Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Saya Orang Non-Katolik yang Mencoba Memahami Betapa Spesialnya Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Kenia Intan oleh Kenia Intan
3 September 2024
A A
Saya Orang Non-Katolik yang Mencoba Memahami Betapa Spesialnya Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Mojok.co

Saya Orang Non-Katolik yang Mencoba Memahami Betapa Spesialnya Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pertama kali mendengar Paus Fransiskus akan memimpin misa akbar di Stadion GBK Kamis (5/9) mendatang, saya tercekat. Bagaimana tidak, misa itu akan dihadiri oleh 90.000 umat Katolik dari berbagai penjuru Indonesia. Di dalam benak saya, masa sebanyak itu hanya memungkinkan ketika ada pertandingan bola atau konser penyanyi ternama saja. 

Saya bukan umat Katolik, tapi cukup akrab dengan keyakinan yang satu ini ini. Saya menghabiskan 6 tahun pendidikan dasar di SD Katolik. Hal itu membuat saya tidak begitu kaget ketika harus menempuh kuliah di universitas Katolik. Namun, bertahun-tahun menempuh pendidikan di instansi Katolik tidak otomatis menjadikan saya benar-benar relate kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia. 

Saya memahami Paus merupakan sosok yang penting bagi umat Katolik yang tersebar di berbagai negara. Saking pentingnya, tindak tanduk beliau patut diperhitungkan dalam konstelasi politik dunia. Namun, saya tetap saja kurang paham, kenapa ribuan umat Katolik begitu antusias menantikan kehadiran beliau. Rasa penasaran ini saya tanyakan kepada seorang kawan karib yang merupakan umat Katolik taat. 

Kunjungan yang langka

Dia menjelaskan secara singkat, tapi cukup bikin saya menanggukan kepala berkali-kali. Bagi umat Katolik Indonesia, kesempatan mengikuti misa yang dipimpin langsung oleh seorang paus adalah kesempatan langka. Memang sih, umat bisa mengikuti misa yang dipimpin langsung di Vatikan. Namun, kesempatan itu hanya bisa dirasakan oleh segelintir orang yang berprivilese secara ekonomi. Membayangkan tiket pesawat bolak-balik Indonesia-Vatikan dan akomodasi selama di sana cukup membuat dompet bergidik ngeri. 

Itu mengapa, ketika Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia 3-6 September 2024 ini, umat Katolik menyambutnya dengan antusias. Bagaimanapun juga, biaya ke Jakarta jauh lebih murah daripada ke Vatikan sana. Apalagi kunjungan ini adalah yang pertama setelah 35 tahun lalu pimpinan umat Katolik dunia menyambangi Indonesia. Kunjungan terakhir dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II yang berlangsung pada 8-12 Oktober 1989. 

Di sisi lain, umat memahami bahwa usia Paus Fransiskus tidak lagi muda. Dilansir dari berbagai sumber, tahun ini usianya memasuki 87 tahun. Artinya, mobilitas Paus Fransiskus memang sudah terbatas. Padahal, umat katolik di dunia ini tersebar di berbagai negara. Dengan kata lain, kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia hampir tidak mungkin terjadi lagi kelak. 

Kombinasi alasan-alasan itu menjadikan kunjungan Paus Fransiskus kali ini semakin spesial. Bahkan, misa akbar di GBK disiarkan secara langsung supaya bisa diikuti oleh gereja-gereja paroki di berbagai daerah di Indonesia. Jadi, walau tidak hadir secara langsung di lokasi, umat Katolik di Indonesia tetap bisa mengikuti misa dan menerima komuni kudus. Alasan di atas sedikit banyak membantu saya memahami betapa spesialnya momentum ini dari sudut pandang umat Katolik.

Paus Fransiskus sosok dengan banyak gebrakan

Sementara di mata pegiat kemanusian dan keberagaman, Paus Fransiskus memang sosok yang punya banyak gebrakan. Itu mengapa kehadiran juga tetap  Meneladani namanya, Santo Francis dari Asisi, Paus Fransiskus banyak melayani mereka yang miskin dan terpinggirkan. Sikapnya ini tidak pernah berubah sejak dia melayani di gereja Buenos Aires. Di masa kepemimpinannya sebagai paus, dia mengambil banyak langkah yang mengutamakan nilai kemanusiaan. Salah satunya, permintaan maaf terhadap masyarakat pribumi Kanada atas keterlibatan Gereja Katolik dalam genosida kultural. 

Baca Juga:

Memahami Konklaf, Proses Rahasia Pemilihan Paus yang Sakral dan Penuh Mitos

Saatnya Innova Zenix Gunakan Teknik Promosi “Paus Fransiskus Pernah Naik Kendaraan Ini”

Gebrakan juga dia lakukan dalam kunjungan ke Indonesia, tercermin dari kesederhanaan yang ditampilkan. Pemimpin umat Katolik di dunia itu memilih mengunjungi Indonesia menggunakan pesawat komersil. Dia juga minta dijemput menggunakan mobil yang banyak digunakan warga Indonesia, Innova. Penginapannya pun bukan hotel berbintang, cukup menginap di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta. 

Kesederhanaan seperti itu terasa asing bagi saya. Sebagai warga Indonesia, saya terlalu sering dicekoki berita pemimpin negeri ini, dan anggota keluarganya, memanfaatkan akomodasi serba mahal dan mewah ketika bepergian. Kesederhanaan yang ditampilkan oleh Paus Fransiskus seharusnya bisa mengetuk hati banyak pihak, terutama pemimpin negeri ini, untuk tetap sederhana. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Kritik untuk Gereja Katolik: Kami Ingin Membangun Peradaban, tapi Gereja Tidak Membangun Kami

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 September 2024 oleh

Tags: katolikpausPaus Fransiskusumat Katolikvatikan
Kenia Intan

Kenia Intan

ArtikelTerkait

romo magnis-suseno katolik HRS mojok

Surat Terbuka untuk Romo Magnis-Suseno yang Punya ‘Yolalitas’ di Dadanya

19 Desember 2020
Kritik untuk Gereja Katolik: Kami Ingin Membangun Peradaban, tapi Gereja Tidak Membangun Kami

Kritik untuk Gereja Katolik: Kami Ingin Membangun Peradaban, tapi Gereja Tidak Membangun Kami

30 September 2023
misa online minggu palma paskah jumat agung vatikan roma streaming mojok.co

Misa Online dan Gurauan Soal Mola TV

5 April 2020
Jurusan Studi Agama-agama, Jurusan yang Sukses Bikin Saya Pusing

Jurusan Studi Agama-agama, Jurusan yang Sukses Bikin Saya Pusing

1 Juli 2024
Novena Hati Kudus Yesus Doa yang Tidak Pernah Gagal Mengabulkan Permohonan Terminal Mojok

Novena Hati Kudus Yesus: Doa yang Tidak Pernah Gagal Mengabulkan Permohonan

2 September 2022
Dear Saudaraku FPI di Cianjur, Masuk Katolik Itu Susah. Serius! (Unsplash)

Dear Saudaraku FPI di Cianjur, Masuk Katolik Itu Susah. Serius!

29 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.