Memang Hanya Doa yang Bisa Menyelamatkan KPK dari Bjorka

Baca Ini Sebelum Anda Memuja Bjorka

Baca Ini Sebelum Anda Memuja Bjorka (Pixabay.com)

Drama serangan siber alias bongkar membongkar masih menjadi topik hangat hingga hari ini. Hacker cum seleb, Bjorka, masih ada di atas angin. Dengan kemampuannya yang seharusnya tak perlu terlalu digumuni, ia sukses menghibur banyak orang. Namun, wajar kiranya jika ada yang tak suka saat orang-orang mengelu-elukan sang hacker. Secara sang hacker telah berhasil membobol keamanan data negara berflower ini.

Menkominfo dan segala petuah manisnya, masih belum mampu meredam drama ini. Meski pada akhirnya drama ini tak boleh disebut biasa saja atau guyonan semata, terutama dari pihak pemerintah. Nyatanya pemerintah justru membuat tim khusus untuk meringkus Bjorka. Ini menandakan dua hal: Bjorka adalah sesuatu hal yang teramat penting, dan pemerintah punya banyak waktu luang untuk memperbaiki citra di mata publik.

Dengan waktu luang sebanyak itu, tentu banyak hal lain yang sebenarnya bisa dilakukan. Meminta maaf ke rakyat mungkin adalah salah satunya. Bisa juga dilanjut sikap mawas diri yang bermuara pada memperbaiki sistem. Ah, tapi saya yakin pasti sudah ada perbaikan, meski belum terasa bedanya. Mengakui kesalahan adalah sikap yang baik, itu pasti. Sayang, kita punya program revolusi mental. Sesuai arahan yang ada, kita harus menjaga keamanan data kita masing-masing. Mulai dari sering ganti kata kunci atau menjaga NIK secara mandiri. Mungkin ini wujud dari yang namanya mental survival dan berdikari.

Karena itulah kita tak boleh menistakan KPK yang minta didoakan agar tak kena serangan Bjorka. Apa yang KPK lakukan adalah langkah yang progresif dan tepat sasaran. KPK adalah lembaga besar yang punya peran besar di negara ini. Apa yang mereka lakukan selalu ditimbang baik dan buruknya. Tak terkecuali soal bikin TWK dan doa mendoakan ini. Sedikit banyak kita tak boleh asal menuduh mereka konyol. Saya yakin selalu ada makna tersirat dibalik semua ini.

Doa bukan perkara remeh temeh. Doa selalu ditujukan kepada Tuhan. Setiap agama dan kepercayaan punya yang namanya prosesi berdoa. Meminta keselamatan memang sudah sepantasnya hanya pada Tuhan. Ini adalah bentuk penafsiran hidup bernegara dalam religiusitas. Kita diminta berdoa pada Tuhan karena memang itu yang utama, dan untuk saat ini bisa disebut sebagai satu-satunya cara.

Memang, usaha dan doa adalah tandem terbaik. Apalagi hal ini sudah disampaikan oleh Bang Haji Rhoma dalam tembang “Perjuangan Dan Doa” yang termasyhur itu. Tapi, terkadang ada kondisi yang namanya mentok. Mau ke sini susah, mau ke sana sulit, diam dibilang nggak guna, dan sebagainya. Karena itulah, meminta didoakan adalah keputusan tepat. Dapat doa, plus dapat berkah karena mengajak pada kebaikan. Soalnya kalau tak bergantung pada pertolongan Tuhan, mereka mau minta tolong ke mana lagi? Berusaha memperbaiki sistem agar tidak dibobol Bjorka? Jangan bercanda.

Para pihak berwajib juga tengah sibuk menangkap Bjorka. Atau istilah yang lebih sangar adalah: meringkus antek-antek Bjorka. Meski kemarin tak berhasil mendapatkan Bjorka asli, mereka mengaku menangkap orang yang ikut membantu Bjorka. Di tengah kesibukan mereka, tentu sulit jika harus membagi waktu untuk menjaga KPK.

Kalau memakai falsafah berdikari tadi, sudah sewajarnya KPK harus menjaga dirinya sendiri. Tapi, kita semua juga tahu itu tak mungkin mudah. Badan sekelas BIN saja bisa kebobol. BIN ini bukan lembaga sembarangan. Dari kata intelijen saja, kita sudah paham jika lembaga ini yang paling canggih dan penuh kerahasiaan. Sekelas mereka saja bisa bocor, apalagi hanya KPK, komisi yang bisanya bikin TWK.

Jadi, mari kita doakan KPK!

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Baca Ini Sebelum Anda Memuja Bjorka

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version