Malang sudah tak sedingin dulu
Setelah beberapa bulan, hingga lewat tahun pertama, lah dalah… kok ya podo wae panase. Lebih anehnya lagi kalau musim maba sudah berakhir, Malang yang dingin ini berubah jadi kota yang panasnya tak terkendali. Terlihat dari sinar matahari yang berhasil membuat cetakan sandal belang di kaki mulus saya. Meskipun airnya masih dingin, suhunya panas banget sampai males buat pergi keluar kos. Jadi saya pikir, ya wajar lah namanya juga siang.
Tapi tak berhenti di sini saja perkara suhu ini. Hasil pengamatan saya selama kurang lebih empat tahun, Malang itu bakal dingin lagi pas Idulfitri dan musim maba. Lho kok bisa?
Kebetulan apa emang fakta?
Fenomena ini tentu bikin saya penasaran, apakah memang kebetulan atau fakta adanya. Menurut prakirawan BMKG Karangploso Malang, Achmad Luthfi, yang dilansir dari tugumalang.id pada Februari 2022, suhu panas yang terjadi di Malang selama beberapa tahun terakhir ini, terjadi karena adanya gerak semu matahari yang menyebabkan dampak panas yang dirasakan oleh penduduk Malang.
Setelah saya telusuri melalui pengamatan suhu di Kota Malang pada laman resmi BPS melalui sumber BMKG Karangploso, memang pada 2021 hingga 2022 suhu maksimum lebih dari 300C, dengan rata-rata mencapai lebih dari 260 C. Layakno panase raumum, gak bahaya a?
Menariknya, dari hasil pengamatan BMKG tersebut, setiap bulan Juli hingga September, minimum suhu di Kota Malang mulai dari 140-180 C. Bulan itu memang bertepatan dengan masuknya maba di kampus-kampus. Padahal, di Indonesia yang iklimnya tropis ini, mongso rendheng (musim hujan) biasa terjadi di bulan Desember sampai Februari.
Lah ini kan out of the box, bisa-bisanya rata-rata suhu di bulan Februari hingga Desember di Kota Malang malah lebih dari 250C (meskipun nggak terlalu panas kayak daerah luar Malang Raya). Ini kan perlu dipertanyakan. Apakah Kota Malang ini sengaja menjelma sebagai kota yang dingin, karena suka caper pas bulan-bulannya musim maba kayak sekarang?
Asli deh, bulan-bulan Juli ini siang hari pun Malang lagi nyaper ke perantau baru. Apa biar tetep dapet julukan Malang kota dingin? Biar nggak kalah eksis sama Kota Batu yang dinginnya konsisten?
Padahal, suhu Kota Malang cenderung labil. Kalau nggak percaya coba sendiri deh. Yang jelas, kota ini tak sedingin yang kau kira, adik-adikku maba. Jangan terkecoh, kota ini suka caper sama pendatang baru. Nanti bakal tahu panasnya jelas lebih konsisten, ketimbang omongan gebetanmu yang nggak seberapa itu.
Penulis: Ferika Sandra
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Kota Batu Adalah Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap walau Banyak Masalahnya