Kopi jadi salah satu minuman yang digemari oleh banyak orang Indonesia saat ini. Tidak heran kalau ada beragam jenis dan harga minuman kopi di pasaran, mulai dari kopi yang dijual di kafe-kafe, kopi botolan dan kaleng di minimarket, hingga kopi saset yang banyak digunakan di warung makan. Di antara banyak jenis itu, saya rasa Luwak White Koffie Less Sugar jadi salah satu yang terbaik, terutama di kelas kopi saset rendah gula.Â
Bukan tanpa alasan, kopi yang diproduksi oleh PT Java Prima Abadi itu tetap nikmat walau punya embel-embel less sugar. Dalam benak banyak orang, kopi less sugar itu rasanya kurang nendang, walau memang terkesan lebih sehat. Tidak melulu pahit yang menyengat tenggorokan, Luwak White Koffie Less Sugar tetap punya rasa dan tekstur creamy yang bersahabat di lidah. Keunggulan lain, kopi saset ini bisa dibeli dengan harga yang sangat terjangkau.
Uniknya, sejauh pengamatan saya terhadap kebiasaan ngopi teman-teman, Luwak White Koffie Less Sugar sepertinya memang punya tempat sendiri di hati anak muda, khususnya Gen Z. Mungkin, selain harganya yang ramah di kantong muda-mudi yang pas-pasan, kopi ini dipandang lebih sehat karena ada embel-embel less sugar. Asal tahu saja, walau kerap dicap manja dan kurang sopan, Gen Z nyatanya lebih peduli terhadap banyak hal lho. Termasuk lebih peduli terhadap isu-isu kesehatan.Â
Minum kopi less sugar supaya tidak overthinking soal kesehatan
Jujur saja, saya bukan ahli gizi yang memahami berapa besar gizi yang dibutuhkan tubuh dan dari mana saja asalnya. Namun, mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat (atau terdengar menyehatkan) bisa membuat diri ini jauh lebih tenang, tidak overthinking. Langkah kecil seperti mencermati kandungan gula dalam makanan dan minuman jadi hal yang penting dan mulai dibiasakan.Â
Itu mengapa, ketika melihat komposisi dan label gizi pada Luwak White Koffie Less Sugar, ada rasa kelegaan karena kadar gulanya yang rendah. Di sana tertulis kandungan gulanya 5 gram. Angka ini jelas lebih rendah daripada kopi sachet pada umumnya yang bisa mencapai belasan gram. Kopi yang saya maksud bukanlah kopi hitam ya, kalau kopi hitam kandungan gulanya ya bisa 0 gram. Mungkin kalian bertanya-tanya, kenapa tidak sekalian beralih ke kopi hitam saja? Begini ya, tidak semua orang suka kopi hitam yang punya rasa pahit begitu kuat.Â
Melihat kadar gula yang tergolong kecil membuat hati saya lega, minum kopi jadi lebih tenang. Lebih nikmatnya lagi, rasa kopi ini nggak neko-neko. Seperti kopi-kopi pada umumnya, tetap ada rasa pahit, manis, dan creamy yang tersisa ketika menyesapnnya.
Luwak White Koffie: harga rakyat jelata, rasa anak sultan
Hal lain yang membuat Luwak White Koffie Less Sugar ini punya tempat di hati (dan rak dapur) anak-anak muda adalah harganya yang bersahabat. Nggak perlu merelakan saldo e-wallet demi secangkir kopi. Dengan budget di bawah Rp10.000, kalian sudah bisa mendapatkan rasa yang nggak kalah dari kopi-kopi lain. Bahkan, kopi-kopi mahal yang dijual di kafe-kafe.
Jelas kopi yang murah adalah hal yang patut dipertimbangkan sekarang ini. Apalagi, di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja. Dan, walaupun harganya terjangkau, rasanya nggak murahan. Â
Pada akhirnya pilihan-pilihan kecil dan sederhana dalam hidup bisa jadi investasi penting ke depan. Mulai aware dengan kadar gula dalam makanan dan minuman jadi salah satu langkah yang baik. Itu mengapa, memilih Luwak White Koffie Less Sugar dibanding kopi-kopi lain patut diapresiasi. Walau memang, semua yang instan (seperti kopi instan) itu tidak benar-benar sehat, tapi setidaknya, beralih ke kopi rendah gula menunjukkan adanya kesadaran dan niat untuk hidup lebih sehat. Tidak apa-apa, pelan-pelan menerapkan hidup sehat. Â
Penulis: Raihan Muhammad
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 6 Rekomendasi Kopi Sachet Enak untuk Kalian yang Sedang Cut GulaÂ
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.


















