Meski cuma bermukim di Semarang sekitar empat tahunan, jujur, saya sangat jatuh cinta dengan kota itu. Bahkan rasa cinta kepada Semarang setara dengan cinta pada tempat asal saya yaitu Cikarang, yang telah saya tinggali puluhan tahun.
Gara-gara rasa cinta ini, saya kerap membanding-bandingkan antara Semarang dengan Cikarang. Sekali pun Cikarang itu bagian dari Jabodetabek yang katanya daerah megapolitan, dan konon semua hal ada di sana. Akan tetapi , saya tetap merasa iri tentang beberapa hal terkait Semarang. Dan beberapa hal inilah yang bikin saya iri.
Daftar Isi
Kemauan Pemerintah Semarang membuat transportasi publik yang baik
Dalam hal ini kita berbicara perihal Bus Raya Terpadu (BRT) besutan pemerintah daerah ya. Bukan KRL, atau LRT, yang merupakan program dari pemerintah pusat.
Soal BRT sepertinya bukan cuma Cikarang yang kalah telak dari Semarang. Bahkan Bandung dan Surabaya pun bertekuk lutut. Pemkot Semarang setidaknya menganggarkan sekitar Rp200 M (2022-2023) untuk mengoperasikan BRT-nya. Sedangkan Bandung dan Surabaya masing-masing cuma Rp15 M dan Rp70 M saja.
Beragam makanan khas yang enak
Saya nggak bermaksud mengatakan makanan khas Cikarang nggak enak ya. Makanan khas Cikarang juga enak-enak kok. Hanya saja lidah saya lebih dimanjakan dengan berbagai makanan khas Kota Atlas. Seperti lumpia, tahu gimbal dan roti ganjel rel.
Selain nikmat di lidah, makanan khas Kota Atlas itu punya sejarah dan ceritanya sendiri. Misal roti ganjel rel yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Roti ganjel rel ini terinpirasi dari Ontbijtkoek, roti rempah asal Belanda. Bedanya, roti ganjel ini terbuat dari tepung gaplek.
Wisata sejarah Semarang jauh lebih menarik
Wisata sejarah memang tak banyak di Cikarang. Apalagi jika dibandingkan beragam wisata sejarah di Semarang. Hal tersebut cukup wajar. Mengingat umur Kota Semarang jauh lebih tua yaitu 475 tahun.
Kayanya nggak cukup sehari untuk plesiran ke beragam tempat wisata sejarah di Semarang. Seperti kota lama, Gereja Blenduk, Sam Po Kong, Tugu Muda, Lawang Sewu, dan masih banyak lagi. Minimal butuh waktu sekitar dua hari untuk menikmati beragam wisata tersebut.
Baca halaman selanjutnya