Meskipun popok sekali pakai (pospak) menjadi produk yang kurang baik untuk digunakan secara berkepanjangan. Tapi, ya tetap saja masih jadi pilihan sebagian besar keluarga di negara ini. Tentu saja karena alasan kepraktisan yang konon katanya akan mempengaruhi kesehatan mental keluarga. Mungkin hal inilah yang menjadi faktor utama produsen pospak tetap berlomba-lomba menciptakan desain terbaik untuk bisa merebut hati konsumennya. Salah satu produsen pospak baru yang namanya kian melangit adalah Makuku.
Perlahan tapi pasti, Makuku merebut hati penduduk negeri ini. Bahkan secara nyata mengalahkan saingan-saingannya sesama pendatang baru. Tapi kok bisa, ya? Nah, berikut ini beberapa hasil riset dan analisis saya tentang hal yang melatarbelakangi kemenangan Makuku menjadi dambaan keluarga pengguna popok sekali pakai.
Daftar Isi
Pintar memilih brand ambassador
Makuku memutuskan untuk menggandeng Chelsea Olivia dan Dante sebagai duta merek mereka. Makuku tentu sudah tahu jika ibu dua anak ini telah habis masa kontrak dengan brand sebelah. Makanya tanpa ba-bi-bu langsung sikat rata. Persona keibuannya yang kuat dan elegan memang mampu menjadi magnet bagi jutaan ibu muda lain untuk mengikuti kontennya. Tak lupa tentunya ikut terilhami untuk menggunakan berbagai produk yang digunakan blio.
Kini, Nikita Willy pun ikut didapuk untuk mempromosikan produk ini. Kalian tentu tahu dong bagaimana gaya parenting artis sekaligus ibunya Issa ini. Meskipun sempat menuai pro dan kontra, tapi blio tetap jadi panutan ibu-ibu gen Z kok! Dan memang disinilah gongnya. Makuku paham banget adat negeri ini bahwa semakin banyak yang kontra, semakin naik pula followernya. Produk apa pun yang digunakan auto teteup masoook! Emang boleh Makuku sepaham itu?
Kemasan yang “aman”
Produk Makuku itu ada “kastanya”, tapi nggak keliatan banget dari kemasannya. Sehingga konsumen tidak ada yang merasa jiper meskipun sedang menggunakan kasta paling sudra sekalipun. Karena yang paling rendah tidak lalu tampak seperti tanah liat, yang brahmana pun bukan bak permata.
Kalau kita telusuri lebih lanjut ada beberapa merk dagang pospak yang punya beberapa level produk. Perbedaan paling mencolok tingkatan kasta popok tersebut dapat dilihat dari warna dan bahan kemasan. Semakin bagus pengemasan, makin elit juga kualitasnya.
Seperti yang sudah saya bilang, Makuku punya level untuk produk-produknya. Tapi dia tidak memberikan perbedaan yang mencolok pada kemasan. Makuku memilih warna putih sebagai background utama semua produknya. Paling ditambah dengan sedikit warna lain sebagai pembeda. Bagi pembeli baru, ya memang harus teliti membaca keterangan produk untuk menentukan kasta mana yang mau dipilih.
Desain Makuku yang elegan dan harga yang miring
Tidak bisa dimungkiri bahwa penampilan mampu menjadi magnet bagi mata untuk memandang. Jatuh cinta pada pandangan pertama itu masih sangat ada. Bisa jadi pepatah ini yang menjadi prinsip Makuku ketika mereka menentukan desain kemasan produk.
Di kala banyak pesaing datang dengan warna-warna mencolok, Makuku melempar produk menggunakan warna putih. Iya, warna putih. Lalu dikombinasikan dengan warna-warna pastel yang lembut. Jenis plastik kemasannya pun bukan yang tipis itu, Bestie! Mereka memilih jenis plastik yang tebal dan glossy. Wajar jika sekali pandang bikin ibu-ibu falling in love. Jadi, bisa dipastikan jika Makuku memang melakukan riset mendalam sebelum menerjunkan produk.
Support system Makuku yang top
Perlu kita ketahui bahwa Makuku ini merupakan produk buatan Cina. Kalau ditarik benang merahnya menjadi masuk akal kenapa dengan mudahnya bisa memberi promo besar-besaran. Ya karena support system-nya besar sekali. Dahulu kala, sebelum toktok shop ditutup, FYP promonya gencar sekali. Saya yang tidak punya bayi pun bahkan jadi incaran, lho. Kan jadi penasaran juga, setiap ke mini market akhirnya jadi tertarik mengamati produknya.
Sekarang coba kalian cek toko oren, deh. Bandingkan potongan harganya dengan produk serupa lainnya. Pasti Makuku lebih menggugah selera beli. Ya, karena mereka memang bestie. Bestie beneran yang saling membantu untuk kepentingan bersama. Eh, nggak tahu juga sih. Tapi yang jelas, mereka nggak saling cepu.
Dan begitulah hasil riset saya tentang dunia perpopokan ini. Semoga bisa membantu kaum mendang-mending untuk semakin jeli memilih pospak yang akan dipakai di rumah.
Penulis: Nurul Noviyanti
Editor: Rizky Prasetya