Bagi saya, menguasai matematika dasar itu wajib, sekalipun kau punya pandangan matematika nggak berguna di kehidupan.
Kapan hari di Facebook, saya menemukan status yang amat menarik tentang dunia pendidikan kita. Inti statusnya, Merdeka Belajar itu bagus, tapi poin-poin penting yang tidak terpenuhi malah bikin kebobrokan generasi. Dan saya tentu saja komen, kayak gini nggak boleh dilewatkan. Saya komen perkara matematika, yang kebetulan disebutkan sebagai salah satu poin dalam status tersebut.
Saya berpendapat, bahwa cara pandang guru, murid, dan manusia kebanyakan terhadap matematika (dasr) adalah contoh terbaik kegagalan pendidikan.
Begini, kawan-kawan. Saya yakin mayoritas dari kalian membenci matematika. Saya pun begitu, membencinya dengan sadar. Cuma, saya tahu bahwa matematika ini amat penting. Jadi, setidaknya, matematika dasar seperti perkalian, pembagian, tambah, kurang, menurut saya harus dikuasai. Hell, it should be easy.
Kenapa begitu? Karena tanpa memahami konsep dasar hal apa pun itu, akan mempersulit hidupmu. Apalagi matematika, tambah pusing.
Bukannya diajarin, malah digoblok-goblokin
Kesalahan guru fosil semasa saya sekolah dulu adalah menempatkan matematika sebagai bos terakhir, bukan sebagai dasar logika semua ilmu. Jadinya, semua orang dipukul rata: kalau tidak bisa menyelesaikan soal rumit, dianggap goblok. Lha ini yang keliru.
Banyak orang yang saya kenal punya kebencian terhadap matematika karena bagaimana guru dan society memperlakukan mereka. Oh, kau dapat nilai 50 dalam matematika? Sudah, lupakan tentang mimpimu. Masa depan suram. Digoblok-goblokin sudah biasa.
Udah digoblok-goblokin, nggak dikasih tahu cara mengerjakannya. Kan asu.
Padahal matematika itu bisa dibilang pondasi banyak ilmu. Matematika itu mengajarkan logika. Kalau misal ada yang nggak paham, dikasih tahu logikanya gimana. Ora malah digoblok-goblokne. Kesalahannya kan pada menganggap orang gagal mengerjakan soal itu dianggap nggak bisa menghitung, bukan logikanya yang dituntun.
Ya nggak kaget kalau orang yang nggak bisa matematika dasar akhirnya kesulitan meraih hidup yang lebih baik. Orang nggak diajarin berlogika, malah dimaki karena dianggap nggak capable.
Memahami matematika dasar itu wajib!
Selain itu, ada masalah yang lebih pelik lagi. Sudah tidak diajari berlogika yang baik, bukannya dituntun, malah dikasih tahu matematika nggak penting untuk kehidupan. Ya itu namanya orang buta menuntun orang buta. Remok!
Kau pikir mengambil keputusan itu nggak pakai kalkulasi? Menghitung risiko itu butuh logika yang baik dan perhitungan yang matang. Matematika adalah salah satu cara meraih itu. Lha kalau kamu mereduksi matematika hanyalah hitungan, terus bilang itu nggak penting, ya kamu malah bikin orang-orang makin hilang arah.
Pembahasan ini bisa jadi lebih panjang lagi. Tapi intinya begini: matematika dasar itu harus kamu kuasai karena pada dasarnya, ia mengajarkan banyak hal. Pertama, daya ingat. Kedua, konsep. Dua hal ini penting banget. Daya ingat yang baik jelas kalian tahu lah manfaatnya apa. Untuk konsep, yang saya maksud adalah ia mengajari kalian mudah dalam memahami konsep apa pun yang kalian pelajari.
Katakanlah perkalian. Perkalian angka ganjil akan selalu menghasilkan angka ganjil, tapi genap, dikalikan ganjil sekalipun, akan tetap genap. Ini konsep sederhana. Dengan memahami ini, kalian jadi mudah menghitung. Angka 9 dikalikan sesama ganjil, pasti ganjil. Tapi dikalikan angka genap, misal 4, hasilnya 36, yang mana itu genap.
Nah, itulah matematika sesungguhnya bagi saya. Ia memudahkanmu dalam berpikir dan menemukan solusi. Ia melatih daya ingatmu juga agar kamu bisa makin cepat memutuskan sesuatu. Sebagai contoh, jika kalian sudah hafal perkalian 9 misalnya, kalian udah nggak butuh menghitung lagi. Wong hafal, ngapain? Tapi jika diminta menghitung, ya kalian bisa karena sudah memegang konsep.
Ayolah, masak kalian nggak malu menghitung 7×9 aja pake lama?
Namanya pondasi, masak nggak diajarin?
Bagi saya ya, matematika dasar itu memang harus dikuasai. Kurikulum mau ganti terus tiap minggu, ya tetap harus mengajarkan ini. Kenapa, karena ini pondasi. Jadi kalau kalian melupakan pondasi, tapi meminta kemajuan pendidikan, sama aja ngimpi.
Mudahnya, kalau kalian para petinggi di sana ingin pendidikan maju, mudah saja. Para murid itu diminta memahami konsep, dan jangan banyak inovasi nggak penting. Sekaligus, naikkan gaji gurunya, biar pengajar ini makin semangat membentuk generasi emas. Lagian aneh, mau menambang emas, tapi penambangnya malah nggak dikasih makan.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Mau Meningkatkan Kemampuan Matematika? Nih, Saya Kasih Tipsnya