Kondangan di Desa Jawa Tengah adalah Kondangan Paling Perfect, Melayani Tamu Sepenuh Hati, Dilayani bak Raja!

Kebiasaan di Hajatan Pedesaan yang Nggak Masuk Akal kondangan jawa tengah

Kebiasaan di Hajatan Pedesaan yang Nggak Masuk Akal (Shutterstock.com)

Kondangan di Jawa Tengah itu vibesnya beda. Kalau nggak percaya, coba datengin sendiri, rasakan suasananya

Menghadiri hajatan adalah kegiatan yang menyenangkan dan mengharukan. Senang haru terasa ketika menyaksikan teman atau saudara yang kita kenal melepas masa lajangnya, dan tamu undangan menyaksikan hal itu. Euforia terasa lagi ketika menyaksikan mereka duduk di kursi pelaminan dengan duduk saling berjajar.

Di desa, ketika menghadiri acara seperti ini namanya kondangan. Kondangan di Jawa Tengah suasananya masih begitu sakral dan erat dengan kehadiran keluarga serta saudara. Menghadiri kondangan di Jawa Tengah sangat menyenangkan rasanya. Pelayanan dari tuan rumahnya sangat totalitas dan penuh dengan hiburan.

Nah berikut ini kondangan di Jawa Tengah yang unik sekaligus perfect. Kalau kalian mencoba menghadiri hajatan di Jawa Tengah, pasti akan mengalami culture shock dan terkejut dengan kebiasaan di sini.

Piring terbang, tamu tidak perlu ke mana-mana

Satu hal yang membedakan kondangan di Jawa Tengah adalah suasana guyubnya yang sangat terasa. Ada salah satu hal yang unik dalam pelaksanaan kondangan di Jawa Tengah, yaitu sistem piring terbangnya. Piring terbang di sini maksudnya bukan piring yang dibuang lho ya. Melainkan piring yang berisi makanan untuk disajikan kepada tamu.

Piring ini dibagikan dengan cara dihantarkan langsung ke tamu. Sehingga tamu nggak perlu berdiri untuk prasmanan atau untuk sekadar mengambil air minum.

Duduk manis, hidangan akan datang sendiri di kondangan Jawa Tengah

Keunggulan piring terbang yang lainnya adalah meraja dan meratukan tamu yang hadir. So, kalau hadir di kondangan Jawa Tengah dijamin nggak pegel, karena nggak perlu antre untuk sekadar cari makan. Tinggal duduk dan menyaksikan sepasang insan yang sedang berbahagia. Beda kan kalau di kota, tamu yang harus effort sendiri untuk makan dan minum.

Diantarkan sinoman

Dari piring terbang itu ada pelaku utama atau penggerak dari piring terbang. Pelakunya adalah para sinoman yang biasanya berasal dari karang taruna yang sudah ditugaskan. Mereka juga memperhatikan pakaian lho. Biasanya sih, pakai batik atau seragam yang sama dengan kompak dan rapi. Kemudian dengan keikhlasan dan tanggung jawab. Mereka akan melayani tamu dengan totalitas. Menyajikan makanan per tamu, dengan menyajikannya secara manual.

Ada main course hingga dessert di kondangan Jawa Tengah

Jangan salah, meskipun di desa, biasanya hidangan di kondangan Jawa Tengah nggak kalah dengan hidangan di venue kota atau hotel. Di desa, juga ada lho, makanan dari main course hingga dessert yang tak kalah enaknya. Terdiri dari tiga jenis makanan di dalam kondangan. Pertama, ada makanan ringan, atau snack yang biasanya ada di segmen awal. Dikemas dalam kotak kardus atau snack. Isinya biasanya yang wajib ada adalah jenang, roti mandarin, kacang, dan risoles. Ketika memberikan snack ini biasanya juga diberi juga dengan teh.

Segmen makan kedua ada makanan inti. Makanan intinya biasanya piring terbang tadi. Piringannya berisi nasi, acar mentimun, daging sapi, atau bistik, sambal goreng ati, dan juga kerupuk. Sementara itu, di segmen terakhir ada dessertnya. Nah dessert ini biasanya macam-macam. Ada buah, seperti pisang atau semangka. Ada juga es krim. Banyak kan? Nggak kalah juga dengan kondangan di kota-kota.

Itulah kondangan di Jawa Tengah, yang unik dan beda dari kondangan-kondangan di kota atau di venue hotel. Meskipun terletak di desa, tapi kelengkapan dan pelayanannya untuk melayani tamu juga sangat oke. Kalau kalian pernah merasakan juga atau belum menghadiri kondangan di Jawa Tengah? Nyaman, enak, dan ramah kan orang-orangnya?

Penulis: Wulan Maulina
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Bisnis Makelar Kontrakan: Bisnis Digital Sederhana dengan Keuntungan yang Cukup Menjanjikan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version