Di tengah meningkatnya perhatian terhadap literasi membaca di kalangan pelajar sekolah dasar di Indonesia, ada masalah lain yang tak kalah penting: literasi numerik atau kemampuan menghitung. Meski banyak kampanye dan program yang berfokus pada peningkatan kemampuan membaca siswa, literasi numerik sering kali kurang mendapat perhatian yang memadai. Padahal, keterampilan ini sama pentingnya dengan kemampuan membaca dalam membentuk dasar pendidikan yang kokoh bagi anak-anak.
Ketika membahas literasi di kalangan pelajar, kebanyakan orang langsung berpikir tentang kemampuan membaca dan memahami teks. Namun, literasi numerik, yang mencakup kemampuan memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi matematis, juga merupakan keterampilan fundamental. Data menunjukkan bahwa banyak siswa SD di Indonesia yang mengalami kesulitan dalam menguasai dasar-dasar matematika. Hal ini menciptakan kesenjangan pengetahuan yang dapat berdampak buruk pada kemampuan akademis mereka di masa depan.
Daftar Isi
Kesenjangan dalam Literasi Numerik
Banyak siswa SD di Indonesia masih berjuang dengan konsep dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh kurangnya metode pengajaran yang efektif, tetapi juga karena kurangnya perhatian terhadap pentingnya literasi numerik. Orang tua dan guru lebih sering menekankan pentingnya kemampuan membaca, sementara kemampuan menghitung dianggap sebagai keterampilan sekunder.
Padahal, literasi numerik bukan hanya tentang bisa menghitung, tetapi juga memahami konsep dan logika yang ada di balik angka. Ini mencakup kemampuan untuk mengenali pola, memahami hubungan antara angka, dan mengaplikasikan konsep matematika dalam situasi sehari-hari. Sayangnya, banyak siswa yang hanya diajarkan untuk menghafal rumus tanpa benar-benar memahami konsep di baliknya. Akibatnya, ketika dihadapkan pada soal cerita atau masalah matematika yang memerlukan pemahaman mendalam, mereka menjadi bingung dan frustrasi.
Dampak jangka panjang
Rendahnya literasi numerik memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap perkembangan siswa. Kemampuan menghitung yang buruk dapat menghambat siswa dalam mata pelajaran lain yang memerlukan pemahaman matematika dasar, seperti sains dan ekonomi. Selain itu, ketidakmampuan untuk memahami konsep matematika dapat mengurangi rasa percaya diri siswa dan membuat mereka cenderung menghindari mata pelajaran ini di masa depan.
Lebih jauh lagi, literasi numerik yang buruk dapat memengaruhi kemampuan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, memahami diskon harga saat berbelanja, menghitung bunga pinjaman, atau mengatur keuangan pribadi adalah keterampilan penting yang membutuhkan pemahaman matematika dasar. Tanpa keterampilan ini, siswa mungkin kesulitan mengambil keputusan finansial yang bijaksana di masa dewasa.
Solusi untuk meningkatkan literasi numerik
Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan upaya bersama dari pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua. Pemerintah dapat memainkan peran penting dengan menyediakan pelatihan yang memadai bagi guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar matematika mereka. Selain itu, kurikulum yang lebih seimbang antara literasi membaca dan numerik perlu dikembangkan untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan keterampilan yang diperlukan dalam kedua bidang tersebut.
Sekolah juga harus berupaya menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan matematika mereka. Ini bisa mencakup penggunaan alat peraga dan teknologi dalam pembelajaran matematika untuk membuat pelajaran lebih menarik dan mudah dipahami. Guru harus dilatih untuk menggunakan metode pengajaran yang lebih interaktif dan mendorong siswa untuk berpikir kritis, bukan sekadar menghafal rumus.
Orang tua juga dapat berperan penting dengan mendukung anak-anak mereka dalam belajar matematika di rumah. Melibatkan anak-anak dalam aktivitas sehari-hari yang melibatkan matematika, seperti memasak atau berbelanja, dapat membantu mereka melihat relevansi matematika dalam kehidupan nyata.
Meningkatkan literasi numerik di kalangan siswa SD bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat penting untuk masa depan mereka. Tanpa kemampuan menghitung yang kuat, siswa akan mengalami kesulitan dalam mengejar pendidikan lebih lanjut dan menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sama pentingnya untuk fokus pada peningkatan kemampuan membaca dan menulis, kita juga harus memberikan perhatian yang cukup terhadap literasi numerik untuk membangun fondasi pendidikan yang lebih kokoh bagi generasi mendatang.
Penulis: Muhammad Kaluwih Pangertian Junaidi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Anak Haram itu Bernama Calistung (Membaca, Menulis, dan Berhitung)