Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Maid: Kisah Ibu Tunggal Korban KDRT yang Tunjukkan Manusia Bisa Sehoror Itu

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
15 Oktober 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Maid, series dengan jumlah sepuluh episode, bercerita tentang kehidupan penuh konflik dari seorang perempuan muda bernama Alex. Alex tinggal bersama Sean (pasangannya) dan Maddy (anak mereka) di sebuah rumah truk (trailer) milik Sean. Pada suatu malam, Alex yang ketakutan setelah mendapat perlakuan buruk dari Sean, memilih kabur dari rumah tersebut dengan membawa Maddy, anak perempuan mereka yang belum genap berusia tiga tahun.

Alex pergi tanpa tujuan. Ia sempat meminta tolong pada seorang teman, tetapi berubah pikiran karena sadar bahwa orang yang dimintai tolong bukanlah orang yang tepat. Keesokan harinya, Alex mendatangi dinas sosial setempat. Di sana, Alex kemudian diberi petunjuk untuk tinggal di rumah penampungan korban KDRT, tetapi Alex menolak karena dia merasa dia bukan korban KDRT.

Sepengetahuan Alex, KDRT hanya sebatas pukulan atau kontak fisik dan Sean tidak pernah melakukan itu. Menurut Alex, apa yang dia alami hanyalah sebuah emotional abuse, bukan kekerasan fisik.

Keputusan meninggalkan rumah truk membawa Alex pada berbagai tantangan baru dalam hidupnya sebagai seorang ibu tunggal. Untuk mencukupi kebutuhan mereka, Alex diarahkan untuk bekerja di Value Maids, penyedia jasa pembersih rumah harian dari rumah ke rumah. Tidak punya pilihan lain, Alex pun menerima pekerjaan tersebut, meski harus keluar modal sendiri di awal bekerja.

Cerita kemudian berlanjut dengan alur maju mundur yang menyorot berbagai macam masalah yang harus dihadapi oleh Alex. Punya ibu yang juga sedang “sakit” menjadi masalah lain yang membuat keadaan Alex semakin buruk. Di titik tertentu, Alex seperti dihadapkan pada pilihan: menjalani hidup keras dan berpindah-pindah atau kembali menetap di rumah truk tapi menjalani abusive relationship bersama Sean.

Ada beberapa poin penting yang disorot dalam serial Maid ini.

#1 KDRT bukan hanya kekerasan fisik dan sulitnya melepaskan diri dari abusive relationship

Sebagaimana yang saya tulis di atas, pada awalnya Alex tidak menyadari yang dia alami adalah salah satu jenis KDRT. Di luar sana, mungkin ada Alex-Alex yang lain. Mereka merasa pasangannya tidak melakukan kekerasan karena yang dilakukan “sekadar” berkata kasar dan merusak atau melempar barang saat sedang marah.

Di salah satu episode Maid, saya sendiri sempat kesal dengan keputusan yang dipilih oleh Alex terkait hubungannya dengan Sean. Namun, setelah saya pikir lebih jauh, saya justru merasa diajak untuk berpikir bahwa mungkin memang sesulit itu untuk melepaskan diri dari abusive relationship.

Baca Juga:

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

#2 Aware pada kesehatan mental

Benar bahwa series Maid ini lebih fokus pada kehidupan Alex. Namun, dari sepuluh episode yang ada, kehadiran tokoh Paula (mamanya Alex) juga menjadi cerita lain yang menguatkan cerita kesehatan mental dalam series ini.

Ibunya Alex adalah gambaran dari seseorang yang menyebalkan sekaligus patut untuk dikasihani. Dia adalah korban KDRT yang mengabaikan gangguan mental sebagai akibat dari hal tersebut. Hingga kemudian, ini berefek jangka panjang.

#3 Perjuangan seorang ibu tunggal

Hal ini memang menjadi tema utama yang diangkat dalam series ini. Alex pergi tanpa tujuan, tidak punya pekerjaan, dan tanpa tabungan. Dalam pelariannya, Alex bekerja sebagai seorang pembantu harian dari rumah ke rumah.

Beban kerja yang berat sayangnya tidak berbanding lurus dengan upah yang dia terima. Alex hidup berpindah-pindah karena tidak punya rumah untuk menetap. Dia dan Maddy bahkan pernah menginap di pelabuhan karena hanya itu satu-satunya pilihan yang mereka punya.

#4 Prosedur dapat bantuan dari pemerintah itu ribet

Dalam kemiskinannya, Alex memang beberapa kali mendapat bantuan dari pemerintah. Namun, itu bisa terjadi setelah Alex melewati berbagai macam prosedur yang ribet dan bertele-tele. Namanya bantuan, sifatnya pun tidak selalu benar-benar memudahkan. Rumah subsidi yang dia dapatkan sebagai bantuan dari pemerintah, kondisinya sangat buruk dan tidak ramah anak.

#5 Manusia terkadang lebih menakutkan daripada hantu

Alex kecil tumbuh dalam keluarga yang toxic. Ayahnya sering melakukan kekerasan dan ibunya menjadi korban. Setelah dewasa, Alex bahkan harus mengalaminya sendiri. Sean memang tidak pernah melakukan kekerasan fisik, tetapi kata-kata kasar, melempar barang, dan mengendalikan hidup Alex adalah kekerasan lainnya yang berdampak buruk bagi kesehatan mental Alex.

Suatu ketika, saat Alex mulai bisa bernapas lega karena mendapat tumpangan tempat tinggal dari salah satu kliennya, Sean merusak kesempatan itu dan membuat Alex bersama Maddy lagi-lagi harus terusir.

Tidak cukup sampai di situ, Alex juga masih harus menghadapi ibunya yang seorang pecandu ganja dan sering bersikap menyebalkan: egois dan sering mengeluarkan kata-kata menyakitkan. Ibu Alex hidup dengan dunianya sendiri yang terkadang menganggap Alex hanya sebagai pengganggu.

Sosok lain yang juga menyebalkan dalam series ini adalah bos di tempat Alex bekerja. Sikapnya yang semena-mena menambah daftar sosok manusia yang karakternya terkadang lebih menakutkan daripada hantu dalam series ini.

#6 Perempuan bisa berdaya

Hal yang paling hangat dalam series ini tentu saja ketika perjuangan Alex mulai mendapat jalan melegakan. Alex punya bakat menulis dan ingin jadi penulis.

Dalam series ini, saya paling suka ketika menulis dijadikan sebagai bagian dari salah satu metode terapi di rumah penampungan korban KDRT. Setelah berbagai macam masalah, meski dengan jalan yang sangat tidak mudah, Alex akhirnya bisa kembali menegakkan kepala. Ini menunjukkan bahwa dia perempuan yang bisa berdaya.
Ia bisa melanjutkan hidup sesuai dengan mimpinya, tidak lagi harus terikat dan tunduk pada Sean.

Series ini memang sempat terasa membosankan karena Alex yang terus-terusan ditimpa masalah dan kesialan. Namun, mengingat bagaimana dia berjuang menghadapi kesialan dan masalahnya, rasanya selalu menarik untuk diikuti.

Dalam series Maid ini, Alex bukan satu-satunya perempuan yang menjadi korban. Alex juga bukan satu-satunya orang yang punya masalah berat. Cerita para tuan rumah tempat Alex membersihkan yang kemudian Alex tulis di buku catatannya adalah cerita-cerita lain yang membuat series ini menarik untuk ditonton.

Sumber Gambar: Akun Instagram Maid Netflix Official

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Oktober 2021 oleh

Tags: ibu tunggalkdrtMaidnetflix
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

4 Alasan Twenty Five Twenty One Wajib Ditonton Terminal Mojok

4 Alasan Drama Korea Twenty Five Twenty One Wajib Ditonton

18 Februari 2022
Sweet Tooth: Refleksi Menakutkan dalam Upaya Manusia Hadapi Pandemi terminal mojok.co

Sweet Tooth: Refleksi Menakutkan dalam Upaya Manusia Hadapi Pandemi

3 Agustus 2021
Our Beloved Summer, Drama Klise nan Ringan tapi Adiktif terminal mojok

Our Beloved Summer, Drakor Klise yang Bikin Penonton Ketagihan

22 Desember 2021
Luckiest Girl Alive, Film Netflix Terbaik Tahun Ini yang Mengangkat Soal Trauma Korban Pemerkosaan Terminal Mojok

Luckiest Girl Alive, Film Netflix Terbaik Tahun Ini yang Mengangkat Soal Trauma Korban Pemerkosaan

12 Oktober 2022
4 Faktor yang Bikin Saham Netflix Terguncang

4 Faktor yang Bikin Saham Netflix Terguncang

10 Juni 2022
tiga setia gara

Tiga Setia Gara: Bucin dan Toxic Love Relationship

20 September 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.