Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Logo Tut Wuri Handayani dan Tebakan Makna Filosofisnya

Andri Saleh oleh Andri Saleh
16 November 2021
A A
Logo Tut Wuri Handayani dan Tebakan Makna Filosofisnya terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Banyak orang yang bilang kalau negara kita ini sedang sakit. Lihat saja berita-berita yang sering mampir di beranda media sosial. Hampir semuanya memberitakan berbagai macam masalah dan polemik di tengah masyarakat. Mulai dari oknum pejabat yang doyan korupsi, oknum aparat penegak hukum yang berbuat sewenang-wenang, sampai oknum politisi yang saling berebut kekuasaan. Bangsa ini sepertinya sudah kehilangan hati dan moral. Kalau mau ditarik ke belakang, semua masalah tadi berawal dari sistem pendidikan kita (baik di sekolah maupun di rumah) yang kacau balau.

Saya nggak akan mengomentari lebih jauh tentang sistem pendidikan di Indonesia. Itu bukan ranah dan wewenang saya. Biarlah itu jadi bahan pemikiran para pejabat di atas sana. Tapi, sebagai PNS yang punya kerjaan sampingan sebagai desainer grafis amatir, bolehlah saya mengomentari logo Tut Wuri Handayani yang merupakan simbol pendidikan di Indonesia. Kamu tahu, kan, logo Tut Wuri Handayani? Itu, loh, logo yang ada di topi anak-anak sekolahan. Logo yang mirip burung garuda itu.

Secara umum, logo Tut Wuri Handayani mengandung empat unsur, yaitu bidang segi lima, belencong, motif garuda, dan buku. Meski di laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sudah dijelaskan secara gamblang makna logo tersebut, saya tetap tergelitik untuk menebak makna filosofis yang ada dalam logo itu.

Pertama, bidang segi lima. Menurut makna resminya, bidang segi lima ini menggambarkan alam kehidupan Pancasila. Mungkin maksudnya, segi lima ini merepresentasikan lima sila dalam Pancasila. Tapi, menurut saya, segi lima ini merepresentasikan lima elemen penting dalam dunia pendidikan: pemerintah, anggaran, kurikulum, guru, dan siswa.

Kalau sistem pendidikan di Indonesia mau bagus macam di Finlandia, kelima elemen ini harus bersinergi. Pemerintahnya aware terhadap pendidikan, anggarannya tersedia, kurikulumnya disusun secara sistematis, guru-gurunya sejahtera, dan siswanya bahagia. Idealnya, sih, seperti itu.

Kedua, belencong. Tahu, kan, belencong? Ini adalah lampu khusus yang biasa dipakai pada pertunjukan wayang kulit. Menurut makna resminya, cahaya dari belencong membuat pertunjukan menjadi hidup. Mungkin maksudnya, pendidikan adalah sumber cahaya supaya manusia nggak tersesat dalam hidup.

Tapi, kalau menurut saya, cahaya belencong itu merepresentasikan nilai-nilai tradisional dalam hidup. Di zaman serba modern ini, gaya hidup manusia berubah. Semuanya serba modern dan terdigitalisasi. Namun, satu hal yang nggak boleh berubah adalah moral dan adab. Nilai-nilai tradisional inilah yang harus tetap dijaga sampai kapan pun. Jangan sampai pendidikan sudah setinggi langit, tapi moral dan adab macam orang yang nggak sekolah.

Ketiga, motif garuda. Menurut makna resminya, motif garuda pada belencong tadi memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti satu kata dengan perbuatan Pancasilais.

Baca Juga:

Dosa Jurusan Pendidikan yang Membuat Hidup Mahasiswanya Menderita

Sekolah Swasta Gratis, Ide Gila yang Bisa Bikin Pendidikan Makin Miris

Kalau menurut saya, motif garuda itu merepresentasikan rasa nasionalisme. Artinya, semua kegiatan dalam proses pendidikan harus diniatkan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan untuk kepentingan bisnis apalagi politis. Mencerdaskan kehidupan bangsa ini, kan, sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang ada dalam Pembukaan UUD 1945.

Keempat, buku. Menurut makna resminya, buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tapi, menurut saya, buku itu merepresentasikan catatan penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

Maksudnya, masih banyak PR yang harus diselesaikan oleh pemerintah dalam memperbaiki kualitas pendidikan. Mulai dari penyusunan kurikulum, penyusunan anggaran pendidikan, peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru, hingga fasilitas sekolah beserta aksesnya. Ini yang jadi catatan penting buat pemerintah.

Itulah kira-kira makna filosofis dari logo Tut Wuri Handayani. Meski dari kacamata desain grafis terlihat bahwa logo itu termasuk old-school alias jadul, tapi makna filosofisnya cukup bagus untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia.

Sumber Gambar: Wikimedia Commons

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: logoPendidikanTut Wuri Handayani
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

Meme ‘Nggak Bisa Basa Enggres’ dan Latahnya Kita dalam Belajar Bahasa Inggris terminal mojok.co

Belajar Bahasa Inggris Jangan Dibuat Runyam

2 Maret 2021
Kualitas Pendidikan yang Merata Lebih Penting ketimbang Seragam Sekolah Baju Adat

Kualitas Pendidikan yang Merata Lebih Penting ketimbang Seragam Sekolah Baju Adat

13 Oktober 2022
Alasan Guru Malas Melakukan Pendampingan terhadap Murid Bermasalah, Takut Diviralkan Mojok.co

Alasan Guru Malas Melakukan Pendampingan terhadap Murid Bermasalah, Takut Diviralkan

21 Februari 2024
konspirasi logo kecap bango mojok

Logo Kecap Bango Ternyata Berisi Ramalan Masa Depan, Apa Isi Ramalannya?

13 Agustus 2021
Guru Honorer Tetap Mengajar dengan Gaji Kecil Bukanlah Pengabdian, Itu Terjebak Keadaan Mojok.co

Guru Honorer Tetap Mengajar dengan Gaji Kecil Bukanlah Pengabdian, Itu Terjebak Keadaan

8 Desember 2023
pendidikan indonesia mojok

Pendidikan di Indonesia Kurang Industri Bagaimana, Pak Muhajir?

9 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.