Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Rame-rame Ulang Tahun Majalah Bobo ke-50 Bikin Saya Sadar Betapa Tidak Meratanya Akses Literasi di Indonesia

Siti Halwah oleh Siti Halwah
29 Juni 2023
A A
Rame-rame Ulang Tahun Majalah Bobo ke-50 Bikin Saya Sadar Betapa Tidak Meratanya Akses Literasi di Indonesia

Rame-rame Ulang Tahun Majalah Bobo ke-50 Bikin Saya Sadar Betapa Tidak Meratanya Akses Literasi di Indonesia (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu ramai mengenai open PO majalah Bobo untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-50. Majalah tersebut rencananya akan dicetak secara ekslusif dan terbatas sesuai jumlah pre-order. Makanya banyak teman-teman saya yang kegirangan karena menurut mereka, membeli majalah Bobo edisi kali ini sama halnya dengan bernostalgia akan masa-masa kecil mereka.

Jujur saja saya sama sekali nggak bisa ikut merayakan atau masuk dalam euforia penyambutan majalah Bobo edisi terbatas tersebut. Alasannya apa? Bukan karena saya sok keren atau mau jadi party pooper, tapi karena saya memang can’t relate.

Jadi begini, sebagian besar teman-teman saya mengenal majalah Bobo sejak kecil. Mereka mengaku dapat mengakses majalah tersebut karena orang tua mereka berlangganan setiap minggu, bahkan sampai edisi terakhirnya. Mereka juga mengaku membangun kebiasaan suka membaca setelah keseringan membaca Bobo. Jadi, mereka merasa memiliki semacam ikatan emosional dengan Bobo dan amat sangat antusias dalam menyambut edisi ultah ke-50 tersebut.

Sedangkan saya, mengenal tentang Bobo saja belum pernah dalam bentuk fisiknya, melainkan hanya iklannya saja di televisi yang sering berseliweran. Nggak pernah ada majalah Bobo di rumah, di sekolah, atau di perpustakaan keliling yang hanya datang tiap satu semester sekali ke sekolah-sekolah. Jadi, gimana mau punya ikatan emosional coba?

Akses literasi terbatas

Rame-rame tentang majalah Bobo ini bikin saya sadar betapa nggak meratanya akses literasi di negara Indonesia ini. Majalah Bobo hanyalah contoh kecil betapa banyak anak Indonesia yang masa kecilnya sama sekali nggak pernah kenal dunia buku (misalnya buku anak, majalah anak, dll.) kayak saya karena keterbatasan aksesnya. Jadi, gimana mau mengharapkan generasi yang gemar membaca kalau akses untuk buku-buku bacaannya saja nggak pernah ada?

Lalu, sebuah pertanyaan muncul di beranda akun Twitter saya: siapakah orang yang paling berjasa membuat kalian menyukai buku-buku? Sebagian besar teman-teman saya menjawab orang tua, kakak, atau bahkan saudara-saudara dekat. Intinya, kebiasaan dan kegemaran membaca buku yang mereka miliki timbul karena mereka terbiasa melihat orang-orang di sekitarnya membaca buku atau terbiasa dibacakan buku sejak kecil. Dan keinginan mereka untuk membaca buku muncul, orang-orang terdekat tersebut juga bersedia menyediakan buku-buku yang sesuai dengan usia mereka masing-masing.

Gimana dengan saya? Jujur saja, sempat timbul perasaan iri dalam diri ini mengetahui betapa terbukanya akses buku-buku pada teman-teman saya saat mereka kecil. Saya membangun kegemaran membaca ini dengan sedikit menyedihkan, kalau nggak mau dibilang mengenaskan, sih.

Baca halaman selanjutnya

Baca Juga:

Alasan Gramedia Tidak Perlu Buka Cabang di Bangkalan Madura, Nggak Bakal Laku!

Surat Terbuka untuk Para Penimbun Buku di iPusnas, Apa yang Kalian Lakukan Itu Jahat  

SD saya nggak punya perpustakaan…

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2023 oleh

Tags: bacaBoboBukumajalah
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

Pinjam Buku di Perpustakaan Itu Menyenangkan, yang Menyebalkan Cari Bukunya

Pinjam Buku di Perpustakaan Itu Menyenangkan, yang Menyebalkan Cari Bukunya

10 November 2023
statistik indonesia

Statistik Indonesia, Buku Terbitan Pemerintah yang Wajib Dimiliki Peneliti dan Penulis

22 Desember 2021
Bookstagrammer

Bookstagrammer, Selebgramnya Pencinta Buku

16 Mei 2019
Guru dan Siswa Nggak Sempat Baca Buku: Guru Diburu Berkas, Siswa Diburu Tugas

Guru dan Siswa Nggak Sempat Baca Buku: Guru Diburu Berkas, Siswa Diburu Tugas, Literasi Kandas

16 April 2024
Blok M Square, Surga Mencari Kaset Pita dan Buku Murah Mojok.co

Blok M Square, Surga Mencari Kaset Pita dan Buku Murah

20 Januari 2024
Buku Tak Menarik untuk Dibaca, Lebih Menarik untuk Dijadikan Petasan

Buku Tak Menarik untuk Dibaca, Lebih Menarik untuk Dijadikan Petasan

13 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.