Kontrak Kylian Mbappe di klubnya, Paris Saint-Germain (PSG) akan berakhir pada musim panas nanti. Dan kita semua tahu, meski belum sah, kepindahan Mbappe ke Madrid adalah keniscayaan, dilihat dari betapa masifnya pemberitaan yang ada. Kecuali ada kejadian luar biasa, Mbappe akan jadi anggota Galacticos musim depan. Itulah yang bikin pertemuan PSG melawan Real Madrid jadi pertandingan yang amat dinanti.
Dan ini yang menarik. Leg pertama PSG vs Real Madrid sudah berlangsung. Pemenangnya, kita tahu, adalah PSG. Pencetak golnya, Kylian Mbappe. Bayangkan, pemainmu di masa depan jadi aktor di balik kekalahan.
Kalian pasti sempat berpikir, kejam kali Mbappe. Apa dia harus menjebol gawang Madrid, (calon) timnya di masa depan?
Woh ya jelas. Wajib malah. Kenapa? Tentu saja agar Real Madrid semakin terpikat dan jatuh hati. Selain itu, totalitas Mbappe bisa jadi jaminan bahwa ia akan rela berjuang mati-matian demi kebanggaan Madrid. Menunjukkan bahwa grandeza mengalir di dalam darah Mbappe.
Kemampuan hebat adalah satu hal, sedangkan profesionalitas adalah hal yang lain lagi. Belum tentu orang bisa bermain sepenuh hati ketika melawan mantan tim yang pernah dibela, atau calon tim yang dituju. Orang biasa akan terjebak bias, tapi profesional akan tetap menaruh nyawanya demi kebanggaan panji yang dibela.
Bisa jadi Madrid tersingkir gara-gara Mbappe. Tapi, hal itu juga ada baiknya untuk Madrid. Mereka sudah tepat dalam mengincar pemain, dan tinggal menunggu buahnya saja.
Selain baik buat Madrid, hal ini juga punya efek positif untuk PSG.
PSG tak hanya meraih hasil positif gegara gol Mbappe, tapi juga memberikan rasa tenang. Kita tahu drama transfer musim panas kemarin. Mbappe tidak bahagia dengan cara PSG yang menolak Madrid, meski telah berjanji pada Mbappe bahwa mereka akan memberikan kebebasan untuknya. Meski telah berlalu, namun dalamnya hati, siapa yang tahu?
Tapi, nyatanya, Kylian tetap mengeluarkan potensi terbaiknya untuk PSG. Apakah dia akan perpanjang kontrak atau tidak, itu urusan belakangan. Yang penting, sekarang, PSG masih dibela oleh Mbappe, dan ia tidak setengah-setengah dalam hal itu.
Ya kali masih meragukan komitmen dan profesionalitasnya setelah bermain sebagus itu lawan Madrid.
Dan saya sih berharap Kylian Mbappe akan tetap bermain kesetanan di leg kedua nanti, di Santiago Bernabeu. Efeknya tetap positif untuk kedua tim. Pertama, untuk pihak Madrid, mereka akan punya pemain yang akan tetap bermain hebat meski di bawah tekanan. Perlu kalian ketahui, Bernabeu tak ramah untuk siapa pun. Tak ada yang selamat dari cemoohan di kandang Madrid. Pemain sekaliber Cristiano Ronaldo saja kena maki oleh pendukungnya sendiri. Kalau kau tumbang di Bernabeu, maka kau tak pantas mengemban semangat yang diwariskan oleh mendiang Santiago Bernabeu Yeste.
Kedua, untuk PSG. Ya jelas mereka akan dapat efek positif. Mereka akan tetap punya kans menang di kandang lawan yang angker, dan bisa melaju ke babak lanjutan.
Profesionalitas Kylian Mbappe, pada titik ini, tak perlu diragukan lagi. Andaikata dia suatu saat nanti memecahkan rekor, entah transfer tertinggi, gaji tertinggi, atau piala yang bejibun, itu semua tak mengagetkan. Dia memang pantas meraih itu semua.
Tapi, lagi-lagi, harus hati-hati. Real Madrid mungkin sampah ketika bermain di liga. Tapi, magis mereka baru terlihat di Liga Champion. Buktinya, mereka menyabet gelar itu sebanyak 13 kali, dan tak terkejar hingga kini.
Jadi, sudah siap dimaki di Bernabeu, Kylian Mbappe?
Sumber gambar: Instagram @k.mbappe
Penulis: Zubairi
Editor: Rizky Prasetya