Little Mom: Bukan Pilih Yuda atau Keenan, Naura Mending Fokus sama Mimpinya

Little Mom: Bukan Pilih Yuda atau Keenan, Naura Mending Fokus sama Mimpinya terminal mojok.co

]

Melihat #Keenan yang trending kemarin, saya yakin saya bukan satu-satunya penonton Little Mom yang kecewa pada keputusan Naura. Di episode 11 (dari 13 episode) serial Little Mom, Naura (Natasha Wilona) yang dihadapkan pada pilihan antara harus memilih menerima lamaran Yuda (Teuku Rassya) atau Keenan (Al Ghazali), malah memilih Yuda, cowok yang sudah meninggalkan luka terdalam baginya.

Naura, Yuda, dan Keenan adalah remaja yang sama-sama duduk di bangku SMA. Yuda sendiri adalah kakak kelas, pacar, dan cowok yang kemudian menghamili Naura. Alih-alih menghadapi masalah itu berdua, Yuda malah memilih kabur. Ia pergi ke Jepang, tanpa pamit kepada Naura. Sebelumnya, Yuda memang sempat meminta Naura untuk menggugurkan kandungan, tetapi Naura menolak.

Menjalani kehamilan tak direncanakan saat usia muda, jelas bukan hal mudah. Tekanan dan stigma dari lingkungan sekitar, membuat Naura harus melakukan banyak kebohongan demi menutupi masalah terbesarnya. Kondisi ini makin diperburuk dengan masalah yang harus Naura hadapi di sekolah. Celine (Elina Joerg), teman sekolah Naura, sering kali melakukan hal-hal yang membuat masalah Naura makin bertumpuk. Dalam situasi serbapelik, beruntungnya Naura punya orang tua yang selalu mendampingi. Mereka berusaha mencari jalan keluar terbaik bagi Naura.

Selain itu, di serial Little Mom, Naura punya Keenan. Sosok yang selalu ada bagi Naura. Malaikat pelindungnya Naura. Membantu dan menemani Naura melewati hal-hal berat dalam hidup Naura. Sejauh apa pun dia berusaha menjaga jarak, sebesar apa pun rasa kecewanya kepada Naura, rasa cinta dan pedulinya kepada Naura, selalu jauh lebih besar. Makanya, ketika Naura lebih memilih lamaran Yuda dibanding Keenan, banyak penonton yang tidak setuju dan sangat kecewa, termasuk saya.

Kisah cinta Naura dan Keenan ini jadi contoh atas kalimat yang selama ini sudah bertebaran di mana-mana. Jangan pernah menjalani hubungan dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya.

Perihal lamaran dari Yuda dan Keenan untuk Naura, sebenarnya saya tidak berpihak pada siapa pun. Menurut saya, menikah bukanlah hal yang harus Naura pilih. Dibanding memilih antara Yuda atau Keenan, kenapa Naura memilih untuk nggak memilih aja? Fokus sama diri sendiri dan anaknya. Mewujudkan mimpi dan cita-citanya sambil mengurus anak.

Ya, kalaupun menjalin hubungan, apa harus langsung menikah? Keenan itu baik, tapi bagaimana dengan restu dari orang tuanya? Apa iya, bisa selesai dengan berjalannya waktu? Bagaimana kalau tidak? Toh, mereka masih sangat muda. Naura masih plin-plan dan Keenan juga kadang nggak bisa kontrol emosi. Bagaimana nanti mereka menjalani pernikahan? Modal cinta aja nggak cukup, Bestie!

Benar bahwa Yuda adalah ayah biologis dari anak yang dilahirkan oleh Naura, tapi apa itu cukup untuk dijadikan alasan memilih Yuda? Naura kayaknya lupa kalau dia sudah disakiti berkali-kali oleh Yuda. Kalaupun alasan kepergian Yuda karena memikirkan masa depannya dan kondisi orang tuanya, bagaimana dengan Naura? Emangnya Naura nggak punya masa depan?

Hal yang paling bikin saya kecewa sama Naura, sebenarnya bukan cuma karena dia lebih memilih Yuda, tapi karena dia nggak konsisten. Sama Keenan, dia bilangnya pengin fokus sama diri sendiri dan anaknya. Tapi ternyata, ia malah memilih nikah sama Yuda. Gimana, sih?

Awalnya, saya sempat kagum sama Naura ketika dia memilih putus dari Keenan, dengan berbagai macam pertimbangan. Menurut saya, itu memang jalan terbaik. Ya, Keenan memang sosok yang selalu ada, tapi kan sejak awal menjalin hubungan dengan Keenan, masalah Naura juga jadi bertambah.

Dibanding menikah dengan Yuda ataupun Keenan, saya lebih berharap supaya Naura jadi single mother yang berusaha membahagiakan diri sendiri dan anaknya. Bukan terpaksa menikah padahal secara mental belum betul-betul sanggup. Kalau kalian, lebih pilih yang mana?

Sumber Gambar: Akun Instagram WeTv Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version