Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kucumbu Tubuh Indahku: Sempat Ditolak Tetapi Laku di Pasar Internasional

Aditya Mahyudi oleh Aditya Mahyudi
20 September 2019
A A
Kucumbu Tubuh Indahku

Kucumbu Tubuh Indahku

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini, film Indonesia kembali mendapat kabar yang mencengangkan. Permasalahannya kali ini tidak membahas soal pemilihan pemeran atau sutradaranya melainkan film yang sedang ramai diperbincangkan yaitu “Kucumbu Tubuh Indahku.” Film yang mengisahkan tentang perjuangan Rianto untuk menjadi penari Lengger mulai menuai reaksi positif dari kritikus film internasional.  Keberhasilan menembus seleksi nominasi Piala Oscar diduga menjadi penyebab utama film tersebut semakin dilirik hingga Pasar Perfilman Internasional.

Seperti diketahui, belum pernah ada film Indonesia satupun yang mendapat penillaian positif di Piala Oscar sehingga kita harus iri dengan negara Asia lain yang telah menancapkan kuku di Piala Oscar. Mereka tidak hanya masuk nominasi saja tetapi membawa Piala Oscar sekaligus selama beberapa tahun terakhir sehingga prestasi mereka tidak diragukan lagi.

Sejatinya, dulu ada film Indonesia yang nyaris masuk Piala Oscar namun sayangnya harus berakhir sebagai korban pesakitan alias angan-angan. Sebagai harapan, saya berharap bahwa Kucumbu Tubuh Indahku bisa menjadi film Indonesia yang lolos seleksi di Piala Oscar dalam kategori Best International Feature Film sehingga layak mendapat tempat istimewa di panggung Hollywood meski harus menunggu sampai tahun depan.

Maka dari itu, kita harusnya bangga dan jangan main judge sembarangan hanya karena melihat judulnya saja dari luar tetapi dari dalam malah kurang diperhatikan isi ceritanya yang sebenarnya menjelaskan Kebudayaan Indonesia. Apalagi Ketua BEKRAF sampai para artis memuji habis-habisan Kucumbu Tubuh Indahku sampai-sampai mereka mendoakan semoga film itu kembali diizinkan tayang di Indonesia tapi dengan syarat menghapus adegan “aneh” di dalam ceritanya.

Mengenai Kucumbu Tubuh Indahku, saya pernah merinding pas melihat judulnya untuk pertama kalinya. Saat menemui kata “kucumbu” saja membuat saya terkejut dengan setengah hati karena kata tersebut  kerapkali diasosiasikan sebagai bahasa rayuan untuk pasangan dengan konotasinya agak berbau seksual. Belum lagi ditambah kata “tubuh indahku” yang berarti orang yang memiliki fisik sempurna layaknya iklan-iklan obat langsing.

Namun setelah dipikir-pikir, Judulnya memang tidak seseram yang saya kira soalnya Film ini lebih berfokus pada Adegan tarian Lengger khas Banyumas yang tidak lupa juga ditampilkan di film tersebut karena tarian Lengger sudah jarang dimainkan oleh Generasi Zaman Now dan mulai terancam punah. Bagi kalian yang cinta budaya, mulai dari sekarang sadarlah bahwa Budaya Kita tidak kalah bagusnya dengan Luar Negeri dan lebih baik lestarikan Budaya sendiri demi Anak Cucu Kita.

Di balik kesuksesannya, tidak semua pihak mau menerima film tersebut di negeri sendiri. Sebagian penonton berpendapat bahwa Kucumbu Tubuh Indahku adalah Film yang terlalu memarjinalkan pria sehingga karakteristik pria yang biasanya gagah, tampan, dan pemberani malah diubah peranannya menjadi sedikit kemayu. Akibat persepsi yang salah, beberapa Ormas mulai menuding film ini sebagai film yang mengancam keselamatan bangsa dan negara karena dianggap menyebarkan virus LGBT di Indonesia padahal sebenarnya film ini diklaim sudah bebas dari hal berbau vulgar.

Tidak hanya itu, hampir semua provinsi se-Indonesia telah mengajukan petisi untuk menolak pemutaran film Kucumbu Tubuh Indahku kepada KPI. Penyebab utamanya adalah ditampilkannya adegan yang cukup vulgar yang diperlihatkan pada publik tanpa sensor serta penampilan penari pria yang berpakaian seperti wanita. Bagi mereka, film ini tidak layak untuk ditonton karena bertentangan dengan budaya ketimuran dan juga dikhawatirkan berpengaruh pada anak-anak dan para remaja yang sedang dalam proses jati diri apalagi mereka adalah generasi penerus bangsa yang sangat menentukan masa depan negeri ini.

Baca Juga:

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

Film Pangku Jadi Gerbang untuk Saya sebagai Laki-laki Memahami Isu Gender

Tidak mau terus-terusan dihujat, sang Sutradara Garin Nugroho mulai bereaksi keras dan menyebutkan bahwa Kucumbu Tubuh Indahku tidak ada unsur LGBT sama sekali apalagi penyimpangan hubungan seksual. Kalaupun ada, itu pun hanya sebuah ilustrasi saja sehingga tidak perlu diperagakan beneran. Jadi, lagipula siapa sih yang mau nonton Film dengan unsur-unsur aneh tanpa ada surat izin dari KPI ataupun Badan Sensor Film?

Mau bagaimana lagi, pada dasarnya film dibuat untuk menghibur penonton dengan tema yang variatif sekaligus menarik perhatian Penonton agar filmnya cepat laku di pasaran. Meski membutuhkan waktu yang panjang, setidaknya kita telah berusaha semaksimal mungkin dalam memenuhi target pangsa penonton. Mengenai perjuangan tentang film, saya semakin teringat dengan perkataan Alfred Hitchcock, “the only way to get rid of my fears is to make films about them.” Secara makna, kutipan tersebut berarti setiap film pasti ada risikonya apapun yang terjadi meski sudah diakui sempurna oleh penciptanya.

Bagi anda yang merasa peduli terhadap perfilman nasional, menonton Kucumbu Tubuh Indahku adalah film yang pantas untuk diapresiasi dan mudah dipelajari. Meskipun diwarnai kontroversi, Kucumbu Tubuh Indahku harus tetap didukung dan dijunjung tinggi supaya dapat mengharumkan Indonesia di mata dunia sekaligus membuktikan diri bahwa film Indonesia bukanlah spesialis horor garing atau drama percintaan saja. (*)

BACA JUGA Perempuan Cuman Jadi Kanca Wingking itu Gara-Gara Bangsa Eropa! atau tulisan Aditya Mahyudi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 September 2019 oleh

Tags: Filmhollywoodkucumbu tubuh indahkulgbtpenghargaan
Aditya Mahyudi

Aditya Mahyudi

Seorang freelancer asal Kota Bandung yang gemar jogging, menonton film spesialis action serta membuat desain grafis di waktu senggang. Memiliki ketertarikan mendalam pada dinamika sosial-budaya serta penerjemahan bahasa internasional, yang sering menjadi inspirasi dalam berbagai karya dan proyek manapun.

ArtikelTerkait

6 Rekomendasi Film Detektif Lawas selain Sherlock dan Poirot

6 Rekomendasi Film Detektif Lawas selain Sherlock dan Poirot

1 Juni 2022
film king arthur: improvisasi Guy Ritchie

Improvisasi: Memaafkan Charlie Hunnam, Tom Holland dan Marisa Tomei

6 Mei 2019
Film-film Wes Anderson Adalah Pemuas Estetika Visual yang Seksi terminal mojok.co

Film-film Wes Anderson Adalah Pemuas Estetika Visual yang Seksi

13 Desember 2020
Fyi Aja, Semakin Terpapar Spoiler Justru Semakin Penasaran

Fyi Aja, Semakin Terpapar Spoiler Justru Semakin Penasaran

29 Oktober 2019
5 Film Soal Pernikahan yang Sebaiknya Ditonton Sebelum Menikah terminal mojok.co

5 Film Soal Pernikahan yang Sebaiknya Ditonton Sebelum Menikah

19 November 2021
Transformers: Rise of the Beasts Kembalinya Fitrah Robot Sebagai Hiburan Anak-anak

Transformers: Rise of the Beasts, Kembalinya Fitrah Robot Sebagai Hiburan Anak-anak

13 Juni 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.