Kopi Saku Point Coffee Indomaret, kemasannya praktis dan rasanya nggak neko-neko.
Saya merasa hidup ini hampa jika skip kopi satu hari saja. Pokoknya setiap hari wajib ngopi, entah bikin sendiri atau beli di gerai terdekat. Dulu waktu tinggal di Jogja, malah saya sering menikmati es kopi sachetan warmindo yang kebanyakan gula itu. Saat sudah pindah ke Jakarta, saya suka beli es kopi susu gula aren atau ice americano dari berbagai toko kopi.
Selain di coffee shop, saya pun nggak jarang memesan varian kopi yang dimiliki oleh beberapa minimarket, seperti Point Coffee Indomaret dan Family Mart. Dua toserba ini kopinya masih bisa diterima lambung dan lidah saya. Meskipun terbilang murah, perpaduan rasa kopi, susu, serta gula yang ada di minuman ready to drink ini nggak kalah ciamik dari menu di coffee shop.
Namun, jika disuruh memilih, saya lebih condong ke jenis kopi yang diciptakan Point Coffee Indomaret . Salah satu andalan saya adalah Kopi Saku yang harganya Rp12.000 saja. Kopi botolan ini menurut saya rasanya nggak neko-neko dan paling aman buat kantong dan lambung. Bentuk botolnya juga tampak lucu. Walaupun tidak terlalu creamy, rasa Kopi Saku lebih masuk akal daripada kopi kemasan botol lain di Indomaret Point Coffee.
Kopi Saku kemasannya praktis dan betulan pas di saku
Point Coffee Indomaret menyediakan berbagai macam kopi botolan seperti Kopi Baper dan Kopi Saku. Secara harga, tentu Kopi Saku yang seharga belasan ribu itu lebih terjangkau dibanding Kopi Baper Rp20.000. Ya untuk jenisnya, Kopi Baper memang lebih beragam sih, tapi saya tetap cinta Kopi Saku.
Kemasan kopi susu ini praktis dan cocok dibawa kemana saja. Desain wadahnya imut, pas di kantong kamu dan nggak makan banyak tempat. Cocoklah diberi nama Kopi Saku. Waktu pertama kali rilis, saya tertarik dengan botolnya yang mini. Dibanding Kopi Baper atau bahkan kopi kemasan minimarket lainnya, Kopi Saku inilah yang bisa membuat saya membelinya hampir setiap hari.
Baca halaman selanjutnya: Lebih nikmat …




















