Memadukan 1 Teh Sunda dengan 3 Teh Jawa, Perpaduan Mana yang Lebih Enak?

Memadukan 1 Teh Sunda dengan 3 Teh Jawa, Perpaduan Mana yang Lebih Enak?

Memadukan 1 Teh Sunda dengan 3 Teh Jawa, Perpaduan Mana yang Lebih Enak? (unsplash.com)

Salah satu persamaan orang Sunda dan orang Jawa adalah suka minum teh. Terbukti dari banyaknya warung-warung nasi di daerah Jawa maupun Sunda, pilihan minuman yang utama dan sering disajikan adalah teh. Bahkan sering sekali saya makan di beberapa warung nasi, baik warteg maupun warsun, tidak pernah ditanya lebih dulu ingin minum apa tapi langsung disuguhkan air teh. Belum lagi ditambah dengan banyaknya angkringan atau kedai-kedai di perkotaan yang juga menyajikan varian teh mulai dari tawar, tubruk, tarik, hingga Thai tea.

Di rumah saudara saya, ketika ada acara kumpul keluarga besar atau sedang kedatangan tamu, minuman yang disuguhkan selain air mineral tentu minuman mengandung kafeina ini. Kadang hangat, kadang dingin, tergantung kondisi cuacanya.

Saya yang memiliki darah keturunan Sunda-Jawa tapi besar di tanah Sunda, kemudian bertanya-tanya. Gimana rasanya jika teh dari tanah Sunda dipadukan dengan yang berasal dari Jawa? Sepertinya menarik, bukan.

Lantaran saya tidak begitu banyak mengenal merek-merek teh dari Jawa yang kerap dikombinasikan, saya pun mulai membaca beberapa artikel. Alhasil saya menjatuhkan pilihan pada Tong Tji dan Tjatoet dari Tegal serta Cap 999 dari Pekalongan. Ketiga merek ini berasal dari Jawa Tengah. Sedangkan dari Jawa Barat, saya memilih teh Goalpara, tepatnya berasal dari Sukabumi.

Semuanya saya beli melalui marketplace karena di sekitar rumah saya hanya menjual merek ternama yang kerap muncul di iklan-iklan televisi itu, lho. Baiklah, tanpa perlu panjang lebar lagi, berikut hasil eksperimen saya terhadap perpaduan teh Sunda dan Jawa.

Warna teh

Ketiga jenis teh Jawa yang dipadukan dengan Goalpara memiliki kepekatan warna yang hampir mirip. Bahkan ketika kombinasi ini saya tungkan ke dalam 3 gelas yang bentuknya sama, jika tidak ditandai, tentu saya tidak akan tahu mana teh Goalpara yang sudah dicampur dengan Tong Tji, Tjatoet, atau 999. Warnanya betul-betul mirip semua.

Perbedaannya tipis sekali. Warna yang lebih pekat ada di Goalpara x Tjatoet. Sedangkan Goalpara x Tong Tji ada di urutan kedua. Lalu urutan ketiganya Goalpara x 999.

Aroma

Tong Tji yang saya pilih adalah teh premium jasmin tea dengan komposisi melati 20 persen sehingga wangi melatinya sangat terasa. Namun ketika dipadukan dengan Goalpara, kadar wanginya menjadi berkurang. Mungkin karena Goalpara merupakan jenis teh yang 100 persen dari daun teh hitam dan memiliki aroma kuat sehingga wangi melati jasmin tea Tong Tji tertutup Goalpara ini.

Berbeda dengan Tjatoet, meski saya tidak tahu berapa persen komposisi melati yang ada pada minuman satu ini, tapi aroma melatinya tetap tercium meski sudah dicampur dengan Goalpara.

Sedangkan untuk Cap 999, meski juga memiliki komposisi melati—yang lagi-lagi tidak dituliskan persentase di bungkusnya—ketika dipadukan dengan Goalpara, wangi melatinya tidak seharum kombinasi Tjatoet x Goalpara. Bahkan jika diurutkan dengan kombinasi teh di atas, peringkatnya berada di paling bawah.

Rasa teh

Saya menggunakan satu merek gula yang sama untuk eksperimen ini. Gramasi atau takarannya pun disamakan semua. Dan tentu rasanya jadi berbeda ketika dituangkan ke tiga jenis teh Jawa dan Sunda yang sudah dikombinasikan tadi.

Goalpara x Tong Tji memiliki rasa yang stabil. Tidak terlalu manis, juga tidak terlalu sepat. Cocok untuk orang-orang yang tidak terlalu suka minuman manis. Goalpara x Tjatoet manis dan sepatnya strong, tapi tetap enak di lidah saya. Sementara Goalpara x 999 sepat dan manisnya hanya terasa sedikit, bahkan untuk yang tidak punya kepekaan terhadap rasa, dia akan menganggap teh ini seperti air berwarna cokelat yang hanya diberi sedikit gula.

Kesimpulan

Setiap orang tentu punya selera masing-masing. Ada yang suka teh tawar, ada juga yang suka manis. Dan tingkat kemanisannya pun beragam. Ada yang cukup hanya dengan gula satu sendok makan, tapi ada juga yang harus dua sendok makan, bahkan lebih.

Saya, sebagai penikmat teh yang bisa dikatakan masih di level newbie, berkesimpulan bahwa kombinasi Goalpara x Tjatoet lebih enak untuk dinikmati. Pertama, karena wangi khas melatinya masih tercium. Kedua, manis dan sepatnya strong. Dan ketiga, warnanya sangat pekat.

Silakan bagi teman-teman yang juga ingin bereksperimen. Mungkin kalian punya penilaian yang berbeda dengan saya. Kalian bica mencoba mengombinasikan teh Sunda dan teh Jawa seperti yang saya lakukan. Selamat ngeteh.

Penulis: Agus Dhiki Saputra
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Perbedaan Cara Menyajikan Teh Antara Orang Sunda dan Orang Jawa.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version