Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Lakukan 5 Hal Ini Agar Prithil Kacang Tanah Jadi Kegiatan yang Menyenangkan

Denies Vey oleh Denies Vey
24 Januari 2021
A A
Lakukan 5 Hal Ini Agar Prithil Kacang Jadi Kegiatan yang Menyenangkan Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Ibu saya baru saja panen kacang tanah dan anak-anaknya harus terlibat dalam proses pemanenan kacang tersebut. Namun, karena kami juga memiliki kesibukan masing-masing, tak seluruh proses kami ikuti. Saat proses pencabutan contohnya, semua dilakukan ibu saya sendiri. Hebat kan ibu saya? Gek koe ngopo Nduk mung nontoni ra ngewangi jan nggateli!

Sek to jangan marah-marah dulu, saya punya tugas lain yang akan saya jelaskan. Proses kedua setelah pencabutan kacang tanah adalah membawa pulang kacang dari sawah ke rumah. Kakak kedua saya jadi garda terdepan dalam proses itu. Sampai di rumah, giliran saya yang diberi tugas untuk prithil kacang, yakni kegiatan memisahkan biji kacang dari batangnya, sederhananya gitu, Gaes.

Nah sering kali saat kegiatan prithil kacang itu timbul rasa bosan, makanya kadang saya malas melakukannya dan mencari cara untuk lari dari tanggung jawab membuat kegiatan itu menjadi hal yang menyenangkan. Berbekal riset ala kadarnya dan beberapa telah saya praktikkan sendiri, setidaknya ada lima hal yang bisa dilakukan agar prithil kacang menjadi kegiatan yang menyenangkan.

#1 Berhitung

Selama pandemi, proses pembelajaran dilakukan di rumah, kan? Nah, prithil kacang bisa jadi media alternatif untuk tetap belajar selama di rumah. Gini, saat kalian memisahkan biji kacang dari batangnya, kalian bisa sambil berhitung. Katakan satu, dua, tiga, empat, dan seterusnya dengan suara yang lantang atau cukup dalam hati saja. Selain mampu melatih konsentrasi dan ingatan, kegiatan ini bisa jadi hal yang patut untuk dibanggakan.

“Buk, aku mau prithil kacang entuk 3187 biji. Weeloook to?”  Ibumu langsung menempelkan tangannya ke keningmu lalu mengatakan, “Sehat to, Nduk? Opo ncen nganggur, prithil kacang kok mbok itungi.” Wesss ra mashoook.

#2  Mendengarkan musik dan bernyanyi

Musik itu sudah sangat melekat di hati masyarakat Indonesia, dalam kegiatan apa saja dan di mana saja tanpa musik rasanya hampa. Hajatan yang ditunggu itu selain siapa yang dinikahkan, tapi juga siapa yang bakal diundang untuk mengisi dangdutan. Begitupun di tempat-tempat umum seperti mal, toserba, kedai makanan atau minuman, bahkan sekecil “Warung Dik Gembul” itu ada musiknya.

Makanya saya juga menggunakan rumus itu untuk mengusir kebosanan saat prithil kacang tanah. Kalau kalian suka bernyanyi, nggak apa-apa loh sambil nyanyi. Jadikan batang kacang itu sebagai mic, lalu bayangkan kamu sedang berada di panggung yang megah dilihat ribuan orang. Lambaikan tanganmu dan layangkan cium jauh bak penyanyi profesional, lalu sebar biji-biji kacang itu ke depan seolah-olah sedang menyebar bunga ke penonton.

Saat sedang menikmati momen itu tiba-tiba tangan ibu kalian datang menjewer kuping kalian, “Mbok nek prithil kacang ki seng bener, wong wes dikei adah malah disebar-sebar. Ora ngewangi malah ngrusuhi!” Ampuuun, Bu Jago!

Baca Juga:

4 Dosa Penjual Makanan Kukusan yang Luput dari Pandangan Pembeli

Purwokerto Aneh: Ada Soto, Bakso, hingga Opor Ayam Campur Kacang di Sini

#3 Streaming YouTube atau nonton film

Biar mata nggak sepet lantaran cuma lihat kacang tanah saja, nonton film atau streaming YouTube bisa jadi alternatif hiburan saat prithil kacang. Anggap saja cuci mata, ya tho? Misal, kemarin malam kalian ketinggalan episode Ikatan Cinta, akhirnya kamu memutuskan untuk nonton sambil prithil kacang. Gara-gara kamu kesel sama Mas Al, energi yang ada dalam diri kamu bertambah kuat dan itu akan berdampak pada saat tanganmu memisahkan kacang dari batangnya, istilahnya lebih greget gitu, loh~

Ibumu yang melihat itu langsung mengatakan, “Nek wegah ngewangi ibu yowes rasah ngewangi. Dikon pisan we raine rapenak diulati!” Mas Al, Bu, Mas Al…

#4 Bercerita

Saat prithil kacang ternyata juga bisa menjadi media untuk saling bertukar perasaan. Kadang, saya yang memulainya dengan menanyakan masih banyak tidak kacang yang harus dipanen? Berlanjut dengan cerita masa kecil saya, cerita kuliah saya, orang-orang yang dekat dengan saya, sampai cerita yang menimbulkan konflik, yaitu ketika ibu saya membanding-bandingkan saya dengan anak tetangga. Mungkin maksud ibu baik biar hati saya tergugah dan mencontohnya, tapi kan tetap saja saya kesal.

Nah, kekesalan itu saya lampiaskan dengan melempar kacang ke wadahnya dengan agak keras dan membuat bunyi cletak cletak. Ibu saya langsung bertanya, “Ngopo?” Saya hanya nyengir kuda.

#5 Yang-yangan

Sekarang pacaran itu tidak perlu sembunyi-sembunyi dari orang tua, kalau bisa malah dikenalkan langsung ke orang tua. Nah, prithil kacang bisa jadi media agar proses perkenalan pacar kalian dengan orang tua bisa mashoook. Coba bayangkan saja pacar kalian datang ke rumah kalian bukan untuk ngajak main, tapi membantu pekerjaan kalian di rumah. Itu sudah membuktikan kalau pacar kalian menerima kalian apa adanya dan dia orang yang mau diajak hidup sederhana.

Terus, kalian berdua duduk saling berhadapan sambil prithil kacang. Sesekali mencuri pandang, kalau ketahuan, tersenyum malu. Pacar kalian tiba-tiba ngegombal, “Dek, walaupun tanganmu ora alus meneh mergo prithil kacang, aku tetap cinta padamu.” Refleks kalian melempar kacang ke pacar tepat mengenai dadanya yang bidang. “Ah Mas, sampeyan bisa saja!”

Wes, saya jamin yang kelima ini bakalan bikin hati kalian berbunga-bunga sepanjang sejarah. Tapi ya pastikan dulu kalau kalian punya pacar, kalau nggak punya ya jangan halu, Mblo!

BACA JUGA 4 Hal yang Bisa Dilakukan Saat Antre di Bank selain Mainan HP atau tulisan Denies Vey lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2021 oleh

Tags: kacang tanahprithil kacang
Denies Vey

Denies Vey

Penulis amatiran doyan rebahan.

ArtikelTerkait

4 Dosa Penjual Makanan Kukusan yang Luput dari Pandangan Pembeli

4 Dosa Penjual Makanan Kukusan yang Luput dari Pandangan Pembeli

9 November 2025
Purwokerto Aneh: Ada Soto, Bakso, hingga Opor Ayam Campur Kacang di Sini

Purwokerto Aneh: Ada Soto, Bakso, hingga Opor Ayam Campur Kacang di Sini

11 Maret 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.