Manchester United Sebaiknya Tidak Perlu Mengejar Gareth Bale

gareth bale manchester united tottenham hotspurs mojok

gareth bale manchester united tottenham hotspurs mojok

Rumor kepindahan Gareth Bale dari Real Madrid ke Manchester United kembali mencuat. Kabar tersebut muncul setelah mengendornya tarik-ulur transfer Sancho ke United beberapa waktu yang lalu. Tapi, apakah transfer ini memang dibutuhkan atau hanya bentuk kepanikan United di bursa transfer saja?

Kebutuhan winger kanan bagi United adalah sebuah hal yang mutlak. Kekurangan pemain pada posisi tersebut, keperluan taktik permainan, dan kebutuhan skuad pelapis adalah faktor penting mengapa United butuh winger kanan.

Mason Greenwood telah melalui musim kemarin dengan sangat baik. Menusuk dari sayap kanan lalu masuk pertahanan lawan dan menciptakan ancaman bahkan mencetak gol membuat Greenwood menjadi salah satu faktor kembalinya United ke Liga Champions. Namun apakah ia kuat dipaksa bermain terus-menerus? Tentu tidak. Maka, United butuh pelapis winger kanan sebagai opsi untuk mengatasi ketergantungan kepada Greenwood.

Jika menengok pemain sayap kanan, kita akan disuguhkan nama Jesse Lingard. Dibandingkan dengan Greenwood, rasanya Lingard jauh kelasnya di bawah Greenwood. Kekonyolannya bahkan lebih diingat daripada gol penentu di final FA melawan Crystal Palace waktu itu.

Nama lain adalah Tahith Chong. Pemuda asal Belanda tersebut rasanya belum mampu menerima tekanan kompetisi yang begitu berat. Mentalnya pun mungkin masih belum terasah, butuh banyak kesempatan baginya untuk mematangkan skill dan mentalnya.

Praktis kedatangan Bale akan “dirasa” tepat ke United. Setelah kandas mendapatkan Sancho, United kini dikabarkan beralih haluan mendekati Gareth Bale. Secara gaya bermain bisa dikatakan Bale dan Greenwood cukup mirip, namun Bale memiliki kelebihan mampu bermain melebar dan lebih cepat daripada Greenwood.

Ketika di United nanti, Bale akan mudah rasanya mengeksploitasi ruang yang kosong akibat pergerakan Bruno yang sering memancing defender lawan untuk meninggalkan posisinya. Ruang bebas yang kiranya akan membuat Bale bisa lebih berbahaya untuk mengancam lawan dengan tendangan kerasnya ataupun mengajak defender lawan beradu lari ketika merangsek pertahanan lawan.

Faktor lain yang dapat menjadi keuntungan datangnya Gareth Bale ke United adalah mental juara yang dapat ditularkan kepada skuad United yang mayoritas diisi pemain muda. Figur seperti Bale rasanya bisa menjadi panutan untuk meningkatkan determinasi dan semangat para pemain dalam meraih kesuksesan ataupun merengkuh gelar.

Mustahil rasanya kalau Gareth Bale tak punya mental juara. Gelar Liga Champions sebanyak empat kali adalah sebuah catatan fantastis dalam CV Gareth Bale. Tiga gelar di antaranya diraih secara berturut-turut.

Namun di sini masalah mulai masuk. Di usia yang tak lagi muda dan ditambah julukannya sebagai Mr. Glass yang artinya sering cedera membuat langkah United mendatangkan Bale tak ubahnya perjudian. Ingatan akan kerasnya Premier League akan berisiko mengakhiri karir Bale secara prematur atau setidaknya menurunkan performanya di lapangan.

Menurut situs Transfermarkt, Bale telah absen 69 pertandingan dan 343 hari akibat cidera sejak bergabung dengan Real Madrid. Cedera betis yang sering dialami hingga hamstring dan ankle yang sering bermasalah membuat karirnya kini tak secemerlang dulu.

Untuk masalah gaji pun Gareth Bale adalah salah satu pemain dengan bayaran tertinggi. Dengan gaji kisaran 29 juta dolar untuk pemain yang rentan cedera rasanya sia-sia. Uang sebesar itu akan lebih berguna untuk mendatangkan pemain baru yang lebih muda dan bertalenta, seperti Daniel James musim lalu.

Meski Bale akan membuat sayap kanan United lebih kaya akan pilihan, bukan berarti itu hal yang bagus sepenuhnya. Greenwood mungkin tak akan kuat dipaksa bermain secara terus menerus, tapi kedatangan Bale bisa jadi mengancam peluangnya bermain. United bisa berkaca kepada Real Madrid yang memiliki 4 sayap kanan, dan hal itu justru membuat jam terbang pemain terpotong secara signifikan.

Kita juga masih harus memikirkan factkr bahwa Zidane tidak memainkan Bale dalam banyak pertandingan meski dia tidak cedera. Mencoba berjudi dengan membeli pemain yang kemampuannya dalam tanda tanya sepertinya bukan hal yang bijak

Belajar dari pengalaman, United harusnya bisa berkaca dari kasus cidera Radamel Falcao ketika bergabung ke United di era awal Van Gaal masa itu. Mubazirnya uang gaji yang digunakan untuk membayar pemain yang lebih sering masuk ruang pemulihan daripada masuk dan mengancam pertahanan lawan bukanlah keputusan yang baik bagi tim sebesar United.

Di balik segala hal yang dibeberkan di atas, rasanya tak perlu klub sekelas Manchester United merasa panik. Bursa transfer masih panjang, berakhir 5 Oktober. United masih bisa berpikir jernih dan melakukan pembelian tepat guna memperkuat kedalaman skuad dalam mengarungi musim yang sibuk kedepannya.

Lebih baik United memikirkan untuk mendatangkan Sergio Reguillon, bek kiri sensasional musim lalu yang dapat membantu memperkuat lini belakang United. Kedatangannya mungkin dapat memberikan rasa tenang di sisi pertahanan dan memperbanyak variasi permainan bagi United.

Sisi pertahanan United mungkin menjadi lebih baik dengan kedatangan Wan Bissaka, namun kedatangan Reguillon akan membuat lini belakang United lebih kokoh mengarungi musim depan. Dengan kemungkinan terjadi lebih dari 75 persen, rasanya transfer Reguillon akan lebih penting daripada mendatangkan Bale.

Rumor lain mengatakan bahwa Bale juga diincar oleh Tottenham Hotspurs. Lebih baik United merelakan Bale direkrut tim jamban tersebut. Risiko yang dibawa Bale tak sepadan dengan keuntungannya. Daripada gontok-gontokan dengan klub lain untuk Bale, lebih baik mencari opsi lain.

Sebagai penutup, perlu diingat bahwa ini hanyalah rumor. Ketika memang Bale resmi pindah menuju Manchester United akan banyak kemungkinan terjadi. Kita sebagai fans layar kaca, terlebih fans United hendaknya menyikapinya dengan bijak. Selamat menikmati hiruk-pikuk bursa transfer!

Sumber gambar: Akun Twitter @ESPNFC

BACA JUGA Surat dari Korawa untuk para Pengagum Pandawa dan tulisan Bimo Suryo Kumoro lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version