Ketika lebaran, umat muslim umumnya akan saling berjabat tangan, bermaaf-maafan dengan keluarga dan kerabat dekat, saling silaturahmi, mengunjugi, dan bertukar cerita. Kegiatan tersebut memang sudah menjadi kebiasaan yang tak luput di hari lebaran. Tapi lagi-lagi, kondisi masyarakat kita kali ini, yang menerapkan physical distancing, masih harus membatasi interaksi sosial semacam itu.
Terbatasnya silaturahmi saat hari raya ini tentunya mengubah tradisi yang sudah lama dilakukan masyarakat. Pasalnya, bersilaturahmi mengunjungi sanak saudara ketika lebaran merupakan peristiwa budaya dan sudah menjadi kebiasaan turun temurun di masyarakat. Karena itu, saat pandemi seperti ini diperlukan pendekatan khusus agar kita bisa menyesuaikan dengan situasi.
Bagaimanapun juga, silaturahmi harus tetap dilakukan walau dengan cara yang lain. Karena sejatinya, hari raya adalah kembali ke fitri dengan jalan silaturahmi. Tsaaah~
Nah, dengan beberapa cara ini, nih, kita tetap bisa bersilaturahmi dengan orang-orang terdekat walau raga tidak bersama ketika Lebaran nanti.
Satu: Media Sosial dan Aplikasi Messenger
Semua orang tahu bahwa kemajuan teknologi membuat kita tetap bisa bersilaturahmi secara mudah dengan orang-orang terdekat. Media sosial sebagai salah satu hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga dapat digunakan sebagai alat untuk menghubungkan satu orang ke orang lain (silaturahmi) dari jarak jauh.
Banyaknya aplikasi media sosial dengan berbagai ‘varian rasanya’ membuat kita, para pengguna, bisa memilih aplikasi mana saja yang hendak digunakan untuk tetap menjaga silaturahmi dengan keluarga dan kerabat dekat. Mengingat masih berlakunya penerapan pembatasan sosial di masyarakat.
Seperti tukar foto lewat Instagram, ikutan challenge rame-rame pake TikTok, atau saling berdiskusi di Twitter. Atau bisa dengan video call rame-rame melalui aplikasi messenger. Silaturahmi bisa dilakukan dengan berbagai cara dan yang terpenting tujuan untuk tetap saling terhubung satu sama lain dapat terus terlaksana.
Ingat nggak video TikTok yang sempat ramai dalam menyambut bulan Ramadan? Untuk menyambut bulan Ramadan, banyak yang mengikuti video challenge #SambutRamadan menggunakan lagu “Ramadan Tiba” milik Opick. Setiap orang merekam dirinya sendiri sedang menggunakan mukena atau peci sebagai simbol menyambut datangnya Ramadan. Lalu kumpulan video tersebut dikumpulkan menjadi satu dalam durasi 15 detik.
Nah, untuk menyambut lebaran kali ini juga bisa membuat challenge semacam itu. Bisa saja dengan membuat video bersalaman secara berantai dengan keluarga atau kerabat dekat. Yah, alih-alih hiburan di rumah dan tetap menjaga silaturahmi pakai maaf-maafan online, ceunah.
Dua: Bagi-bagi makanan lewat foto atau stiker WhatsApp
Biasanya setiap lebaran tiba, saling berkunjung ke rumah saudara adalah kebiasaan yang wajib dilakukan. Selain untuk bersilaturahmi, niat lain yang juga terselip adalah bisa icip-icip jajan atau bahkan makan besar bersama keluarga dan kerabat dekat. Sayangnya, tahun ini kebersamaan itu harus ditunda.
Tapi walaupun raga tak bersama, dan nggak bisa icip-icip jajan di rumah tetangga maupun saudara. Kita tetap bisa menggantinya dengan saling berbagi foto makanan atau melalui stiker WhatsApp yang berupa makanan. Yah, meskipun makanannya juga bakal dimakan sendiri sih, tapi setidaknya saling berbagi aktivitas di hari lebaran, kan?
Tiga: Kirim parsel lebaran dan THR (kalau dapet)
Kirim parsel lebaran memang tidak hanya dilakukan ketika ada tidaknya pembatasan sosial ini. Dari dulu, kirim parsel memang menjadi tradisi bagi keluarga atau saudara yang tidak bisa pulang kampung atau bertemu ketika lebaran. Nah, cara silaturahmi seperti ini juga masih bisa kita lakukan bahkan di masa pandemi.
Ah, iya. Jangan lupakan juga THR. Salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu ketika lebaran. Apalagi yang diharapkan ketika silaturahmi dan berkunjung ke rumah pakde-bude adalah salam tempelnya. Eh.
Sayangnya, akibat adanya pembatasan sosial, kita harus tetap di rumah aja. Jadi, apakah dompet kita semakin menipis di hari raya? Oh, tentu saja iya. Namun, pasti banyak hal lebih penting yang harus dikedepankan dibanding dengan memberi THR ke keponakan. Makanya jangan terlalu berharap THR akan cair tahun ini, ya, Mylov~
Walaupun begitu, bukan berarti silaturahmi berbanding lurus dengan THR loh, ya. Silaturahmi harus tetap terjaga meski nggak ada THR yang mengalir. Sepakat?
Empat: Duet Game virtual
Bagi para pemainnya, game sudah tentu menjadi area pertempuran sekaligus area silaturahmi yang bisa menghubungkan satu sama lain. Sebagai ganti salam-salaman ketika lebaran, game juga bisa dijadikan media untuk tetap bermaaf-maafan, juga membahas berbagai hal. Tentunya melalui game yang bisa menghubungkan para pemainnya, ya. Bukan game Onet yang cuma bisa main satu orang-satu orang.
Lima: Saling kirim doa
Pernah dengar pepatah yang mengatakan bahwa doa adalah cara paling ampuh menguatkan ketika rindu dengan seseorang? Cieee yang lagi rindu cieee. Sebuah pepatah yang tak asing bagi orang-orang yang sedang menjalani LDR. Siapa juga yang tidak rindu bertemu keluarga atau bahkan kerabat dekat di masa lebaran seperti ini? Dalam kondisi seperti ini, rindu semakin menumpuk dan tak beraturan.
Bagi keluarga dan sahabat yang tak bisa saling bertemu, pun tak bisa untuk saling menggenggam jari, doa bisa diandalkan sebagai penguat hubungan dan silaturahmi. Saling mendoakan berarti saling berbagi kebaikan secara tidak langsung.
Dan yang terakhir, kepada tetangga satu kompleks yang udah berencana tetep silaturahmi dan salam-salaman ke rumah-rumah. Udah deh, cukup silaturahmi lewat grup WhatsApp RT aja. Biar nggak semakin bikin resah orang banyak juga.
Tidak perlu saling sungkan hanya karena kita tidak bertamu ketika Lebaran. Pasalnya, ada yang lebih penting dari itu, yakni kesehatan kita bersama. Toh, yang terpenting kan silaturahminya, bukan bagaimana caranya. Penting karena silaturahmi bisa menjadi salah satu penyebab seseorang masuk ke dalam surga. Juga menjadi penyebab dibukanya pintu rezeki dan keberkahan dari-Nya.
BACA JUGA Esai-esai Terminal Ramadan Mojok lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.