan ia menyimbolkan kebaikan. Hijau kerap diartikan sebagai salah satu warna yang ada di surga. Para pemilik tembok rumah macam ini seharusnya tak perlu risau dan malu. Apalagi yang tak sengaja mendapatkan rumah dengan tembok hijau, misalnya karena rumah warisan, rumah kontrakan, atau kamar kosan. Busungkan dada dan berbanggalah! Warna surga adalah semacam doa dan harapan semoga kelak kita bisa ke sana. Siapa tahu karena punya tembok rumah warna hijau, kita jadi sungkan saat muncul hasrat berbuat dosa.

Hijau bukan sekadar punya filosofi spiritual semata, ia juga penuh manfaat. Bisa digunakan sebagai pengganti green screen misalnya. Ini sangat cocok buat penghuninya yang berprofesi sebagai kreator konten dan editor kece jedag-jedug. Bukan cuma sekali saya mendapati anggota rapat daring yang memanfaatkan tembok rumah hijau miliknya sebagai background.

Tembok rumah warna hijau, apalagi yang hijaunya ngejreng banget, juga bisa sangat berguna buat orang introvert. Tamu yang berkunjung biasanya bakal merasa tak betah dan sulit untuk rileks jika melihat warna hijau ngejreng. Tentu saja mereka bakal memilih untuk cepat-cepat pulang sehingga kaum introvert jadi punya banyak waktu untuk menyendiri. Harus diakui, banyak orang yang kurang nyaman dengan warna hijau, maka seharusnya ini bisa kita manfaatkan dengan baik.

Warna hijau juga sangat taktikal layaknya pasukan yang mengenakan perlengkapan kamuflase. Lumut dan warna hijau terlihat lebih menyatu, kompak, dan seirama. Jika tembok rumah kita berwarna putih atau pastel yang instragamable, tentu lumut akan menjadi musuh besar. Berbeda dengan cat hijau, ia mampu menutupi tembok berlumut itu. Atau setidaknya, kita tak harus buru-buru beli cat baru.

Jika bicara soal selera, memang tak bisa dipaksakan. Para boomer di kampung saya sangat suka cat rumah warna hijau. Itu terbukti dengan banyaknya kediaman yang didominasi warna hijau. Bahkan, banyak yang menggabungkannya dengan lampu led kelap-kelip ala karaoke, keramik merah loreng-loreng atau cokelat kayu, dan cat tembok berwarna biru laut yang ngejreng.

Boleh saja hijau dianggap kurang estetis atau kurang pas di mata, itu juga masalah selera. Yang nggak boleh adalah memberikan label miskin dan sebutan buruk lain pada si tembok hijau. Bisa jadi yang norak di tempatmu adalah keindahan di tempat lain.

Baca Juga:

Masyarakat Hanya Fokus pada Stereotip Madura karena Kasus di Bangkalan, tapi Mereka Lupa Madura Juga Punya Sumenep yang Elegan nan Menawan

Betapa Menyedihkannya Anggapan Orang Tua tentang Jurusan Sosiologi: Diprediksi Jadi Pengangguran dan Dianggap Rendah

Saya berani membela tembok rumah warna hijau bukan karena sekadar tenggang rasa. Rumah yang saya tempati pun punya tembok bercat hijau dan lumut yang tersamarkan. Makanya saya paham tentang masalah ini. Saya memang berencana mengganti warna tembok rumah. Putih mungkin bukan warna yang salah, tapi duitnya yang belum ada.

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Kesalahan Makeover Rumah yang Biasa Dilakukan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2023 oleh

Tags: cat dindingcat rumahhijaustigma
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Cara Bertahan Hidup di Jakarta Jika Gajimu di Bawah UMR Jakarta 2024 depok heru budi jogja

3 Stigma yang Salah tentang Jakarta bagi Anak Perantau, Sekarang Nggak Perlu Takut!

6 Juli 2024
Memiliki Berewok Ternyata Sering Bikin Orang Lain Salah Sangka

Punya Berewok Ternyata Sering Bikin Orang Lain Salah Sangka

4 April 2020
Suara Hati Anak Haram: Berhentilah Mengaitkan Saya dengan Dosa yang Tidak Saya Lakukan dan Jelas Tidak Saya Inginkan

Suara Hati Anak Haram: Berhentilah Mengaitkan Saya dengan Dosa yang Tidak Saya Lakukan dan Jelas Tidak Saya Inginkan

16 Maret 2024
Alasan Saya Malas Mengaku Wibu Sampai Hari Ini

Alasan Saya Malas Mengaku Wibu Sampai Hari Ini

21 April 2023
Yamaha RX King: Awalnya Benci, Lama-lama Cinta Mati

Yamaha RX King: Awalnya Benci, Lama-lama Cinta Mati

13 Oktober 2022
Cat Rumah Putih_ Faktanya Nggak Seindah Teori, Bund! terminal mojok

Cat Rumah Putih: Faktanya Nggak Seindah Teori, Bund!

26 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.