Majenang Cilacap, daerah pinggiran di sisi barat kabupaten yang jadi andalan kecamatan sekitar.
Perjalanan ke tempat baru selalu membuka mata saya. Itu pula yang terjadi ketika saya berkunjung ke Majenang. Kecamatan yang berada di sisi barat kabupaten Cilacap itu kerap dipandang sebelah mata karena letaknya di pinggiran. Padahal, daerah ini paling populer dan mentereng di antara kecamatan-kecamatan lain yang berada di sisi barat Cilacap.
Apa sih yang membuat kecamatan ini begitu spesial?
Daftar Isi
Majenang Cilacap selalu menjadi patokan
Sebelum membahas lebih jauh soal Majenang. Terlebih dahulu saya akan menjelaskan kalau di sisi barat Cilacap ada ada 4 kecamatan. Empat kecamatan itu adalah Karangpucung, Cimanggu, Majenang, dan Wanareja. Di antara 4 kecamatan itu, Majenang menjadi yang populer.
Kepopuleran Majenang terlihat dari bagaimana warga sering menggunakan daerah ini sebagai patokan ketika hendak berkunjung ke daerah di Cilacap. Begini contohnya, saat saudara saya hendak pergi lamaran ke Kota Banjar, seorang tetangga yang penasaran bertanya, “Kota Banjar itu dimana?” Tanpa basa basi, saudara saya menjawab, kalau Kota Banjar terletak di sebelah barat Majenang. Tetangga yang bertanya pun mengangguk paham tanpa perlu penjelasan lebih lanjut.
Saking populernya daerah ini, seorang kawan yang aslinya berasal dari Karangpucung sering mengaku dari Majenang ketika ditanya asal daerah. Dia menjawab demikian karena ogah repot dengan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya. Biasanya orang-orang akan langsung paham ketika kawan saya menjawab Majenang Cilacap.
Alun-alun dan taman kota menjadi daya tarik yang sulit ditolak
Siapa bilang alun-alun hanya ada di pusat kabupaten atau kota? Majenang menjadi bukti nyata jika alun-alun juga bisa dibangun di sebuah kecamatan. Walau tidak seramai Alun-Alun Cilacap, Alun-Alun Majenang selalu dipadati pengunjung.
Bulan lalu, saat saya berkunjung ke Kota Banjar, saya melewati alun-alun ini. Kebetulan, saya melintas saat Senin malam. Meski bukan akhir pekan, Alun-Alun Majenang terpantau ramai pengunjung. Ada puluhan motor yang terparkir di sekeliling tanah lapang. Walau tidak seramai Alun-Alun Cilacap, suasananya cukup hidup kok.
Selain Alun-alun, kecamatan yang menjadi penghubung Jawa Tengah dan Jawa Barat ini juga memiliki taman kota. Sejauh pengamatan saya, pengunjung taman kota jauh lebih banyak ketimbang Alun-alun Majenang. Mungkin, karena area taman ini lebih luas dan asri daripada alun-alun ya.
Jadi, dua tempat inilah yang menjadi pusat hiburan dan pertemuan antar warga Majenang. Bahkan, beberapa warga dari daerah sebelah sering menggunakan dua tempat ini menjadi kawasan nongki.
Majenang punya rumah sakit, warga nggak perlu jauh-jauh ke Cilacap Kota untuk berobat
Kesehatan menjadi aspek penting bagi sebuah daerah. Salah satu yang menjamin kesehatan warga di daerah yaitu keberadaan rumah sakit. Berbicara soal rumah sakit, Majenang memiliki tiga rumah sakit sekaligus, yakni Rumah Sakit Raffa, Rumah Sakit Umum Duta Mulya, dan Rumah Sakit Islam Amanu.
Keberadaan tiga rumah sakit itu terbukti memberikan kemudahan bagi warga Majenang dan sekitarnya. Kalau tidak ada tiga rumah sakit ini, warga harus menempuh jarak RSUD Cilacap yang berjarak 84 kilometer atau sekitar 2 jam perjalanan. Itu pun kalau tidak macet, kalau lalu-lintas padat bisa sampai 2 jam setengah. Tambah sakit di jalan, Lur!
Setelah menjelajahi kecamatan pinggiran ini, saya melihat sisi lain dari Majenang. Di mata saya, Majenang bak pelita bagi daerah-daerah di sekelilingnya. Keberadaan Majenang layaknya kompas saat berada di rimba hutan. Kalau tidak ada Kecamatan Majenang, saya rasa kehidupan warga di Cilacap Barat bakal kerepotan.
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Cilacap Selatan Bikin Iri Kecamatan Lain di Kabupaten Cilacap
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.