Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Lagu Healing Selain Mantra-mantranya Mas Kunto Aji

Annatiqo Laduniyah oleh Annatiqo Laduniyah
29 Oktober 2019
A A
Lagu-Lagu Healing Selain Mantra-mantranya Mas Kunto Aji MOJOK.CO
Share on FacebookShare on Twitter

“…merasa sungguh penat dengan hidup, mendengarkan lagu healing terkadang jadi solusi.”

Siapa yang tidak tahu dengan istilah Quarter Life Crisis? Istilah yang banyak dipakai untuk menggambarkan kebingungan dalam menghadapi fase peralihan dari remaja ke dewasa. Saat-saat di mana seseorang itu galau, ragu, bahkan cemas dengan realita yang sedang atau akan dihadapinya. Masalah yang katanya sering dialami orang-orang di usia 20 an. Seperti bingung akan karier, rutinitas yang membosankan, kenangan masa lalu, dan kekhawatiran masa depan.

Kebingungan dan perasaan kesepian merupakan salah satu akibat saat kita sadar bahwa ada satu hal yang harus diubah dalam hidup, tapi kita tidak tahu caranya. Sedangkan untuk mengatasinya, ada tahapan-tahapan yang tidak mudah yang setiap prosesnya harus kita jalani.

Saya sendiri pun mengalami. Dan cara paling ampuh menghadapi kebingungan seperti itu hingga riuhnya suara di kepala adalah dengan mendengarkan musik atau lagu healing.

Tidak bisa dimungkiri bahwa kekuatan musik bisa sangat luar biasa bagi kehidupan seseorang. Hal itu karena dia bisa menyembuhkan orang sakit, mengiringi suka dan duka, serta menjadi teman setiap detik. Walaupun pada dasarnya musik hanyalah pemanis telinga saja.

Sebuah lagu memang sering kali terasa seperti mewakili perasaan pendengarnya. Tidak jarang juga lagu justru memberikan penyembuhan emosi dan kekuatan mental jika kita mendalami lirik-liriknya. Apalagi jika kita merasa bahwa lagu tersebut “kita bangetlah”. Seolah-olah ia menjadi lagu healing bagi kepenatan kita.

Seperti album mantra-mantanya Mas Kunto Aji. Lagu-lagunya begitu fenomenal karena banyak pendengar yang merasa terwakili hingga mereka seakan dapat menyembuhkan luka batinnya sendiri. Dan saya pun turut terhipnotis dengan Rehat, Pilu Membiru, ataupun Sulung miliknya.

Tidak hanya Mas Kunto Aji, saya rasa musisi-musisi saat ini sudah banyak yang membuat lagu dengan lirik-lirik yang terkesan healing emotional alias penyemangat hidup dalam mengahadapi quarter life crisis ini.

Baca Juga:

Memaknai Pulang dalam Lagu ‘Mercusuar’ Milik Kunto Aji

Menunggu Kunto Aji bikin Lagu tentang Anak Tengah

Maka, saya pun pengin merangkum playlist lagu healing yang cukup dapat menyembuhkan luka batin (saya) atau setidaknya menenangkan pikiran dan perasaan yang sedang kacau-kacaunya plus bingung-bingungnya.

Hindia

Lagunya yang berjudul “Evaluasi” dan “Secukupnya” dapat dirasakan sebagai tepukan lembut pada lengan, atau suatu pelukan hangat dari Hindia yang mengisyaratkan bahwa kita tidak sendirian menangisi absurditas hidup.

Pada lirik pertama lagu Secukupnya….

“Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang?

Tak perlu memikirkan apa yang akan datang di esok hari”

Saya seakan mendapat pembenaran bahwa banyak hal yang dipikirkan kemudian membuat tidur pun tidak pernah merasa tenang. Perasaan bahwa apa yang terjadi esok hari seakan menjadi monster yang ada di kepala. Lelah dengan rutinitas, kebingungan akan masa depan, maupun kenangan-kenangan di masa lalu biasanya akan semakin riuh di kepala saat malam hari.

Dan pada lirik “Kita semua gagal. Angkat minumanmu, bersedih bersama-sama” membuat kita tidak merasa sendiri merasakan kegelisahan-kegelisahan itu. Bahwa setiap orang pasti mengalami kegagalan dan sedih itu wajar.

Selain membuat kita tidak merasa sendiri, tepukan lembut dan pelukan hangat itu mengajak kita mengevaluasi hidup secara pragmatis dan melihat hari esok yang semoga baik-baik saja. Seperti pada lirik….

“Bilas muka, gosok gigi, evaluasi

Tidur sejenak menemui esok pagi

Walau pedihku bersamamu kali ini

Ku masih ingi melihatmu esok hari”

Pada akhirnya, kita diminta untuk mengambil jalur hidup yang lebih positif, yaitu penerimaan. Tidak apa jika mengakui bahwa kita tidak baik-baik saja hari ini. Asal segala dapat diterima oleh diri sendiri sebagai hal yang positif. Selelah apa pun hari ini, masih ada harapan untuk esok yang lebih baik.

Selain Secukupnya dan Evaluasi, lagu-lagu Hindia seperti “Membasuh” yang berkolaborasi dengan Rara Sekar juga mengajarkan kepada kita bahwa segala kebaikan yang kita berikan akan selalu berbalik kepada kita. Atau sahut-sahutan Hindia dengan Sal Priadi pada lagu “Belum Tidur”. Yang mana liriknya merupakan peluapan emosi yang dirasakan setiap orang yang masih terjaga lewat dari jam tidur sewajarnya.

Coba saja dengarkan, maka kita akan merasa bahwa kita tidak sendiri merasakan kegelisahan dan segala macamnya.

Nosstress

Ada dua lagu yang benar-benar membuat saya selalu tenang saat mendengarkannya. Yakni “Pegang Tanganku” dan “Istirahat”. Walau sudah terbilang album lama, tapi tetap enak didengar.

Dalam lagu Pegang Tanganku, Nosstress seakan mengingatkan kita bahwa hidup tak hanya indah dan senang, tanpa berusaha menggurui dengan lirik yang tendensius. Kita memang diajak untuk lebih merenung dan lebih mensyukuri hidup. Seperti pada liriknya:

“Pegang tanganku, hentikan tawamu sejenak.

Sudah terlalu banyak tuk senang, sudah saatnya merenung dan bersyukur.”

Kita diajarkan untuk menghadapi segala sesuatu dengan emosi yang stabil, tidak terlalu senang dan tidak terlalu sedih. Karena setiap masa pasti akan berubah kondisinya. Maka, perasaan-perasaan yang berlebihan itu harus dibatasi.

“Karena indah itu tak selalu ada, senang itu sementara.”

Dan lagunya yang Istirahat, mengajarkan kita untuk lebih mengendalikan diri dan memberi kesempatan kepada diri sendiri maupun lingkungan sekitar untuk beristirahat. Maka jika pikiran kita sudah diriuhkan dengan hal-hal yang membingungkan, istirahatkanlah. Segala proses itu butuh jeda.

BACA JUGA Melihat Semesta Bekerja, Seperti Lirik Lagu Kunto Aji atau tulisan Annatiqo Laduniyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Oktober 2019 oleh

Tags: Kunto Ajilagu healingnosstress
Annatiqo Laduniyah

Annatiqo Laduniyah

ArtikelTerkait

kunto aji

Menunggu Kunto Aji bikin Lagu tentang Anak Tengah

14 Juni 2020
Memaknai Pulang dalam Lagu 'Mercusuar' Milik Kunto Aji MOJOK.CO

Memaknai Pulang dalam Lagu ‘Mercusuar’ Milik Kunto Aji

29 Juli 2020
Hai Pilu Membiru, Maaf Saya Mengaku Kualat

Hai Pilu Membiru, Maaf Saya Mengaku Kualat

30 November 2019
mantra kunto aji

Menyembuhkan Luka Hati Dengan Mantra-Mantra Dari Mas Kunto Aji

28 Mei 2019
Bukan Mantra Kunto Aji, Lagu-Lagu Korea ini Bisa Menyemangati Kamu di Tahun Baru

Bukan Mantra Kunto Aji, Lagu Korea ini Bisa Menyemangati Kamu di Tahun Baru

31 Desember 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.