Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Konflik Grup Pencak Silat Tiap Tahun Selalu Terjadi, Nggak Bisa Selesai atau Nggak Mau Selesai?

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
26 Juli 2024
A A
Konflik Grup Pencak Silat Tiap Tahun Selalu Terjadi, Nggak Bisa Selesai atau Nggak Mau Selesai?

Konflik Grup Pencak Silat Tiap Tahun Selalu Terjadi, Nggak Bisa Selesai atau Nggak Mau Selesai?

Share on FacebookShare on Twitter

Jujur saja, saya muak dengan berita geger grup pencak silat vs everybody yang selalu berulang tiap tahun. Muak banget karena ya nggak pernah selesai dan seakan-akan tak diusahakan untuk selesai.

Ya bagaimana tidak muak. Tiap tahun, lagunya sama: grup pencak silat konvoi, ketemu polisi/rival, berantem, lalu viral. Tiap tahun, lagu tersebut berulang dan tak ada satu pun yang berani mematikan pemutar musiknya. Pelakunya sama, caranya sama, rusuhnya sama. Pertanyaannya adalah, kenapa kerusuhan yang diciptakan pelaku yang sama ini tak pernah berakhir?

Tentu saja ini tak pernah berakhir, karena memang tak ada yang peduli. Sekalipun ada yang mati, bagi mereka, itu risiko. Bagi negara, itu statistik. Orang-orang tinggal bilang “itu oknum”, masalah selesai. Mereka tahu bahwa api dendam tak akan mati, tapi mereka memilih tak peduli.

Kenapa selalu terulang?

Baiklah, kata-kata saya “mereka memilih tak peduli” mungkin klaim yang berlebihan. Tapi coba pikir lagi, kalau peduli, kenapa konflik grup pencak silat selalu terulang?

Pemetaan masalah sudah jelas harusnya. Sebab kejadian ini berulang tiap tahun. Pelaku hampir selalu sama, modus operandinya pun sama. Saya pikir menyelesaikan masalah konflik ini harusnya tak sekompleks yang orang-orang bilang. Yang perlu ditingkatkan tentu saja usahanya.

Korban sudah terlalu banyak. Masyarakat sipil yang tak tahu apa-apa kerap kena collateral damage yang jelas tak mereka inginkan. Mereka harus menanggung konflik yang tak mereka ikuti dan ketahui. Bagi saya, terlampau jahat jika membiarkan masalah ini dan menimpakannya ke oknum, sedangkan korbannya menanggung apa-apa sendiri.

Melempar argumen “ini tidak sesederhana itu” hanyalah alasan yang kelewat dibuat-buat. Siapa pun tahu, kalau mau selesai, bisa selesai dari dulu. Lagi-lagi, korbannya menanggung apa-apa sendiri.

Konflik grup pencak silat lestari karena jumlah

Saya pernah menulis bahwa konflik grup pencak silat ini lestari karena jumlah. Jumlah yang besar selalu berhasil menanamkan ketakutan. Tapi masalah ini tak eksklusif milik grup pencak silat. Maksudnya, siapa pun, dengan jumlah yang besar, bisa menanamkan ketakutan ke siapa pun.

Baca Juga:

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Tapi kita punya penegak hukum. Kita punya aturan, yang membuat kita tetap pada koridor yang seharusnya, tidak merugikan manusia yang lain. Siapa pun yang melanggar, harusnya ditindak dengan tegas. Sebab itulah guna aturan: menunjukkan bahwa siapa pun bisa mendapat konsekuensi atas tindakan mereka.

Masalahnya, jika konflik berulang tiap tahun, dan tak pernah ada konsekuensi jelas, kesimpulan paling sederhana adalah ada satu pihak yang abai terhadap aturan, dan penegaknya tidak (bisa) melakukan tugasnya secara proper.

Pertanyaannya, yang mana yang benar?

Hukum oknumnya

Saya tidak sedang mengutuk satu grup pencak silat. Tidak. Tapi sebagai warga sipil yang ikutan takut kena imbas, saya terpaksa bicara karena konflik yang ada tidak kunjung selesai. Bukankah damai itu menyenangkan? Bukankah tawuran itu menyakitkan? Apakah kalian tidak lelah melihat badan lebam, muka berdarah, teriakan ancaman bertebaran di media sosial?

Kalau ditanya solusinya gimana, saya hanya bisa jawab: hukum yang bersalah. Jika benar itu oknum, hukum oknum tersebut. Bila penegak hukum salah dalam menegakkan aturan, akui kesalahan dan terima konsekuensi. Jika ada oknum anggota grup pencak silat yang bersalah, beri mereka hukuman atau apalah itu, yang penting mereka tahu konsekuensinya.

Kalau memang oknum, harusnya jauh lebih mudah menyelesaikannya. Kecuali jika yang bermasalah adalah pada doktrinasinya. Saya kira siapa pun pasti menyerah jika masalahnya ada pada doktrinasi. Mau dilawan dengan apa?

Selama pihak-pihak yang terlibat abai terhadap konsekuensi, yang menanggung derita lagi-lagi ya warga sipil. Tak tahu apa-apa, tapi harus menanggung deritanya, dan tiap tahun harus menyaksikan baku hantam yang akan merugikan mereka, sekalipun mereka tak terlibat dan menolak untuk terlibat.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jago Silat Kagak, Jago Cari Musuh Iya. Kayak Gitu Pendekar?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Juli 2024 oleh

Tags: grup pencak silathighlighthukumkonflikoknumpilihan redaksipolisitawuran
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Jalan Margonda Raya Depok, Rajanya Jalan Problematik di Indonesia

Jalan Margonda Raya Depok, Rajanya Jalan Problematik di Indonesia

29 November 2023
Lesti Billar Pantas Diminta Tanggapan Atas Isu Apa pun karena Prestasinya Lebih Banyak dari MU Terminal Mojok.co

Lesti Billar Pantas Dimintai Tanggapan Atas Isu Apa pun karena Prestasinya Lebih Banyak dari MU

31 Maret 2022
Rasanya Bermalam di Ketajek Jember, Tempat Konflik Tanah yang Hingga Kini Belum Usai

Rasanya Bermalam di Ketajek Jember, Tempat Konflik Tanah yang Hingga Kini Belum Usai

11 Desember 2024
4 Rekomendasi Drama Korea Bertema Hukum Terminal Mojok

4 Rekomendasi Drama Korea Bertema Hukum yang Tak Boleh Dilewatkan

19 Januari 2022
Pertashop Bangkrut Justru Bikin Repot: Laporan Langsung dari Pelanggan Bensin Pertamina

Pertashop Bangkrut Justru Bikin Repot: Laporan Langsung dari Pelanggan Bensin Pertamina

21 Januari 2023
Ahmad Dhani dan Kenangan tentang Kontroversi Konyol Lagu Satu terminal mojok

Ahmad Dhani dan Kenangan tentang Kontroversi Konyol Lagu Satu

7 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.