Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Mahasiswa Sejarah Itu Bukan Tuhan, Jadi Tolong Jangan Nanya yang Aneh-aneh!

Cindy Gunawan oleh Cindy Gunawan
15 Oktober 2022
A A
Mahasiswa Sejarah Itu Bukan Tuhan, Jadi Tolong Jangan Nanya yang Aneh-aneh!

Mahasiswa Sejarah Itu Bukan Tuhan, Jadi Tolong Jangan Nanya yang Aneh-aneh! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mahasiswa sejarah, belajar sejarah secara keilmuan. Jangan nanya yang ngadi-ngadi!

Beberapa bulan yang lalu, saya menyempatkan diri untuk duduk-duduk santai di Nol Kilometer Yogyakarta sembari mendengarkan musik. Tolong jangan menilai saya anak senja yang selalu menyempatkan melihat matahari terbenam di sudut kota yang UMR-nya tiap tahun buat penduduknya mengkis-mengkis ini.

Saya waktu itu baru saja selesai menonton pemutaran film, dan saya sudah tahu sedari awal kalau sedang diintai oleh seorang laki-laki di seberang jalan. Dan, benar saja, blio kemudian mendatangi saya dan menanyakan apakah boleh duduk di sebelah. Klise, sih, blio berusaha menawarkan dagangan dana usaha kampusnya. Namun, setelah hening cukup lama, blio akhirnya mengajak basa-basi di luar usaha mencari cuan tadi.

Awalnya biasa saja, pertanyaan seputar saya asli mana, sedang apa, menunggu teman atau tidak. Sampai akhirnya blio tiba di satu pertanyaan yang selalu saya hindari betul:

“Mbaknya, dari jurusan apa?”

“Saya sejarah, mas.”

“Wah! Mbak, kalau sejarahnya Gunungkidul itu bagaimana?”

“Waduh!”

Baca Juga:

Lulusan Jurusan Sejarah Murni Pasti Dapat Kerja kok, Tenang Aja!

4 Candi di Gunungkidul yang Perlu Dikunjungi Mahasiswa Sejarah

Saya sering membaca tulisan di Terminal Mojok soal problematika jurusan sejarah, tetapi saya kira dari tulisan yang telah tayang terlebih dahulu itu kurang menyebutkan satu hal yang cukup problematik.

Saya benar-benar jadi ingin resign dari program studi sejarah bukan karena saya capek disuruh banyak-banyak baca literatur atau ditanya tetangga perihal pekerjaan setelah lulus, tetapi karena kebiasaan orang Indonesia yang selalu ingin tahu. Dan kita, yang punya titel mahasiswa sejarah dianggap yang paling bisa menjawab dan mengetahui itu. Haduh! Saya kasih tahu, deh, mahasiswa sejarah itu bukan Tuhan!

Begini, ya saya jelaskan. Mahasiswa sejarah itu memang belajar semuanya, dan saya kira itu sebuah keuntungan daripada jurusan-jurusan lainnya. Ini serius, sejauh saya yang sudah menjalani lima semester, beragam ilmu nyatanya saya dapatkan di jurusan ini, sebut saja antropologi, sosiologi, politik-pemerintahan, sastra, hingga seni meskipun tidak kemudian dipelajari secara mendalam.

Akan tetapi, bukan berarti kita belajar banyak kemudian tahu semuanya, ya, Wak! Padahal kan setiap orang punya spesifikasinya sendiri, termasuk mereka yang mempelajari sejarah. Ada yang hanya mendalami sejarah ekonomi, sejarah sosial, atau sejarah seni. Dan, kalau kamu bertanya kepada mereka yang tidak sesuai spesifikasinya, pasti kamu akan diarahkan ke orang lain yang lebih tepat.

Kiranya ada satu permasalahan lagi, masyarakat Indonesia nyatanya masih akrab dengan doktrin kepercayaan dan mistifikasi. Maka dari itu, ada satu pertanyaan yang hampir selalu berseliweran mulut-ke-mulut dan sebenarnya tidak perlu dijawab oleh mahasiswa sejarah.

“Aku mau tanya, ‘kan manusia itu adanya di abad ke sekian. Lah, terus Nabi Adam itu bagaimana?”

Ini beneran, lho, ada yang bertanya begitu. Ketika orang-orang di luar sana sudah mulai meneliti apakah Mars itu layak dihuni, kita masih berkutat dengan pertanyaan semacam ini. Dengan kesabaran saya yang mulai menipis, tolonglah, Wak, yakali masih nanya hal ini?

Mempelajari garis waktu sejarah, kiranya tentu tidak bisa disandingkan dengan yang berhubungan dengan agama. Ya, itu ‘kan dua hal yang berbeda: kepercayaan dan keilmuan. Jadi, ya, cukup pahami dan ketahui saja soal pertanyaan tadi tanpa perlu diperpanjang urusannya.

Mahasiswa sejarah, belajar sejarah keilmuan. Jadi, ya yang kami pelajari sesuai dengan sains. Untuk kepercayaan dan keyakinan, ya beda dengan apa yang kami pelajari (secara garis besar). Kalau mau nanya ke anak sejarah, ya mending nanya yang kira-kira berhubungan dengan ilmunya aja. Kalau di luar itu, wah, angkat tangan.

Jadi, kiranya begitu problematika menjadi mahasiswa sejarah. Kalau kamu mahasiswa sejarah dan merasakan hal yang serupa, mari kita berpegangan tangan saja sambil senyum-senyum kalau saja tahun depan, pertanyaan yang serupa kembali muncul dan sampai ke telinga kita.

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jangankan Mendapat Pekerjaan, Lulus dari Jurusan Sejarah Saja Susah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Oktober 2022 oleh

Tags: Mahasiswa Sejarah
Cindy Gunawan

Cindy Gunawan

Manusia kepala batu yang menjelma peramu mantra doa.

ArtikelTerkait

Lulusan Jurusan Sejarah Murni Pasti Dapat Kerja kok, Tenang Aja! Mojok.co

Lulusan Jurusan Sejarah Murni Pasti Dapat Kerja kok, Tenang Aja!

21 Desember 2023
4 Candi di Gunungkidul yang Perlu Dikunjungi Mahasiswa Sejarah Terminal Mojok semanu

4 Candi di Gunungkidul yang Perlu Dikunjungi Mahasiswa Sejarah

2 Maret 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.