Dibandingkan Malang dan Surabaya, Blitar memang relatif lebih tenang. Namun, jangan salah, kota ini sudah cukup modern dengan kehadiran bioskop dan mall. Mau wisata gunung atau laut? Semuanya ada. Bagaimana dengan makanan khas Blitar? Tentu saja ada.
Izinkan saya menceritakannya buat kamu.
#1 Es Drop Cap Betet
Es Drop Cap Betet ditahbiskan sebagai es potong legendaris asal Blitar. Kabarnya, makanan khas Blitar ini sudah ada sejak 1937. Di tengah modernisasi zaman yang masif, es drop tetap setia kepada kemasannya yang jadul, yaitu ditusuk pakai stik bambu silindris dan dibungkus selongsong kertas.
Es drop juga terkenal dengan para pengasong paruh baya yang menjajakan makanan khas Blitar ini di dalam termos merah ikoniknya. Mereka akan mengayuh sepeda sambil membunyikan lonceng kuningan jadul kayak yang dipegang tokoh “Ibu” di Pengabdi Setan. Dulu, es ini sering dijumpai di dalam bus Malang-Kediri dan Kereta Dhoho-Penataran.
Harga es drop ini sangat murah. Seingat saya cuma Rp5 ribuan. Cocok untuk menemani hari-harimu di Blitar yang panas.
Makanan khas Blitar ini mempunyai kekhasan di bagian penggunaan santan. Jadi, kamu nggak akan menemukan rasa susu, tapi gurihnya santan di balik manisnya sepotong es drop. Tenang, es ini nggak gampang bikin batuk kok, asal nggak kebanyakan.
Saya paling merekomendasikan rasa kacang hijau dan ketan hitam. Tapi, ada juga rasa buah-buahan standar ala es jadul seperti melon, cokelat, stroberi, durian, dan lain sebagainya.
Saat ini, penjual Es Drop Cap Betet bisa dijumpai di pusat-pusat keramaian seperti Alun-Alun, Kebon Rojo, dan makam Bung Karno. Kalau malas mengantre, kamu bisa langsung mengunjungi pabriknya di Jl. Anggrek No. 51. Minimal pembelian 10 tusuk ya kalau langsung ke pabriknya.
#2 Pecel
Pecel adalah salah satu jenis makanan yang sangat mudah ditemui di Jawa Tengah dan Timur. Khususnya di daerah plat AG, popularitas pecel sebagai menu sarapan itu tinggi banget. Bumbu pecel khas Jawa Timur memang terkenal memiliki cita rasa lebih gurih ketimbang bumbu yang beredar di Jawa Tengah. Apalagi rasa kencur dan daun jeruknya yang menonjol banget.
Nah, pecel sendiri adalah tentu saja termasuk salah satu makanan khas Blitar. Tentu, pecel di Blitar punya sedikit perbedaan dibandingkan daerah lain, yaitu kacangnya digiling sampai halus.
Kalau untuk isiannya sih mirip. Ada nasi, sayuran, dan lauk yang nggak jauh-jauh dari peyek dan tahu tempe, diguyur bumbu pecel. Tapi ada juga beberapa pedagang yang menambahkan serundeng kelapa yang menjadikan pecel Blitar berbeda dari daerah lainnya. Hayo, penasaran, kan? Pecel pakai serundeng. Terbayang gurihnya.
#3 Soto Bok Ireng
Soto yang satu ini rasa-rasanya sudah jadi kuliner ikonik dan jadi makanan khas Blitar yang kerap jadi jujukan wisatawan. Kabarnya, soto ini sudah ada sejak zaman Jepang.
Berbeda dari soto Blitar pada umumnya yang pakai kuah santan bumbu kuning dengan kaldu yang lembut, soto Bok Ireng mengadaptasi gaya soto madura. Soto di sini disajikan dalam mangkuk-mangkuk kecil ala Soto Kudus, jadi nggak usah malu buat nambah.
Seporsi soto Bok Ireng dibanderol Rp10.000 dengan isian nasi, daging sapi campur jeroan, tauge kecil, seiris jeruk nipis, daun kucai, kecap dan sambal yang ditambahkan oleh peraciknya, lalu diguyur kuah kaldu sapi yang pekat. Konon, selain kuahnya yang sedap, kecap yang digunakan juga menjadi kunci kelezatan. Mereka pakai kecap lokal yang nggak dijual di luar kota. Tapi, kalau nggak suka manis, kalian boleh banget kok minta kecapnya dikurangi atau nggak usah pakai sekalian.
#4 Olahan iwak uceng
Tunggu dulu, kamu harus tahu ini: huruf “e” di kata uceng dibaca seperti “e” pada apel. Oke, paham, ya.
Nah, iwan uceng adalah salah satu jenis ikan air tawar yang ukurannya kecil-kecil seperti teri. Paling enak kalau digoreng kering, soalnya bisa dicemilin atau jadi pendamping nasi hangat dan sambal. Sekarang ini, iwan uceng sudah aman masuk kategori makanan khas Blitar.
Masyarakat Blitar sendiri mengolah iwak uceng menjadi banyak menu. Misalnya pepes, botok, dioseng, dijadikan peyek, dan lain sebagainya. Kalau tertarik menjadikan iwak uceng sebagai buah tangan, kamu bisa membelinya yang sudah dikemas dalam mika atau plastik.
#5 Es pleret
Untuk menutup wisata kuliner kita di Blitar, kalian harus coba es pleret. Es pleret adalah adonan tepung beras, sedikit tepung kanji, air, dan sejumput garam. Sebagaimana es tradisional Jawa pada umumnya, kuah es pleret cuma pakai santan dan juruh (sirup gula merah) lalu diberi es batu. Ada juga pedagang es pleret yang mengombinasikan pleret dengan dawet biar isiannya lebih ramai dan kenyang.
Harga makanan khas Blitar ini juga murah, nggak lebih dari Rp5.000. Pedagang es pleret bisa dijumpai di pusat-pusat keramaian. Es pleret bisa jadi pilihan yang baik untuk memadamkan dahaga setelah lelah berjalan-jalan seharian di Blitar.
Nah, itu dia rekomendasi makanan khas Blitar yang bisa kalian coba. Harganya murah-murah, enak lagi. Liburan ke Kota Patria dijamin ramah di kantong.
Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Panduan Membaca Suasana Hati Orang Blitar dari Nada Peh yang Dipakai