Setelah melakukan pembahasan mengenai tips membeli burung kicau, dan tipe para kicau mania dilihat dari motifnya memelihara burung, selanjutnya saya ingin membahas mengenai kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh kicau mania pada saat melakukan perawatan burung kicaunya. Jadi, orang yang memelihara burung kicau tidak boleh sembarangan saat merawat burungnya.
Akibatnya, kalau salah dalam merawat burung membuat hati menjadi ambyar, soalnya akan membuat burung tidak berkualitas, lebih parahnya lagi si burung bisa menemui ajalnya. Sehingga, saya akan mengulas kesalahan dalam merawat burung kicau.
Pemberian pakan
Nah, hal pertama yang harus kita perhatikan pada perawatan burung, dalam segi makanan. Yang pertama, kita harus mengetahui karakteristik si burung ini bagaimana. Jangan sampai burung pemakan buah lalu tidak pernah diberikan makanan buah. Ingat, bagi burung pemakan buah; buah merupakan makanan penting yang harus diberikan. Sebab, kalau tidak diberikan bisa membuat kualitas burung menjadi turun.
Tetapi, meskipun burung pemakan buah sudah diberikan buah, jangan lupa juga diberikan makanan tambahan, seperti: jangkrik, kroto, dan konsentrat. Pemberian ketiga makanan tersebut sebenarnya bukanlah kewajiban. Jadi, jangan terlalu banyak juga memberikannya, khawatir membuat burung menjadi birahi.
Lalu, saya juga sering menemukan kicau mania yang memelihara burung pemakan serangga, justru jarang atau bahkan tidak pernanh memberikannya serangga. Serangga yang wajib diberikan adalah jangkrik. Selain jangkrik, juga harus diberikan kroto agar kualitas gacornya semakin mantap surantap. Dan tak boleh lupa juga, makanan konsentrat harus tetap diberikan.
Kemudian, yang kedua. kesalahan kicau mania saat memberikan makanan pada burung, terutama makanan konsentrat, memberikannya secara berlebihan. Jadi, konsentrat tersebut tidak bisa dihabiskan oleh burung dalam waktu 1 hari. Sehingga, makanan itu tetap bertahan sampai beberapa hari kedepan.
Sebenarnya, itu adalah kesalahan yang sangat fatal. Makanan konsentrat yang dibiarkan lama di wadah makanan burung, akan berbau apek. Sama halnya dengan makanan nasi, kalau nasi dibiarkan selama berhari-hari, tentunya akan berubah menjadi basi. Dan kalau basi, sudah tidak dapat dimakan oleh manusia. Serupa dengan nasi, apabila konsentrat sudah bau sebenarnya sudah tidak layak lagi untuk dimakan oleh burung.
Tidak memberikan tutup kain saat malam
Masih banyak kicau mania yang bertanya, untuk apa fungsi penutup kain diberikan oleh burung. Fungsi dari kain itu digunakan saat malam hari, karena, pada malam hari burung juga membutuhkan waktu untuk beristirahat. Sebenarnya tidak diberikan kain penutup juga tidak menjadi masalah, asalkan si burung ditaruh di ruangan yang gelap, tanpa ada cahaya yang masuk.
Akan tetapi, saya yakin masih banyak kicau mania meletakkan burungnya saat malam hari di ruangan terbuka, sehingga cahaya mudah menyinari ruangan tersebut. Nah, di sinilah fungsi dari kain penutup itu diberikan, tujuannya agar si burung dapat tidur lebih nyaman dan nyenyak. Sebab, ada beberapa burung yang tidak dapat tidur, ketika ada cahaya yang masih meneranginya.
Selain itu, fungsi kain penutup juga tidak sekadar hanya menutupi burung pada saat tidur. Ada fungsi lain yang terdapat pada kain penutup, yaitu diberikan ketika si burung sedang mengalami fase ngurak. Ngurak adalah fase ketika burung mengalami pergantian bulu.
Jadi, burung juga memiliki fase di mana bulunya menjadi rontok, dan berganti menjadi bulu baru. Dalam keadaan ngurak, burung bisa dikatakan dalam keadaan yang sakit. Soalnya, kondisi tubuhnya menjadi menurun dibandingkan ketika tidak mengalami ngurak. Sehingga kalau salah perawatan akan berdampak fatal pada si burung.
Salah satu perawatan yang harus dilakukan pada burung yang mengalami ngurak, dengan menutupi sangkarnya dengan kain penutup sepanjang hari. Dengan menutupi sangkar menggunakan kain penutup, dapat membuat burung merasa lebih tenang tanpa harus terganggu dari keadaan luar. Namun, tetap harus periksa makanan dan minuman.
Jarang memandikan
Saya masih kerap kali menemukan kicau mania yang tidak rutin memandikan burungnya. Padahal proses memandikan sangat penting dilakukan, terlebih untuk menjaga kesehatan tubuh dan bulu burung. Kalau tidak dimandikan, bisa-bisa si burung dihinggaip oleh kutu, yang membuatnya gatal-gatal.
Selain itu, burung yang jarang dimandikan, juga rentan mengalami stres. Apabila sudah ada dalam keadaan stres, kicauan burung tidak menjadi gacor lagi, melainkan berkurang bahkan tidak berbunyi. Jadi, mandikan burung minimal dua kali dalam seminggu.
Jarang dijemur
Hal lain, yang juga tidak boleh dilupakan oleh pemilik burung agar burungnya rajin berkicau dengan cara menjemurnya saat pagi hari. Cahaya matahari pagi dapat merangsang burung menjadi rajin berbunyi. Karena, akan membuat kondisi burung menjadi lebih sehat dan prima dalam mengatur staminanya.
Saran saya lakukan penjemuran burung ketika selesai memandikan burung. Jadi, selesai memandikan burung, jangan terburu-buru untuk mengangkat sangkar burung ke tempat semula. Melainkan, jemur burung terlebih dahulu minimal 30 menit.
Itulah beberapa kesalahan yang masih sering dilakukan oleh kicau mania. Sebenarnya merawat burung itu tidak susah. Sebab, burung sama dengan manusia, jadi perawatannya sebelas duabelas dengan merawat diri sendiri.
BACA JUGA Mengapa Emak-Emak Sebaiknya Tidak Belajar Nyetir Mobil kepada Suami dan tulisan-tulisan lainnya dari Akbar Mawlana.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.