Ada nggak ya kopi kemasan minimarket yang bisa menumpas kemiskinan dalam hidup?
Menenggak kopi sepertinya telah menjadi gaya hidup masyarakat modern. Sialnya, harga kopi kekinian yang marak dijadikan penanda identitas diri cukup memberatkan kantong apabila harus dikonsumsi rutin. Padahal tidak semua penggemar kopi membutuhkan validasi.
Melansir dari akun Instagram @voilajogja yang mengutip sepenggal cuitan @mudarenta di platform X, nyatanya, sejumlah penikmat kopi mengonsumsi minuman tersebut lantaran khasiatnya. Beruntung, saat ini sudah banyak produsen minuman ringan yang meluncurkan kopi siap minum dengan harga miring. Uniknya, sederet kopi kemasan minimarket tersebut juga digadang-gadang menjadi solusi atas sejumlah masalah yang umum ditemui masyarakat urban.
Daftar Isi
- #1 Nescafe Ice Black, kopi kemasan minimarket yang cocok buat yang ngantukan
- #2 Kalau sembelit coba minum Kapal Api Signature Strong, dijamin lancar lagi
- #3 Good Day, kopi kemasan minimarket milik anak muda yang sedang mabuk asmara
- #4 Starbucks dan Kopi Kenangan kalengan hanyalah pemuas rasa penasaran
- #5 Oatside Coffee layak menyandang predikat bestie bagi yang nggak bisa minum susu sapi
- #6 Kalau mulai overthinking masalah kehidupan, minum saja Golda
#1 Nescafe Ice Black, kopi kemasan minimarket yang cocok buat yang ngantukan
Menahan mata agar tidak terlelap adalah manfaat utama kopi yang paling banyak diketahui dan dicari orang. Biasanya, mereka yang hendak melakukan perjalanan panjang akan memilih kopi hitam. Kopi jenis ready to drink merupakan pilihan yang tepat karena lebih travel friendly dan gampang dicari.
Tak ayal, Nescafe Ice Black sering kali menjadi tambatan hati. Pasalnya, kadar kopi minuman berbalut kaleng hitam elegan ini terbilang cukup kuat. Kandungan gulanya terbilang aman, yakni 12 gram, sehingga meminimalisir lonjakan dan penurunan gula darah secara cepat yang memicu rasa lelah. Makanya, banyak pengemudi percaya Nescafe Ice Black mampu mengatasi rasa capek maupun kantuk.
Kopi kemasan satu ini bisa dibeli di minimarket terdekat dengan harga sekitar Rp7 ribuan. Murah kan.
#2 Kalau sembelit coba minum Kapal Api Signature Strong, dijamin lancar lagi
Tak banyak orang tahu bahwa kopi adalah jalan ninja melancarkan pencernaan. Faktanya, merujuk dari situs Halodoc, menyesap kopi dapat mendorong kontraksi otot di dalam usus. Reaksi tubuh tersebut berguna meningkatkan proses buang air besar yang sempat terkendala menjadi lebih lancar.
Hal ini sejatinya dipicu oleh kafein yang terkandung di dalam kopi. Tak heran, Kapal Api Signature Strong layak dinobatkan menjadi kopi pelancar buang air besar karena kadar kafein yang mencukupi, khas kopi hitam. Meskipun sesama berjenis kopi hitam, kopi kemasan minimarket satu ini memiliki rasa manis dan kalori lebih tinggi daripada Nescafe Ice Black dengan netto yang nyaris setara.
Kopi kemasan berukuran 200 ml ini dibanderol seharga Rp5 ribuan di minimarket terdekat.
#3 Good Day, kopi kemasan minimarket milik anak muda yang sedang mabuk asmara
Kalau dua brand kopi sebelumnya cenderung diperuntukkan bagi usia matang, Good Day tampaknya sengaja menyasar pasar yang lebih muda. Niat tersebut terpampang jelas dari taktik marketing yang dieksekusi. Menilik slogannya, Good Day menggaungkan kalimat “karena hidup perlu banyak rasa” yang merepresentasikan gelora jiwa remaja.
Strategi tersebut sukses membujuk konsumen muda untuk memilih Good Day sebagai pilihan minuman ketika berkencan. Selain itu, varian rasa yang ditawarkan kopi kemasan minimarket satu ini menyerupai kopi kekinian yang tengah digandrungi muda-mudi.
Efek kopi Good Day pun tidak membuat peminumnya terjaga semalaman. Malahan kopi Good Day lebih cocok dikatakan sebagai minuman rekreasi ketimbang teman begadang.
Harga kopi kemasan Good Day berkisar Rp7-Rp8 ribuan di minimarket terdekat tergantung varian rasa. Dengan harga segitu, kita bisa menyeruput kopi berukuran 250 ml.
#4 Starbucks dan Kopi Kenangan kalengan hanyalah pemuas rasa penasaran
Meski menjadi pelanggan setia kopi kemasan minimarket, ada waktunya seseorang ingin mencicipi kopi populer dari beberapa merek ternama. Peluang inilah yang dimanfaatkan sejumlah produsen untuk melahirkan kopi siap minum di bawah naungan nama besarnya dengan harga jauh lebih terjangkau. Sebut saja, Starbucks kalengan dan Kopi Kenangan botolan.
Akan tetapi, sebaiknya pembeli tidak perlu berekspetasi terlampau tinggi. Sebagaimana kalimat “ada harga, ada rupa”, kualitas yang disuguhkan pun sebanding dengan nominal yang dikeluarkan. Maka wajar saja apabila kopi versi minimarket keduanya hanya hits sesaat lantaran tak ubahnya sebagai pemuas rasa penasaran belaka.
#5 Oatside Coffee layak menyandang predikat bestie bagi yang nggak bisa minum susu sapi
Lazimnya, kopi susu yang diluncurkan di pasaran memakai susu sapi sebagai campurannya. Di sisi lain, tidak semua pencinta kopi susu dapat menikmati campuran minuman ini. Oleh karena itu, kemunculan Oatside Coffee di tengah gempuran produk kopi susu kemasan menjadi angin segar bagi mereka yang tidak dapat mengonsumsi susu sapi.
Karena bahan baku utamanya adalah biji gandum oat, susu nabati ini aman diminum pengidap alergi susu sapi atau intoleransi laktosa. Di samping itu, penganut pola makan vegetarian pun tak perlu merasa bersalah ketika menenggaknya. Bonusnya, konsumsi kopi kemasan minimarket satu ini konon bermanfaat meningkatkan kesejahteraan mental lantaran kandungan vitamin B yang terdapat di dalamnya.
Harga Oatside Coffee memang agak pricey karena dibanderol seharga hampir Rp10 ribu. Tapi, bolehlah sesekali mencicipi minuman satu ini.
#6 Kalau mulai overthinking masalah kehidupan, minum saja Golda
Entah sejak kapan dan dari mana asalnya, Golda menyandang predikat duta kopi kegalauan. Memang pada awal peluncurannya, Golda membidik pasar generasi milenial. Namun ditinjau dari segmentasi demografinya, Wings Food secara khusus menargetkan konsumen berumur 18-28 tahun seperti yang dilansir dari liputan6.com. Ditambah lagi, kampanye yang diusung brand kopi ini adalah “get more out of life” yang memotivasi pasarnya agar lebih percaya diri dalam melakukan berbagai hal.
Mungkin itulah yang melatar belakangi para over-thinker mengasosiasikan diri mereka dengan Golda. Terlebih rentang usia demikian rawan terdampak quarter life crisis. Menyadari lekatnya hubungan Golda dengan kehidupan ruwet konsumen usia muda dewasa, merek ini meracik minumannya agar rendah asam. Rasa yang smooth dan creamy, harga ekonomis, kemasan terkesan mahal, serta tidak menimbulkan asam lambung praktis menempatkan Golda sebagai kopi kemasan minimarket sobat lewah pikir.
Tidak bisa hidup tanpa kopi mungkin banyak dialami orang sekarang ini. Seakan-akan eksistensi kopi berdaya dalam mengusir beragam masalah kehidupan. Faktanya, kesukaan berlebihan terhadap sesuatu bisa menciptakan efek negatif, termasuk kopi. Misalnya saja gangguan kecemasan, insomnia, dan peningkatan tekanan darah. Jadi, selalu ingat batasi diri minum kopi, ya!
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.