Konon katanya, habis gelap terbitlah terang
Pemerintah Kabupaten Malang seolah-olah sedang mengimplementasikan pepatah klise “bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian” kepada para pengendara yang melintas. Mengingat letak Kota Wisata Batu yang berada tepat sesudah jalur Payung yang keramat itu.
Muncullah pertanyaan, apakah pengendara bisa merasa bebas usai melewati jalanan era kegelapan tersebut?
Jawaban saya adalah tidak. Mengapa? Karena pengendara akan disuguhkan jalanan yang dipenuhi oleh tambalan tidak rata, tepatnya sepanjang Jalan Ir. Soekarno di Kota Wisata Batu. Dalam hati saya terbesit, “Apakah mungkin ini cara Pemerintah Kota Wisata Batu untuk memberikan pujian kepada (yang katanya) Bapak Pendiri Bangsa tersebut?”
Tidak berhenti sampai di situ, saya juga berangan-angan bahwa istilah “habis gelap terbitlah terang” itu tidak selalu benar. Stimulus yang muncul tentu saja berasal dari pengalaman saya setelah melalui jalanan Ngantang menuju Pujon, lalu dilanjut dengan wisata jalan tambalan di Kota Wisata Batu.
Ah, itu hanya asumsi liar saya saja.
Namun, jika Anda tidak percaya, saya akan berbual seperti orang-orang kebanyakan, potong kelingking saya jika pantat Anda tidak merasa gatal ketika mengendarai motor melintasi jalanan dari depan Pasar Sayur Kota Batu hingga Jatim Park 3.
Mana solusinya, Malang?
Kalimat “makanya jangan pulang malam, mas!” sudah sering saya dan teman-teman konsumsi. Ada baiknya jika langkah-langkah preventif juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang, seperti penambahan infrastruktur Penerangan Jalan Umum (PJU) di jalanan Ngantang dan jalur Payung.
Jika bukan karena kepentingan mendesak, buat apa kami pulang ketika hari sudah gelap? Sama saja setor nyawa!
Perlu diingat bahwa kami bukanlah bajak laut yang memanfaatkan cahaya rembulan dan rasi bintang langit selatan untuk navigasi dalam mencari harta karun.
Semoga Pemerintah Malang atau siapa pun yang punya kewenangan segera memberikan penerangan pada tempat-tempat yang saya sebut tadi. Masak ya lampu aja sulit?
Penulis: Hillbra Naufal Demelzha Gunawan
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Malang Memang Beda, Cuacanya Baru Dingin kalo Lagi Musim Maba, Caper, Bos?