Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kopi Excelsa Wonosalam, Kopi yang Mampu Membersihkan Nama Baik Jombang dari Maksiat Kopi Pangku

Dodik Suprayogi oleh Dodik Suprayogi
5 Januari 2025
A A
Kopi Excelsa Wonosalam Jombang Pemberantas Maksiat Kopi Pangku (Pexels)

Kopi Excelsa Wonosalam Jombang Pemberantas Maksiat Kopi Pangku (Pexels)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya nggak ada niat sama sekali mempromosikan kopi pangku. Tulisan ini hanya ingin meluruskan bahwa kopi excelsa Wonosalam adalah kopi khas Jombang.

Jombang memang bukan daerah penghasil kopi seperti Jember, Bondowoso, atau Malang. Namun, daerah ini punya kopi khas yang (sebetulnya) melegenda. Namanya excelsa Wonosalam. 

Nama Wonosalam berasal dari satu-satunya daerah di Jombang yang mampu menghasilkan kopi excelsa. Ini jenis kopi yang berbeda, bukan robusta atau arabica. 

Sayangnya, kopi ini malah kalah pamor dibandingkan “kopi pangku” yang meresahkan itu. Celakanya, kalau membicarakan kopi di Jombang, yang langsung muncul justru kata “pangku”, bukan excelsa Wonosalam.

“Ngomong-ngomong, kopi pangku itu kopi khas Jombang, kan? Itu arabica atau robusta?” Tanya Rozi, teman dari Trenggalek yang sedang liburan Natal dan tahun baru di Jombang.

Pertanyaan ini menjadi pertaruhan reputasi Jombang sebagai kota santri. Nggak seharusnya kota pesantren ini justru dikenal sebagai kota “kopi pangku”. 

Kopi pangku dan Jombang bawah tanah

Status Jombang adalah kota santri. Namun, melihat dari bawah tanah, sejatinya daerah ini nggak jauh beda seperti kota-kota lainnya. Di ini juga ada seperti kriminalitas, praktik prostitusi, maupun kejahatan-kejahatan lainnya. Salah satu fenomena yang saya maksud adalah kopi pangku. 

Ferry Wahyu Arladin, mahasiswa Magister Ilmu Sosiologi, Universitas Airlangga pernah menulis dalam tesisnya yang berjudul “Kuasa Atas Tubuh Perempuan Dalam Praktik Warung Kopi Pangku Di Jombang”. Dia menjelaskan bahwa di sini terjadi eksploitasi pelayan perempuan untuk menyajikan kopi ke pelanggannya dengan keharusan berpenampilan menarik dan menghibur.

Baca Juga:

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

Jombang dan Lamongan, Saudara Senasib Sependeritaan: Sama-sama Dihimpit Tetangga yang Maju, Sama-sama Punya Infrastruktur Remuk

Bahkan ini cenderung ke arah praktik prostitusi terselubung. Dan sudah sangat pasti menyimpang dari nilai-nilai kebudayaan Jombang yang sangat berpedoman pada aturan religius.

Anehnya, justru banyak orang dari luar daerah mengenal kopi pangku di Alun-Alun Mojoagung, bukan kopi excelsa Wonosalam. Bukannya makin hilang, keberadaanya makin menjamur dan kucing-kucingan dengan aparat. Setiap tahunnya, aparat kepolisian juga selalu mengadakan patroli dan razia untuk memberantas kopi pangku ini.

Kopi excelsa Wonosalam, kopi aroma nangka

Nah, sebagai usaha untuk memberantas maksiatnya kopi pangku, sudah saatnya pemerintah Jember memperkenalkan kopi excelsa Wonosalam. Kopi ini banyak ditanam di lereng Gunung Anjasmoro pada ketinggian 800 sampai 1200 meter di atas permukaan laut. Pengembangan kopi excelsa sudah ada sejak zaman Belanda.

Uniknya, kopi ini punya aroma khas nangka. Makanya, banyak orang mengenalnya sebagai kopi excelsa aroma fruity. 

Jadi, sudah seharusnya excelsa Wonosalam ini juga dikenal sebagai kopi khas Jombang. Promosi yang lebih gencar sangat diperlukan.

Salah satu produsen excelsa Wonosalam adalah Kelompok Tani Hutan (KTH) Panglungan, Dusun Mendiro, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam. Potensi produksi kopi ini setiap tahunnya mencapai 20 ton di luas lahan 500 hektare. Para petani mengembangkan kopi ini dengan sistem tanam agroforestri, dengan pohon pinus sebagai tanaman naungan.

Perlunya festival kopi excelsa Wonosalam di Jombang

Biar eksistensi dan pamor excelsa Wonosalam semakin bergeliat, pemerintah Jombang perlu mengadakan festival. Boleh kok meniru festival kopi Ijen di Banyuwangi. Tujuannya adalah memperkenalkan kopi excelsa Wonosalam sebagai kopi khas Jombang sekaligus membuka akses pasar yang semakin luas.

Pesona Wonosalam memang cukup potensial. Selain wisata alamnya, ada banyak festival yang potensial menjadi daya tarik. Misalnya, ada kenduri durian yang diadakan setiap tahun sebagai tanda syukur panen raya atau pasar salak.

Menggeliatnya pamor kopi excelsa Wonosalam lambat laun dapat memperbaiki citra Jombang. Citra yang sudah melekat kotor karena kopi pangku, pelan-pelan dapat dibersihkan. Kopi khas Jombang adalah kopi excelsa Wonosalam bukan kopi pangku!

Penulis: Dodik Suprayogi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 4 Pertanyaan yang Sebaiknya Jangan Ditanyakan ke Orang Jombang, Bikin Kesal!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Januari 2025 oleh

Tags: Jombangkopi excelsa wonosalamkopi jombangkopi pangkukopi pangku jombangprostitusi kopi pangku
Dodik Suprayogi

Dodik Suprayogi

Pegiat pertanian yang sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Trisakti.

ArtikelTerkait

Perempatan Mbah Kopi Kaliwungu Jombang, Arena Maut Tempat para Monyet Berkendara

Perempatan Mbah Kopi Kaliwungu Jombang, Arena Maut Tempat para Monyet Berkendara

18 September 2024
5 Perbedaan Nasi Goreng Magelang dan Nasi Goreng Jombang yang Bikin Kaget

5 Perbedaan Nasi Goreng Magelang dan Nasi Goreng Jombang yang Bikin Kaget

27 Juli 2023
Pasar Barongan Jombang, Pasar Paling Kalcer yang Wajib Dikunjungi Muda-Mudi Masa Kini Mojok.co

Pasar Barongan Jombang, Pasar Paling Kalcer yang Wajib Dikunjungi Muda-Mudi Masa Kini

23 Maret 2024
Kecamatan Mojoagung Jombang, Penyelamat Warga di Ujung Barat Mojokerto dari Ketertinggalan

Kecamatan Mojoagung Jombang, Penyelamat Warga di Ujung Barat Mojokerto dari Ketertinggalan

26 Oktober 2023
7 Alasan Jombang Layak Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Timur Mojok.co lamongan

7 Alasan Jombang Layak Jadi Tempat Slow Living di Jawa Timur

6 November 2025
4 Pertanyaan yang Sebaiknya Jangan Ditanyakan ke Orang Jombang, Bikin Kesal! Mojok.co

4 Pertanyaan yang Sebaiknya Jangan Ditanyakan ke Orang Jombang, Bikin Kesal!

2 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.