Cantik, lucu, dan banyak disukai. Maaf, saya bukan sedang menggambarkan diri sendiri. Ini saya sedang “ngerasani” salah satu lipstik lokal yang (pernah) hype abis di kalangan kaum hawa. Apalagi kalau bukan lipstik Purbasari matte. Iya, Purbasari yang itu, yang gambarnya puteri raja.
Perkenalan saya dengan lipstik Purbasari berawal dari rasa penasaran. Ceritanya, ada satu teman saya yang setelah tak lihat-lihat kok warna lipstiknya cucok. Gonjreng juga nggak, pucet juga nggak. Pas aja, gitu dengan warna kulitnya. Namun, berhubung saya tidak terlalu akrab-akrab banget sama dia, saya cuma bisa bertanya-tanya dalam hati: lipstik merek apakah gerangan yang dia pakai? Ya nggak lucu aja kalau tiba-tiba saya nyamperin dia terus bilang, “Ih, lipstik kamu lucu beuttt!”
Sampai suatu ketika, saya lihat dia sedang memoles bibir di meja kerjanya. Wah, kesempatan! Saya langsung beranjak, melewati meja kerja dia sambil menajamkan mata. Itu dia! Merek-nya yang terukir dengan warna emas membuat mata saya dengan mudah membacanya: Purbasari.
Setelah ketemu merek lipstik yang sukses bikin saya penasaran, perburuan selanjutnya adalah mencari tahu koleksi warna-warni si Purbasari. Untuk yang satu ini, saya lebih memasrahkan pada ulasan beauty blogger yang bertebaran di internet. Sebetulnya, bisa saja sih langsung ke counter, coba-coba tester, bahkan konsultasi sama mbak-mbak beauty consultant yang ada di situ.
Tapi, gimana, ya? Saya kok nggak betah ya lama-lama di counter kosmetik? Penginnya tuh kalau ke sana, sudah tahu barang apa yang mau dibeli, terus udah. Persis kayak mau beli gula di warung sebelah. Lagian, ngerasa nggak sih kalau mbak-mbak SPG kosmetik itu sering kali mengarahkan kita dengan produk yang lain? Yah, jadi gibah, deh! Syem.
Dari beberapa warna yang dimiliki si Purbasari, saya jatuh cinta sama yang nomer 88 “Amethyst”. Warnanya merah bata, gitu. Namun, aksen merahnya nggak kenceng banget, sih. Merahnya agak anget, ada kayak hint oranye juga. Bingung, kan? Gini nih jadinya kalau warna lipstik harus dideskripsikan dengan kata-kata. Jadilah, hari-hari saya berikutnya diisi dengan kehadiran si Amethyst. Warnanya yang cucok bikin saya berasa jadi perempuan paling cantik ketika berada di antara laki-laki. Ya iyalah~
Namun, romantisme saya dengan lipstik Purbasari matte ini bukannya tanpa halangan. Isu bahwa produk ini mengandung merkuri mau nggak mau bikin saya sebagai pengguna merasa ikutan gerah. Harganya yang cuma Rp30 ribuan, tapi warnanya kece badai dan relatif awet di bibir, membuat isu merkuri ini jadi masuk di akal.
Buat kalian yang baru keluar dari goa dan nggak tau betapa ramainya isu ini, nih, saya kasih tau. Jadi, sekira pada 2015-an pas Purbasari lagi laris-larisnya, ada kabar yang menyebutkan bahwa lipstik matte ini warnanya akan menghitam jika digosok menggunakan cincin emas. Perubahan warna jadi hitam inilah yang disebut-sebut sebagai tanda bahwa Purbasari mengandung merkuri. Soal apa bahayanya merkuri, ah, pasti sudah pada tau, lah, ya.
Namun ternyata, isu kandungan merkuri di lipstik Purbasari matte ini hoaks. Hal ini sudah diklarifikasi langsung oleh Purbasari Indonesia lewat akun resmi mereka di Instagram dan Facebook. Perkara ada beberapa orang yang meng-klaim bibir jadi gatal, kebas, menghitam dan sebagainya setelah pakai produk ini, ah, bibir mereka aja kali yang sensitif atau alergi sama kandungan yang ada di lipstik Purbasari. Atau bisa juga, isu ini dihembuskan oleh kompetitor yang merasa tersaingi. Who knows? Orang cantik aja banyak yang sirik, apalagi lipstik laris?
Meski sudah diklarifikasi, isu merkuri ini ternyata membuat beberapa teman saya tobat menggunakan lipstik Purbasari matte. “Lebih baik jaga-jaga,” begitu kata mereka. Terus, bagaimana dengan saya? FYI, saya tobat juga. Sekarang saya nggak pakai lipstik Purbasari matte lagi. Namun, ini bukan karena saya termakan isu soal merkuri. Saya memang bosan dan pengin cari yang lain aja, sih. Namanya juga perempuan. Gimana? Punya referensi?
Sumber Gambar: YouTube Elitaloina21
BACA JUGA 6 Penyebab Lipstik Tidak Tahan Lama dan Cara Mengatasinya dan artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.