Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Kopi Jago: Kopi Berkelas yang Nggak Jaksel Amat

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
19 Februari 2024
A A
Kopi Jago: Kopi Berkelas yang Nggak Jaksel Amat

Kopi Jago: Kopi Berkelas yang Nggak Jaksel Amat (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di tengah gempuran konten soal pekerja Jaksel yang eksklusif dan berkelas, Kopi Jago hadir bak anomali.

Selama beberapa bulan mencoba hidup di ibu kota Jakarta, khususnya di Jakarta Selatan, saya menemukan banyak hal menarik tentang Jaksel. Tak seperti branding-nya di media sosial yang selalu lekat dengan hedonisme dan eksklusivitasnya, saya menemui banyak produk menarik yang tak sesuai dengan narasi Jaksel.

Salah satu yang saya temui adalah kopi dengan konsep menarik, rasa yang bersaing, namun memiliki harga yang jauh dari bayang-bayang Jaksel. Pembaca sekalian, please welcome Kopi Jago!

Kopi Jago murah, tapi nggak murahan

Kopi Jago memiliki konsep yang unik, yaitu mengadopsi sistem starling yang berkeliling ke beberapa tempat. Saat ini, Kopi Jago dapat ditemui di wilayah perkantoran elite Jakarta seperti SCBD.

Uniknya, brand minuman yang fokus dengan kopi ini justru menawarkan harga yang dapat dijangkau hampir oleh semua orang. Satu gelas kopi dibanderol paling murah 8 ribu rupiah. Selain itu, Kopi Jago juga memiliki menu minuman lain seperti milk tea, coklat, lemonade, hingga paket bundling dengan harga paling mahal 50 ribu untuk lima minuman.

Harga murah yang ditawarkan tak lantas membuat kualitas yang diberikan kepada customer juga ikut rendah. Menurut saya setelah beberapa kali mencoba membeli Kopi Jago, brand ini sangat memperhatikan kualitas terbukti dari rasa dan packaging yang sangat layak untuk harga 10 ribuan.

Kopi Jago jauh lebih layak dibandingkan starling yang kita temui di pinggir jalan, tapi tetap tak kalah dari brand kopi yang sudah memiliki gerai sendiri. Tentu saja, kalian tak bisa berharap rasa kopi yang kuat seperti pada coffee shop, tapi menurut saya perpaduan rasa kopi dengan bahan lainnya masih mashokk dan nyaman di lidah.

Saya akan memberikan review pada salah satu menunya, tepatnya menu andalan semua umat. Apalagi kalau bukan kopi susu. Terus terang, saya masih bisa merasakan rasa kopi pada setiap teguknya. Kemudian tambahan susunya tak membuat konsistensi minuman ini menjadi kental, namun cukup memberikan hint rasa gurih khas susu.

Baca Juga:

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

4 Hal Penting yang Harus Diketahui Jika Ingin Berkunjung ke Blok M Jaksel agar Kunjunganmu Tidak Sia-sia

Terakhir, brown sugar sebagai pemberi rasa manis juga tak diberikan secara ugal-ugalan sehingga perpaduan ketiga bahan yaitu kopi, susu, dan brown sugar terasa pas. Bisa dibilang, kopi susu dari Kopi Jago sama sekali jauh dari kata murahan meskipun harganya begitu murah~

Anomali di tengah ibu kota

Brand ini menjadi anomali di tengah gempuran konten mengenai Jaksel yang terkesan penuh dengan eksklusivitas dan pekerjanya yang punya gaya selangit. Kopi Jago meruntuhkan anggapan tersebut karena kita bisa mendapatkan minuman berkualitas dengan harga yang murah justru di kawasan perkantoran seperti SCBD.

Saya juga menemui banyak karyawan necis yang membeli kopi ini, kok. Tenang saja, stereotip tumbler Corkcicle dan lanyard Coach tak sepenuhnya benar.

Kopi Jago seakan menjadi penyelamat kaum menengah seperti saya yang juga butuh asupan kafein di sela-sela waktu istirahat. Saya juga nggak mungkin mengunjungi kafe mahal dan Starbucks setiap hari karena justru malah membuat dompet saya semakin menangis. Selain itu, konsepnya yang berkeliling membuat saya merasa begitu dekat dengan brand ini.

Terkadang hal simpel seperti ini memberikan experience yang tak bisa ditemukan di gerai kafe biasanya. Kesederhanaan persis seperti yang saya rasakan ketika membeli starling konvensional juga saya dapatkan pada Kopi Jago.

Menyenangkan rasanya bisa sedikit bernapas dari hiruk pikuk ibu kota. Setidaknya Kopi Jago bisa memfasilitasi jiwa “ingin jajan” yang mungkin dimiliki mungkin oleh hampir semua orang.

Tak heran, kopi ini sempat viral beberapa waktu ke belakang. Saya pikir tak hanya dari kualitas dan harganya yang membuat Kopi Jago mendapatkan hati para customer, tapi brand ini juga memberikan kedekatan yang intim kepada kami para pembeli.

Persetan dengan Jaksel yang terkenal dengan gaya hidupnya dan keangkuhannya yang tampak di media sosial. Masih ada, kok, produk berkelas yang nggak Jaksel amat!

Penulis: Muhammad Iqbal Habiburrohim
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Gultik Blok M: Saksi Bisu Pergaulan Anak Muda, Perkembangan Musisi, dan Kehidupan Orang di Jakarta Selatan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Februari 2024 oleh

Tags: es kopies kopi susujakarta selatanjakselKopi JagoSCBDstarling
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

Kopi Tuku Memang Enak, tapi Baiknya Nggak Diminum Setiap Hari

Kopi Tuku Memang Enak, tapi Baiknya Nggak Diminum Setiap Hari

11 Maret 2025
Kerja di Rumah Bekas Pembunuhan, tapi Lebih Takut Miskin (Unsplash)

Pengalaman Kerja di Rumah Bekas Pembunuhan: Lebih Takut Miskin daripada Setan

15 Oktober 2025
Percayalah, Jakarta Selatan Bukan Tempat yang Ideal bagi Perantau yang Mulai dari Nol, Hidupmu Bakal Sengsara di Sini!

Percayalah, Jakarta Selatan Bukan Tempat yang Ideal bagi Perantau yang Mulai dari Nol, Hidupmu Bakal Sengsara di Sini!

5 Juni 2025
Jakarta Timur, Tempat Terbaik untuk Tinggal di Jakarta (Foto milik penulis) rawamangun

Jakarta Timur adalah Tempat Terbaik untuk Bermukim di Jakarta: Meski Nggak Elite, tapi Komplet

13 Maret 2025
Corkcicle: Tumbler Wajib si Paling Peduli Lingkungan

Corkcicle: Tumbler Wajib si Paling Peduli Lingkungan

6 Oktober 2022
Dasar Snob, Beda Cara Minum Kopi Aja Jadi Masalah

Dasar Snob, Beda Cara Minum Kopi Aja Jadi Masalah

2 Januari 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.