Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Jangan Remehkan Mahasiswa Nasakom (Nasib Satu Koma): Mereka Menyelamatkan Saya dari Kehidupan Kampus yang Monoton

Muhammad Ridwan Tri Wibowo oleh Muhammad Ridwan Tri Wibowo
16 Mei 2025
A A
Kisah Mahasiswa Nasakom Menyelamatkan Nasib Saya (Unsplash)

Kisah Mahasiswa Nasakom Menyelamatkan Nasib Saya (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya punya banyak teman yang pernah memiliki Indeks Prestasi (IP) tidak sampai 2 bahkan malahan ada yang tidak sampai 1. Mereka ini punya sebutan mahasiswa nasakom. 

Eits, tapi bukan nasakom (nasionalisme, agama, dan komunis). Kepanjangan nasakom di sini adalah nasib satu koma. Pada titik tertentu, banyak orang meremehkan mereka. Namun jangan salah, mereka ini yang justru menyelamatkan nasib saya selama kuliah. 

Lantas, kenapa mereka sampai bisa “terjebak” dalam situasi tersebut? Izinkan saya bercerita. 

Awal mula menyandang status mahasiswa nasakom

Ada banyak sebab seorang mahasiswa menyandang status mahasiswa nasakom. Mulai dari memang orangnya yang malas belajar, sampai sebab lain. Nah, di tulisan ini, “sebab lain” itu yang menjadi sebab. Jadi begini ceritanya.

Mereka yang mendapatkan mahasiswa nasakom biasa mahasiswa aktif di dunia pergerakan. Nggak jarang mereka menghabiskan banyak waktu di daerah konflik atau daerah-daerah penggusuran untuk membantu. Jadi, mereka ini nggak sekadar ikut-ikutan demo di DPR atau di Patung Kuda saja. 

Kalau bukan aktivis, biasanya mahasiswa nasakom terlampau aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Dari banyaknya alasan yang saya sebutkan tadi, mereka memiliki satu kesamaan, yaitu jarang masuk kelas dan ngerjain tugas.

Saya akui, citra mahasiswa nasakom di hadapan teman-teman prodinya memang sangat jelek. Kehidupan mereka terlihat sangat belangsat. 

Namun, kalian jangan sampai salah kira. Ternyata kehidupan mereka tidak semenyedihkan seperti yang kita bayangkan. Diam-diam mereka punya banyak relasi di luar kampus dan punya banyak kerjaan, lho! 

Baca Juga:

IPK Realistis atau Bare Minimum bagi Kalian Mahasiswa Baru di Semester Pertama, Biar Bisa Jadi Pondasi untuk Semester Selanjutnya

Dulu Bilangnya Kuliah Cuma Formalitas, Sekarang Nangis Karena Gaji Masih di Bawah UMR Meski Sudah 5 Tahun Kerja

Selain itu, kehadiran mereka pun sangat berjasa buat saya. Khususnya untuk menemani dan mewarnai kehidupan kampus saya yang sangat membosankan.

Penyelamat dari kehidupan kampus yang monoton dan membosankan

Saat menjadi mahasiswa baru, saya menjalani hidup yang sangat monoton. Kuliah-pulang-kuliah-pulang. Sangat monoton dan membosankan. 

Di semester kedua, kepanitian Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di jurusan saya dibuka. Teman-teman saya berlomba-lomba untuk masuk BEM. Tapi, karena nggak diajak, akhirnya saya memutuskan nggak ikutan. Saya akhirnya jadi mahasiswa yang nggak bisa lari dari kehidupan monoton dan membosankan.

Beruntungnya, di semester 4, saya mulai kenal dan dekat sama mahasiswa nasakom ini. Awalnya sih, saya ragu berteman dengan mereka. Saya takut IP saya ikut anjlok kalau berteman terlalu dekat. 

Namun, hari-hari demi berjalan, ketakutan saya itu sirna. Ternyata mereka nggak seburuk yang saya bayangkan. Mereka nggak maksa saya untuk menjalani hidup seperti mereka. 

Mahasiswa nasakom ini sangat terbuka dan baik hati. Bahkan kalau lagi malas balik ke rumah, mereka memperbolehkan saya tidur di sekretariat organisasi mereka. Kadang saya suka diajak makan bareng. 

Nah, semenjak kenal dekat dengan mereka, kehidupan kampus saya berubah. Tidak lagi monoton dan membosankan. Kehidupan kampus saya jadi berwarna!

Menjadi teman diskusi yang menyenangkan

Kalau nggak ketemu mahasiswa nasakom, mungkin saya tidak akan menjadi kontributor di berbagai media massa alternatif. Jujur saja, meskipun saya kuliah di jurusan bahasa, budaya di jurusan saya sangatlah jauh dari dunia baca dan tulis. 

Saya mendapatkan budaya itu malah saat saya ketemu mahasiswa nasakom ini. Di balik nilai akademisnya yang carut-marut, mereka sebenarnya tidak sebodoh yang kita kira. 

Di luar kelas, mereka rajin mengadakan kajian dan diskusi. Berkat kajian dan diskusi-diskusi itulah rasa ingin menulis serius saya tumbuh. Bukan sekedar menulis buat hobi saja.

Dan, hal itu terbukti dengan terbitnya tulisan-tulisan saya di berbagai media massa seperti DetikNews, Omong-omong, Bandung Bergerak, dan lain-lainnya. Begitulah, setelah mengenal mereka, kehidupan kampus saya banyak berubah. Selain menjadi penyelamat dari kehidupan kampus, mahasiswa nasakom membantu saya berkembang sebagai manusia. 

Fun fact. Orang yang mengajari saya menulis dan akhirnya tulisan saya berhasil tembus di Terminal Mojok adalah mahasiswa yang pernah mendapatkan IP hanya satu koma. Respect!

Penulis: Muhammad Ridwan Tri Wibowo

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Pledoi Mahasiswa Pengejar IPK Tinggi yang Nggak Mau Tunduk sama Quotes Bob Sadino

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Mei 2025 oleh

Tags: bemipkmahasiswa nasakommahasiswa nasib satu komamahasiswa pergerakannasib satu koma
Muhammad Ridwan Tri Wibowo

Muhammad Ridwan Tri Wibowo

ArtikelTerkait

Jadi Calon Ketua BEM Jangan Cuma Modal Ngotot, Situ Mau Jadi Pemimpin Apa Petinju?

Jadi Calon Ketua BEM Jangan Cuma Modal Ngotot, Situ Mau Jadi Pemimpin Apa Petinju?

22 Desember 2023
Organisasi Kampus dan Budaya Sok Sibuk yang Menyebalkan dari Anggotanya, padahal Menghasilkan Sesuatu Saja Tidak

Organisasi Kampus dan Budaya Sok Sibuk yang Menyebalkan dari Anggotanya, padahal Menghasilkan Sesuatu Saja Tidak

26 Juni 2025
karya fiksi UT kuliah ekonomi kuliah sastra kuliah online mahasiswa s-1 dan s-2 Sebagai Penulis, Saya Sering Disangka Romantis dan Bisa Menjadi Sekretaris kuliah online

Satu Semester di Rumah, IPK Ditentukan oleh Kecepatan Sinyal, Mending Kuliah Online Bubar Aja

7 Juni 2020
Gen Z Lulus Kampus Ternama, dapat Gaji Kecil dan Diperbudak MOJOK.CO

Gen Z Kuliah di Kampus Ternama, Berakhir Menderita Kerja di Perusahaan Asing dengan Gaji Kecil, Tanpa Kontrak Kerja, Overtime Setiap Hari

24 Mei 2025
Mahasiswa Lain Ngurus Negara, Mahasiswa Unesa Ngurus BEM yang Nggak Bisa Kerja. Parahnya Masih Ada Aja yang Bela!

Mahasiswa Lain Ngurus Negara, Mahasiswa Unesa Ngurus BEM yang Nggak Bisa Kerja. Parahnya Masih Ada Aja yang Bela!

3 September 2024
bob sadino quotes ipk tinggi tidak menjamin kesuksesan mojok

Pledoi Mahasiswa Pengejar IPK Tinggi yang Nggak Mau Tunduk sama Quotes Bob Sadino

22 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.