Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Membandingkan Jalan di Jogja, Surabaya, dan Wakatobi. Mana yang Lebih Mulus?

Taufik oleh Taufik
5 Desember 2020
A A
Membandingkan Jalan di Jogja, Surabaya, dan Wakatobi. Mana yang Lebih Mulus? terminal mojok.co

Membandingkan Jalan di Jogja, Surabaya, dan Wakatobi. Mana yang Lebih Mulus? terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Rasanya membandingkan upah di kota atau kabupaten serta provinsi adalah hal sia-sia. Ini seperti membandingkan hal yang sepenuhnya dipegang oleh ndoro, padahal kita hanyalah kroco-kroco. Ramashok blas. Perbandingan UMK itu sebenarnya agak mirip dengan membandingkan layak atau tidak layaknya hidup di suatu daerah. Lha wong standar hidup orang di setiap daerah kan juga macam-macam. Misal saja orang Wakatobi ya nggak bakal cukup kalo disuruh makan nasi kucing satu atau dua bungkus. Empat, itu minimal. Ketimbang membandingkan UMK mending membandingkan jalan.

Tentu saja lebih masuk akal dan bisa jadi bahan renungan kalau kita membandingkan mulusnya jalan, di Surabaya, Jogja, dan Wakatobi. Nah, kita bakal telusuri jalanan mana yang lebih mulus. Konon jalan yang mulus itu kunci menuju kesuksesan.

#1 Jalanan di Jogja

Bicara jalan, hampir semua pelosok, dari Jogja kota sampai dengan empat kabupaten yang mengapitnya, jalanan menjadi hal yang sangat diperhatikan. Di sana-sini banyak dilakukan perbaikan. Bahkan yang sudah baik, tiap tahunnya mengalami perombakan demi perombakan. Sebut saja salah satu ikon kota Jogja, Malioboro. Tiap akan pergantian tahun macam beberapa waktu ke depan, perbaikan dan renovasi dilakukan. Pun dengan Tugu yang melegenda sebagai bagian dari garis imajiner Merapi-Tugu-Kraton-Pantai Selatan.

Belum lagi, jalan-jalan ikonik atau yang sengaja diciptakan ikonik. Jalan Jenderal Soedirman salah satunya. Yang sepertinya akan segera berganti rupa menjadi tempat selfie-selfie sambil mejeng menikmati motor lewat. Terdengar tidak masuk akal (menikmati motor lewat), tapi memang itulah kenyataannya. Mau nyari alternatif tempat foto-foto macam Malioboro, tidak kondusif. Pun dengan tempat selfie di dua Alun-alun. Satunya sudah dipagari, satunya lagi terlalu ramai.

Eh, tapi kan kita masih bicara masalah jalan. So, untuk jalanan di seantero Jogja, saya menganggap sangat cukup jika mau dianggap jalan. Yang kurang mungkin trotoarnya, kecil banget. Bahkan untuk berpapasan saja tidak akan muat. Belum lagi acara parkir dan PKL yang sepertinya akan selalu jadi hiasan tetap di jalanan Jogja.

Jalanan rusak hampir tidak akan Anda temui di seluruh kawasan Jogja. Sebagai wisatawan dan penduduk “KTP Jogja” sudah sepantasnya kalian semua berterima kasih pada Gubernur Jogja. Eh, maksudnya Sultan. Eh, mau terima kasih ke siapa, Gubernur apa Sultan? Ah, keduanya aja lah sekalian.

#2 Jalan di Surabaya

Bicara jalanan, Surabaya adalah salah satu kota yang mungkin bisa jadi rujukan kalo daerah terpencil mau cari bahan studi banding. Membandingkan jalan di Surabaya dengan kota lain di sekitarnya bisa kontras banget. 

Jalan di sudut-sudut RT/RW seantero Surabaya juga mulai dipasangi paving yang semakin menambah estetika. Belum lagi lukisan di paving-paving yang semakin menambah daya tarik. Walau saat ini, narasi jalan yang keren untuk tempat selfie-selfie seperti semakin tidak jelas guna dan manfaatnya.

Baca Juga:

Saya Semakin Muak dengan Orang yang Bilang Jogja itu Nggak Berubah Padahal Nyatanya Bullshit!

Jogja Bikin Muak, Purwokerto Bikin Menyesal: Kisah 2 Kota yang Menjadi Korban Jahatnya Romantisme karena Mengaburkan Realita yang Ada

Bicara masalah estetika ini juga yang membuat Bu Walikota menanam begitu banyak bunga tabebuya di pinggiran jalan-jalan protokol Surabaya. Biar kayak di Jepang, katanya. Walau Surabaya tidak seadem Jepang. Pokoknya, narasi populis ya lempar aja dulu. Kalau nggak kemakan kan bisa alasan apa gitu. Kalau kemakan ya, malah bagus dong. Hitung-hitung buat portofolio 2024.

Soal jalan rusak? Emang ada? Kalau ada, pasti penanggung jawabnya bakal langsung diomeli tuh sama Ibunya Arek-arek. Langsung diperbaiki besoknya.

Tidak ada jalanan yang sempit di Surabaya. Pun, tidak akan Anda temui PKL berjualan di pinggir jalan. Semuanya sudah dipindahkan ke kantong-kantong PKL biar tidak mengganggu jalanan. Dan tentu saja jalanan semakin estetik plus enak dipandang. Apalagi untuk dilalui, mulus, lebih mulus dari kulit yang habis dilulur.

#3 Jalan di Wakatobi

Jika Anda menemukan jalan yang mulusnya kulit habis perawatan, mungkin Anda sedang di Wangi-Wangi, ibu kota kabupaten Wakatobi. Walau tidak sebagus yang ada di Jogja dan Surabaya, jalanan di Wangi-Wangi (daratan) adalah yang terbaik. Jika ada beberapa ruas jalan yang belum terjamah, itu mungkin memang masih dalam tahap perbaikan. Dan kepada siapa Anda wajib berterima kasih atas wajah terbaik Wakatobi ini? Ya tentu kepada jajaran legislatif serta para Bupati yang telah bekerja keras sejak 2003 untuk kemajuan.

Hanya saja, jangan kaget jika di Kaledupa, Tomia dan Binongko, Anda akan mengalami sedikit tremor jika berkendara. Jalannya mungkin tidak semulus yang di ibu kota. Tapi, Anda tidak perlu menghujat para pemimpin. Itu memang salah penduduknya lokal. Masa sudah dikasih otonomi masih ngeyel minta-minta. Kalau mau berkembang itu ya urus sendiri daerahmu. Kira-kira begitu kata para pemimpin yang biasanya bertatap muka lima tahun sekali dengan warganya.

Membandingkan jalan di kota-kota ini selalu membingungkan. Rasanya pengin memuji hasil kerja pemerintah setempat terus. Infrastruktur itu penting banget lho, kadang terasa lebih penting daripada tingkat kesejahteraan rakyat-rakyat yang tinggal di sana dan turut membangun jalan. Tuh, kan, ketimbang membandingkan UMK lebih faedah membandingkan jalan.

BACA JUGA Kisah Cinta Tak Sampai Pelaminan, Dituduh Pakai Pelet, dan Berakhir Platonis dan tulisan Taufik lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Desember 2020 oleh

Tags: pembangunanumk jogja
Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

Upah Minimum Jogja Memang Naik, tapi Bukan Berarti Buruh Nggak Boleh Protes, Ini Bukan Perkara Upah Semata, Bolo! UMP Jogja, gaji Jogja, frugal living ump jogja yogyakarta, bandung

Orang Jogja Nggak Kenal Frugal Living, Sejak Dulu Sudah Terlatih Prihatin Living Gara-gara UMK yang Tiarap

9 Januari 2024
IAIN Kudus, Kampus Tanpa Kantin

IAIN Kudus, Kampus Tanpa Kantin

29 November 2023
Kalau Jogja Bikin Muak, Purwokerto ternyata Bikin Saya Menyesal (Unsplash)

Jogja Bikin Muak, Purwokerto Bikin Menyesal: Kisah 2 Kota yang Menjadi Korban Jahatnya Romantisme karena Mengaburkan Realita yang Ada

11 November 2025
Infrastruktur Tidak Merata Bukan Salah Warga Luar Jawa, tapi Salah Negara!

Infrastruktur Tidak Merata Bukan Salah Warga Luar Jawa, tapi Salah Negara!

2 Februari 2023
Labuan Bajo Wisata Super Prioritas: Pada Akhirnya, Kita Memang Tidak Bisa Makan Uang

Labuan Bajo Wisata Super Prioritas: Pada Akhirnya, Kita Memang Tidak Bisa Makan Uang

13 Desember 2022
Pembangunan Toilet SD di Sumenep yang Telan Dana 500 Juta: Korupsi atau Tidak, Pembangunan Ini Layak Diapresiasi

Pembangunan Toilet SD di Sumenep Telan Dana 500 Juta: Korupsi atau Tidak, Pembangunan Ini Layak Diapresiasi

6 Juli 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.