Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

Membayangkan Betapa Beratnya Jadi Tim Kreatif Upin dan Ipin  

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
10 Juni 2023
A A
5 Perbedaan Upin dan Ipin Dulu dengan Sekarang

5 Perbedaan Upin dan Ipin Dulu dengan Sekarang (Instagram Upin Ipin Official)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya nggak bisa bayangin betapa berat kerja tim kreatif Upin dan Ipin

Jika ada pertanyaan apa yang membuat seseorang betah nonton serial animasi, tentu salah satu jawabannya adalah faktor jalan cerita. Apalah arti karakter yang gagah memesona jika jalan ceritanya penuh cela. Karater yang cantik pun akan kalah dengan jalan cerita yang menarik.

Di antara banyak serial kartun animasi yang tayang di televisi, salah satu yang memiliki jalan cerita menarik adalah Upin dan Ipin. Maaf, saya sudah mencoba untuk memikirkan animasi buatan anak negeri. Tapi, susah sekali menemukan barang sebiji aja, animasi yang mampu menyaingi jalan cerita Upin dan Ipin. Tak heran jika serial Upin dan Ipin mampu berumur panjang. Hingga saat ini, sudah mencapai 543 episode. Wow.

Berbicara tentang kesuksesan serial Upin dan Ipin, tentu tidak lepas dari peran tim kreatifnya. Tanpa tangan dingin mereka, tak akan ada episode-episode seru yang selalu kita tunggu. Lantas, apakah jadi tim kreatif dari sebuah serial yang sukses itu menyenangkan? Bisa auto cuan? Hmm, tidak semudah itu, Ferguso.

Rentan stres

Dalam bayangan saya, risiko pertama yang sangat mungkin muncul ketika jadi bagian dari tim kreatif Upin dan Ipin adalah rentan stres. Bagaimanapun juga, tim kreatif bukanlah suatu pekerjaan yang berdasarkan pada kekuatan fisik melainkan kemampuan mental untuk menghasilkan ide ataupun inovasi. Sayangnya, menjadi kreatif tidaklah mudah.

Terbukti, hasil studi Badan Ekonomi Kreatif RI (BEKRAF) bersama BPS di tahun 2016, mengungkap bahwa 1/3 dari pekerja di industri kreatif mengalami overwork. Akibatnya, para pelaku industri kreatif ini mengalami creative burnout akibat aktivitas kreatif, hingga stress berkelanjutan.

Gimana nggak stres? Sebagai serial animasi populer, Upin dan Ipin sudah kadung membuat publik jatuh cinta. Cinta yang membuat publik menaruh harapan tinggi di setiap episode terbaru Upin dan Ipin. Dan kalian tahu? Bekerja di bawah bayang-bayang ekspektasi yang tinggi itu seperti membawa batu besar di pundak. Abot, Nder. Abot. Kepleset sedikit, auto dirujak.

Belum kalau bicara soal betapa banyak penghargaan yang sudah pernah diraih oleh serial Upin dan Ipin. Dengan kondisi yang demikian, tentu mencipta jalan cerita tak bisa sembarangan. Sementok-mentoknya ide, nggak mungkin tim kreatif bikin jalan cerita Upin koma di rumah sakit trus Ipin joged TikTok biar Upin bangun. Atau, tentang betapa kagetnya Opah melihat Kak Rose masak boneka Hello Kitty. Ups. Kek kenal.

Baca Juga:

Tok Dalang dalam Serial Upin Ipin: Sosok Lansia Produktif dan Berdaya yang Patut Kita Tiru

4 Hal yang Jarang Orang Bicarakan tentang Serial TV Upin Ipin

Mikir terus

Maka, demi menjaga kualitas, tim kreatif dituntut untuk mikir terus. Kira-kira, ini si kembar botak mau diapain lagi? Diubah jadi pensil, buku hingga pohon, sudah. Disetting ada lomba di sekolah, perayaan di kampung sampai misi luar angkasa juga sudah. Hayo, coba pikir, mau dibawa kemana lagi si kembar ini?

Nah, demi menemukan jalan cerita yang menarik itulah, bukan tidak mungkin tim kreatif melakukan sesuatu yang di luar nayla. Misal, sengaja nongkrong di depan PAUD, main bareng bocil di kompleks rumah hingga ngobrol random sama keponakan. Siapa tahu ada polah atau celetukan mereka yang bisa diangkat jadi cerita. Pokoknya judulnya, mikir, mikir, mikir.

Risiko kesehatan

Dalam bayangan saya, menjadi bagian dari tim kreatif juga harus rela berdampingan dengan berbagai risiko kesehatan. Maklum, jam kerja pekerja kreatif memang tidak bisa disamakan dengan divisi lain di kantor.

Umumnya, pekerja kreatif diberi kewenangan untuk mengatur waktu kerjanya sendiri dan tidak terikat jam kantor. Enak, sih, bisa fleksibel. Namun di sisi lain, kebebasan mengatur waktu kerjanya sendiri ini juga menjadi sumber kerentanan yang lain. Kadang, para pekerja kreatif ini bisa bekerja 24 jam. Kadang saat yang lain tidur, mereka malah kerja, begitu pula sebaliknya. Alhasil, metabolisme dalam tubuh jadi terganggu.

Kebiasaan tersebut diperparah dengan pola makan yang tidak sehat. Alih-alih makan makanan bergizi, malah lebih memilih kopi, katanya sih untuk mencari inspirasi. Wah, selamat datang GERD dan kawan-kawan.

Bangga

Meskipun demikian, dalam bayangan saya, menjadi bagian dari tim kreatif Upin dan Ipin tentu sebuah kebanggaan tersendiri. Bagaimana tidak? Serial animasi ini begitu dicintai oleh semua kalangan usia dari berbagai negara. Siapa yang tidak bangga?

Kebanggaan itu juga pasti dirasakan oleh orang-orang di sekitar tim kreatif. Terutama, para bocil. Kalian masih ingat dengan salah satu episode Upin dan Ipin di musim ke-7, yang berjudul Kembara Kembar Nakal? Ituloh, soal komik Kembara Kembar Nakal yang ternyata digambar oleh Kak Ros. Saat mengetahuinya, Upin dan Ipin jadi petentang petetenteng saking bangganya. Bayangkan, komik yang digandrungi anak-anak, digambar oleh kakak mereka!

Maka, bukan tidak mungkin kebanggaan yang sama juga akan dirasakan oleh orang-orang yang ada di sekitar tim kreatif Upin dan Ipin. Meskipun, yah, tak ada makan siang yang gratis. Kebanggaan itu harus dibayar dengan kemumetan memikirkan jalan cerita tiap episodenya.

Sehat-sehat selalu tim kreatif Upin dan Ipin! 

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Tok Dalang, Crazy Rich Kampung Durian Runtuh yang Serbabisa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Juni 2023 oleh

Tags: bebanTim KreatifUpin dan Ipin
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Menerka Kegiatan Abang Iz Upin Ipin di Kampus yang Membuatnya Berkepribadian Lembut dan Sopan

Menerka Kegiatan Abang Iz “Upin Ipin” di Kampus yang Membuatnya Jadi Idola Kampung Durian Runtuh

5 Desember 2023
Andai Tok Dalang Upin dan Ipin Tinggal di Kampung Saya: Bakal Menjabat Ketua RT Seumur Hidup

Andai Tok Dalang “Upin dan Ipin” Tinggal di Kampung Saya: Bakal Menjabat Ketua RT Seumur Hidup

1 Agustus 2023
Abang Saleh Upin Ipin, Pemuda Berprestasi yang Harusnya Dapat Apresiasi Terminal Mojok

Abang Saleh ‘Upin Ipin’, Pemuda Berprestasi yang Harusnya Dapat Apresiasi

19 Juli 2022
5 Episode Upin dan Ipin Paling Mengharukan, Bikin Hati Terenyuh dan Banjir Air Mata Mojok.co

5 Episode Upin dan Ipin Paling Mengharukan, Bikin Hati Terenyuh dan Banjir Air Mata

26 April 2024
Seandainya Raju Upin Ipin Tinggal di Mranggen Demak, Begini Nasibnya

Seandainya Raju Upin Ipin Tinggal di Mranggen Demak, Begini Nasibnya

6 Februari 2024
Kampung Durian Runtuh Serial Upin Ipin Adalah Tempat Pensiun Paling Ideal, Pantas Saja Opah dan Tok Dalang Betah Mojok.co

Kampung Durian Runtuh Serial Upin Ipin Adalah Tempat Pensiun Ideal, Pantas Aja Opah dan Tok Dalang Betah

20 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.