Tak ada yang tak mengenal UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik). Selagi tinggal di negara ini, hal itu pasti sangat menempel di sanubari dan pikiran kita semua. Kebesaran namanya tak perlu dipertanyakan lagi. Ia hadir di antara kita dengan embel-embel sebagai penolong. Namun, yang terjadi kadang tak seperti itu. Penilaian ini sebenarnya subjektif, bisa berbeda tergantung siapa yang bicara. Maka dari itu, saya ingin menggunakan metode jadul yang hingga kini masih dipercaya oleh banyak orang. Astrologi.
Tentu banyak dari kita yang—minimal sekali—pernah membaca ramalan zodiak. Saya kira sudah saatnya kita menyelisik UU ITE dengan metode ini juga. Undang-undang ini lahir pada 21 April 2008. Bisa dipastikan jika dia berzodiak Aries. Ya, berlambang adu domba. Bukan domba garut, Shaun The Sheep, Domba Wimcycle, apalagi sate domba. Domba yang menjadi lambangnya bernama Chrysomallus, si domba terbang, canggih. Domba Wimcycle saja bisanya cuma ngomong, “Heboooh.”
Diceritakan bahwa Chrysomallus merupakan domba terbang yang baik. Dia menolong dua orang anak dari Dewi Nephele, yang hendak dijadikan tumbal para Dewa. Sayang, seorang anak jatuh saat ditolong. Lalu Chrysomallus mengorbankan dirinya menjadi tumbal bagi para Dewa. Karena tindakan heroiknya, ia dijadikan konstelasi Aries. Chrysomallus bersedia dikorbankan, ia rela mengorbankan dirinya. Padahal seharusnya anak dari Nephele yang jadi tumbal. Nah, ini agak kurang cocok. Si UU ITE tak begitu, korban malah bisa jadi tersangka juga. Pokoknya suka-suka dia, siapa pun yang dia tunjuk bisa jadi korban dan dikorbankan.
Aries dianggap memiliki jiwa petualangan. Ia juga suka mengambil risiko dan punya inisiatif. Selain itu, ia terkenal keras kepala dan susah diberi masukan karena punya pemikiran sendiri. Tak jarang hal itu mengakibatkan dirinya arogan karena merasa paling bisa dan paling mampu. Cocok banget, dong. UU kecintaan kita semua juga begitu, paling bisa, paling mampu, ngeyelan, dan itu tadi, tak bisa diberi masukan. Mau pasalnya ngaret dan lentur banget kayak pensil Inul, tetap tak ditinjau ulang.
Oh iya, si Aries ini juga punya sifat pantang menyerah. Cocok untuk orang-orang yang anti-mundur dan menyerahkan diri, meski jelas-jelas salah. Pokoknya meski salah, asal tak pantang menyerah, si korban bisa jadi tersangka. Seperti kasus Baiq Nuril dan banyak kasus lain. Pokoknya si Aries satu ini adalah primadona untuk banyak orang yang kena kasus hukum. Nggak mau dikritik? Tinggal lapor saja, beres. Jangan menyerah dan maju terus!
Urusan jodoh, Aries dianggap paling cocok sama Leo. Mereka dianggap serasi dan saling menguatkan dalam karier. Tapi, urusan kesempurnaan hubungan, Gemini yang lebih cocok. Mereka akan saling mencintai dan melengkapi. Aries yang berapi-api akan cocok dengan angin yang meniupnya agar api makin besar. Intinya bisa bikin mereka tambah kuat dan makin berjaya. Aries suka nyuruh-nyuruh, sementara Gemini lebih senang diperintah dan diberitahu, senang dikontrol oleh sirkelnya begitu. Tuh, lagi-lagi cocok. Yang satu senang untuk nggak terlalu mikir, ngikut saja, asal semua senang. Yang satu senang menjadi dominan. Secara kita tahu, apa pun kasusnya, bisa dilaporkan dengan UU ITE.
Eh, bentar, siapa yang punya Zodiak gemini, ya? Oh, rupanya para Presiden kita. Ada Soekarno, Soeharto, dan tentu saja bapak kesayangan Pak Luhut dan kita semua, Pak Jokowi. Tapi, yang dua sudah tak ada, pun tak tahu soal UU ini. Yang bikin kurang mantap adalah Pak Luhut. Sayang banget Pak Luhut bukan Leo apalagi Gemini.
Sebenarnya Gemini sudah paling cocok. Tapi, cocok saja tak cukup. Alangkah lebih baik mencari yang setia dan bisa langgeng juga. Cancer adalah jawabannya. Meski bertolak belakang baik sifat mapun karakter, gabungan Aries dan Cancer mampu melahirkan kelanggengan. Nah, kalau soal siapa yang zodiaknya Cancer, kebetulan Polri adalah jawabannya. Pokoknya langgeng sampai akhir masa. Tapi, saya sebenarnya tak terlalu peduli. Soalnya saya nggak percaya zodiak, apalagi UU ITE.
Sumber Gambar: Unsplash