Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kesehatan

Pengalaman Mengakses Layanan Kesehatan Jiwa di Puskesmas: Murah, tapi Dapat Ceramah yang Bikin Down Dulu

Mohammad Arfan Fauzi oleh Mohammad Arfan Fauzi
2 Oktober 2024
A A
Pengalaman Mengakses Layanan Kesehatan Jiwa di Puskesmas: Murah, tapi Dapat Ceramah yang Bikin Down Dulu Mojok.co

Pengalaman Mengakses Layanan Kesehatan Jiwa di Puskesmas: Murah, tapi Dapat Ceramah yang Bikin Down Dulu (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

BPJS Kesehatan tidak hanya menanggung pemeriksaan dan pengobatan penyakit fisik, tetapi juga penyakit jiwa atau mental. Layanan tersebut jelas sangat membantu, apalagi biaya periksa dan pengobatan terkait kesehatan jiwa terkenal tidak murah. Walau memang, biaya yang murah itu harus mengorbankan stok kesabaran ketika konsultasi di faskes tingkat I seperti puskesmas atau klinik. 

Saya mengalaminya sendiri. Saya menyadari ada yang tidak beres dengan diri saya dan berharap segera dirujuk ke fasilitas kesehatan jiwa yang lebih mumpuni. Masalahnya, di puskesmas di mana saja terdaftar, tidak ada layanan kesehatan jiwa yang mumpuni. Tidak ada layanan psikologi seperti yang tersebar di puskesmas-puskesmas di Jogja. Saya harus diperiksa seorang dokter umum terlebih dahulu demi mengantongi rujukan ke layanan yang lebih mumpuni. 

LLayanan kesehatan jiwa yang mengecewakan

Saat sesi konsultasi dengan dokter umum begitu menguras kesabaran. Saya memahami, dokter umum puskesmas sehari-hari berhadapan dengan penyakit-penyakit yang “terlihat” seperti pusing, demam, gatal-gatal dan semacamnya. Persoalannya, pasien yang dihadapinya kali ini mengalami penyakit mental, sesuatu yang abstrak. Dan, tidak semua dokter umum ternyata terampil menghadapi penyakit yang abstrak tadi. Dokter yang saya temui saat itu salah satunya. 

Saat masuk di ruang periksa, beliau menanyakan apa keluhan saya sebagai pasien. Saya cerita apa adanya, dari A-Z runut dan lengkap. Saya jelaskan semua gejala yang memang bukan gejala sakit fisik pada umumnya. 

Asal tahu saja, sebelum konsultasi, terlebih dahulu saya berselancar di dunia maya seputar tanda-tanda yang saya rasakan. Berdasar hasil pencarian, saya punya kecenderungan mengalami gangguan mental. Tidak mau self-diagnosis, saya akhirnya mencoba mencari pertolongan dengan mengakses layanan kesehatan jiwa menggunakan BPJS Kesehatan. 

Malah mendengar ceramah dan adu nasib

Setelah menceritakan segala hal yang dirasakan, saya tidak kunjung mendapat rujukan ke psikiater dari dokter umum yang saya temui. Selama periksa, bukannya mendengar dengan seksama cerita dan keluhan saya hingga selesai, beliau malah sering memotong pembicaraan dan ceramah. Katanya, seharusnya saya yang masih muda nggak boleh merasa seperti yang dikeluhkan. Dia juga membanding-bandingkan hidupnya yang begini dan begitu. Mau periksa malah dapat adu nasib. 

Tidak dipungkiri, mendengar itu semua tidak membuat semakin semangat, malah semakin down. Saya jadi membayangkan, bagaimana ya dengan orang-orang lain yang langsung mengakses layanan kesehatan jiwa tanpa persiapan atau riset kecil-kecilan dahulu ya? Apa perasaan mereka tidak jadi tambah buruk? 

Setelah si dokter puas menceramahi, dia baru merujuk saya ke psikiater. Itu pun dengan sedikit perdebatan dan penekanan bahwa kondisi saya saat ini banyak berpengaruh pada keluhan-keluhan fisik sehari-hari. Benar dugaan saya, setelah berobat ke psikiater, saya didiagnosa beberapa penyakit mental. Pengobatan pun saya terima dan jalani. 

Baca Juga:

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

Jurusan BK Adalah Jurusan Paling Dibutuhkan di Indonesia, karena Petinggi Negara Ini Hobi Bikin Warganya Pusing tapi Jarang Kasih Obat

Puskesmas dan dokter umum perlu banyak perbaikan

Walau mengalami hal kurang menyenangkan selama proses pengobatan, saya bersyukur aware terhadap gejala dan keukeuh mencari pertolongan. Saya tidak membayangkan kalau hal ini dialami pasien lain, bukan tidak mungkin mereka akan berhenti di tengah jalan karena  pengalaman kurang menyenangkan tadi. 

Itu mengapa, saya rasa penting untuk dokter umum-dokter umum di faskes 1, untuk lebih peka dan terampil menghadapi pasien dengan gejala gangguan mental. Terutama, faskes 1 yang tidak ada layanan psikologi. Terlebih dahulu,  alangkah lebih baik kalau puskesmas-puskesmas di seluruh Indonesia memiliki akses layanan kesehatan mental yang mumpuni.  

Sekali lagi, cerita di atas berdasar pengalaman saya mengakses layanan kesehatan jiwa menggunakan BPJS Kesehatan di salah satu puskesmas di Bekasi ya. Pengalaman di atas tidak bisa dijadikan bahan untuk menggeneralisir layanan di faskes 1 lain. 

Penulis: Mohammad Arfan Fauzi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Kursi Indomaret Memang Nyaman, tapi Tidak Bisa Menggantikan Peran Psikolog

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Oktober 2024 oleh

Tags: kesehatan jiwaLayanan Kesehatan Jiwamental healthpsikiaterpsikologpuskesmas
Mohammad Arfan Fauzi

Mohammad Arfan Fauzi

Seorang pedagang ayam bakar yang juga wartawan media nggak terkenal.

ArtikelTerkait

mahasiswa tingkat akhir Kiat Sukses untuk Bikin Hidup Susah Ketika Menjadi Mahasiswa Akhir terminal mojok.co

Bisa Nggak Sih Stop Ngasih Komentar Menjatuhkan yang Merusak Kesenangan Orang?

22 Oktober 2019
instagram

Percuma Instagram Berinovasi, Nggak Ngaruh Tuh Sama Kecemasan Saya

11 Oktober 2019
mental health itu nyata

Mental Health: Ancaman yang Nyata di Sekitar Kita

16 Agustus 2019
datang ke psikolog

Nggak Harus Nunggu Gila Untuk Datang Ke Psikolog

12 Oktober 2019
Puskesmas Desa Jangkar Bangkalan Madura Bobrok, Lebih Mirip Rumah Hantu daripada Layanan Kesehatan Mojok.co

Puskesmas Desa Jangkar Bangkalan Madura Bobrok, Lebih Mirip Rumah Hantu daripada Fasilitas Layanan Kesehatan

2 Agustus 2024
4 Hal Menyebalkan saat Periksa di Puskesmas, Saya Tulis karena Banyak Orang Nggak Peka Mojok.co

4 Hal Menyebalkan saat Periksa di Puskesmas, Saya Tulis karena Banyak Orang Nggak Peka

24 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.