Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Magelang Bukan Tempat yang Cocok untuk Slow Living, Tolong Hentikan Cita-citamu Itu

Anisa Fitrianingtyas oleh Anisa Fitrianingtyas
21 April 2025
A A
Magelang Bukan Tempat yang Cocok untuk Slow Living (Unsplash)

Magelang Bukan Tempat yang Cocok untuk Slow Living (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Suami saya yang asli Magelang beberapa kali pamer. Beliau suka sekali melihat air muka saya terheran-heran dengan pemandangan indah kampungnya. Maklum saja, saya anak Pantura. Gunung yang saya kenali dan kagumi cuma Gunung Muria, yang nampak gagah.

Maka, hidup di Magelang dengan barisan gunung mengitari cukup menyamankan hati saya. Hamparan sawah yang hijau. Juga bau pembakaran kayu bakar dari tungku, membuat saya merasa sedikit damai.

Belum lagi dengan fakta bahwa kerukunan penduduk desa di kampung suami saya sangat terjaga. Ketika ada yang sakit, ada grup besar kampung yang saling monitor dan berdiskusi. Bahkan penduduk desa tak segan menggalang donasi. Sungguh Mengharukan. 

Ya, maklum saya tidak pernah mengalami hal semacam itu. Baik di Demak, maupun di tempat saya tinggal sekarang.

Gambaran ideal

Itu tadi gambaran ideal pedesaan yang membuat saya memiliki hasrat untuk bisa pensiun di Magelang suatu hari nanti. Slow living juga. Kata orang, sih, begitu. 

Bayangkan dulu, menikmati masa tua dengan secangkir teh di beranda. Menikmati segarnya udara yang bertiup dari lembah. Bahkan saya tidak perlu mumet beli air galon buat masak, wong air tanahnya aja seperti air kemasan.

Itu dulu. Sebelum saya mendengar teman saya yang asli Magelang berkelakar.

“Kamu beneran mau jadi warga Magelang? Ah, kalau Bu Nunu sih mau pindah aja.”

Baca Juga:

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Saya yang sudah memiliki segudang rencana langsung kaget. Kok bisa orang pribumi asli milih pindah ke kota lain? Apa nggak sayang meninggalkan kota secantik ini?

Magelang itu cantik kotanya, tapi seret gajinya

Lagi-lagi, lagu lama soal UMR dan aplikasinya. UMR Magelang dan Kabupaten Magelang memang sudah lumayan, sudah masuk kepala dua. 

Sayangnya, kita juga harus menyadari tidak semua pekerjaan di Magelang bayarannya standar UMR. Banyak juga buruh harian yang bayarannya harian, per hari Rp50 ribu. Jadi jika masuk sebulan pun juga nggak dapat UMR.

Padahal untuk dapat secuil tanah di Magelang, harga per meter dah tembus 2 jutaan. Di beberapa lokasi strategis, contohnya kampung suami yang dekat sama Borobudur. Padahal itu di kampung yang letaknya juga agak masuk, bukan tepi jalan raya juga.

Dan saya yakin yang beli nantinya, kalau bukan warga lokal yang emang kaya raya dari lahir atau perantauan sukses. Mungkin yang beli adalah penduduk yang bukan warga asli yang pengen slow living.

Kata siapa bisa slow living

Pagi di Magelang, untuk saya yang kerja di luar kota emang damai saat liburan. Saya pulang pasti weekend, lalu menghabiskan malam Minggu nongkrong murah di alun-alun. Lalu, di hari Senin, saya akan bangun pagi-pagi untuk berangkat ke ibu kota provinsi.

Mengapa begitu? Karena saya menghindari macet. Perlu dicatat, meskipun masuk ke bagian ruas jalan provinsi, sebagian besar ruas jalan di Magelang itu sempit. Muat 2 mobil papasan saja sudah ngepres. Tentu di jam padat orang mulai beraktivitas akan tetap macet, tapi ya bisa diakali dengan lewat jalan tikus.

Sosialis garis keras, toleransi tanpa batas

Jika melihat solidnya penduduk kampung suami, siapa si yang nggak merasa hangat? Betapa semangat penduduk bergotong-royong menggali kubur untuk yang meninggal. Menggalang dana untuk yang kekurangan. Semaraknya malam ketika akan ada acara komunal, macam pengajian akhir tahun.

Pokoknya semua kegiatan kemanusiaan, yang pastinya orang kota yang biasa individualismenya tinggi pasti sambat. Wong saya saja yang agak suka bergaul kadang lelah kalau suruh on terus pas ada kegiatan kampung. Stamina saya tidak setangguh suami untuk mengikuti kegiatan sosial.

Tidak hanya itu. Saya juga harus siap mental jika akan keluar berbagai pertanyaan khas seputar hal-hal pribadi. Lebih lanjut, kemungkinan saya juga harus siap menampung celoteh ibu-ibu soal analisis kehidupan tetangga lain (baca: ghibah).

Pokoknya yang jelas, nggak bisa deh memenuhi ekspektasi slow living ala konten kreator. Rumah di desa sepi tenang.

Tapi apakah kalian masih ingat tulisan saya tentang pemujaan tak berdasar orang Magelang pada sound system dan knalpot brong? Belum juga ketabahan dirimu diuji sebagai orang baru, saat asap bakar sampah menyelinap mulus masuk celah-celah ventilasi rumahmu.

Sudahlah. Please jangan pindah ke Magelang buat slow living. Kalian ke sini buat liburan saja. Toh, saya yakin kalian pindah ke sini, selain bikin harga properti nggak ngotak, kalian juga cuma bikin macet jalanan aja dengan mobil segede gaban.

Penulis: Anisa Fitrianingtyas

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Sisi Gelap Magelang yang Tidak Disadari Banyak Orang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 April 2025 oleh

Tags: kabupaten magelangmagelangslow livingslow living di magelangtoleransi di magelangumr magelang
Anisa Fitrianingtyas

Anisa Fitrianingtyas

Putu Bumi Sukowati, suka makan pecel.

ArtikelTerkait

Bubur Blendrang Magelang, Kuliner Unik yang Perlu Diketahui Lebih Banyak Orang Mojok.co

Bubur Blendrang Magelang, Kuliner Unik yang Perlu Diketahui Lebih Banyak Orang

1 Desember 2024
Untidar, Kampus Negeri Nggak Terkenal di Magelang yang Layak Diperhitungkan

Untidar, Kampus Negeri Nggak Terkenal di Magelang yang Layak Diperhitungkan

11 Juni 2025
Pengalaman Pertama Berkunjung ke Bukit Rhema “Gereja Ayam” Magelang: Hampir Mati Kelelahan Naik Tangga, Diganjar Pemandangan Super Indah

Pengalaman Pertama Berkunjung ke Bukit Rhema “Gereja Ayam” Magelang: Hampir Mati Kelelahan Naik Tangga, Diganjar Pemandangan Super Indah

22 April 2025
Rindam Diponegoro, Tempat Wisata Kuliner Terbaik di Magelang (Unsplash)

Rindam Diponegoro adalah Tempat Wisata Kuliner Terbaik di Magelang. Semua Serba Murah dengan Suasananya yang Bikin Betah

22 September 2024
Bahasa Jawa yang Kaya, "Minum" Bisa Diterjemahkan Jadi 8 Kata Berbeda Mojok.co

Bahasa Jawa yang Kaya, “Minum” Bisa Diterjemahkan Jadi 8 Kata Berbeda

6 Juli 2024
3 Oleh-oleh Muntilan Magelang yang Bisa Dibawa Pulang selain Jajanan Toko Nyonya Pang

3 Oleh-oleh Muntilan Magelang yang Bisa Dibawa Pulang selain Jajanan Toko Nyonya Pang

22 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.