Bagi sebagian orang, ulang tahun memang menjadi momen indah yang selalu dinantikan. Selain bertambah usia, setidaknya ada harapan-harapan lain yang ditunggu bahkan mungkin ketika hari ulang tahun masih sebulan lagi. Kalian pasti tahu apa yang saya maksud. Iya, kado dan perayaan dari teman-teman.
Akan tetapi apakah kalian dahulu juga merasakan bahwa perayaan ulang tahun di masa SMP-SMA alias masa sekolah itu adalah salah satu gimik terkonyol dan terbodoh dalam hidup manusia? Saya mengatakan demikian karena memang banyak sekali kebodohan yang saya rasakan dari perayaan ulang tahun waktu sekolah dulu.
Eits, ini bukan karena ulang tahun saya dulu jarang dirayakan, ya. Toh, saya bukan tipe orang yang mementingkan perayaan. Semua terasa konyol karena memang banyak momen gimik yang dulu biasa kita lakukan sehingga perayaan ulang tahun teman jadi terasa sangat hambar dan penuh kebohongan. Hanya saja mungkin nggak semua orang mau mengakui itu. Bahkan, mengingat hal-hal seperti itu di saat saya sudah berkuliah sekarang rasanya makin malu saja meski saya nggak pernah terlibat kala itu.
Daftar Isi
#1 Teman yang ulang tahun sengaja dimusuhi dan pura-pura nggak tahu
Sebutkan rencana apa yang kalian lakukan ketika merayakan ulang tahun teman semasa sekolah. Saya berani jamin kalau banyak yang menjawab “pura-pura memusuhi teman”. Nggak heran sih karena cara ini memang cukup populer mungkin sampai sekarang.
Saat ada satu teman kelas, terlebih jika dia adalah anggota geng kelas, maka teman-teman yang lain akan merencanakan perayaan dengan berpura-pura memusuhinya. Bisa dengan tiba-tiba cuek, marah, atau apa pun yang bikin si target merasa jengkel sampai sedih. Tapi uniknya, coba pakai logika saja, bahwa usia-usia remaja sangat sedikit yang nggak bisa mengingat kapan dia berulang tahun. Jadi, jika nggak ada masalah kemudian dimusuhi tiba-tiba, itu ANEH! Masa iya, kemarin baik-baik aja, eh… besoknya langsung dimarahin nggak jelas.
Saya juga yakin kalau si target sadar bahwa itu bagian dari supertrap yang dirancang teman-teman konyolnya. Memangnya sudah pasti kalau si target jengkel atau sedih? Fix, itu hanya gimik, Coy! Wong bakal dapet hadiah ya ikutin aja skenarionya.
#2 Pura-pura kaget
Kalian pasti tahu dong, mana ekspresi kaget yang bener dan yang nggak? Muka kaget gimik itu bisa kalian dapatkan ketika melihat teman sekolah kita dirayakan ulang tahunnya. Si target yang sebenarnya sudah tahu jika dia hanya pura-pura dimusuhi kemudian ikut saja sama skenario, alhasil ya dia harus pura-pura kaget untuk dapat momen yang diharapkan ketika perayaannya dimulai.
Nggak jarang ada yang sampai meneteskan air mata setelahnya. Okelah, boleh karena terharu. Tapi, sebenernya kaget itu cuma pura-pura. Menariknya, akting muka kaget ini nggak mudah, jadi saya kerap mendapati ada beberapa target yang kagetnya kurang greget, sehingga semakin menunjukkan kalau dari awal dia sudah sadar bahwa ulang tahunnya mau dirayakan.
#3 Perayaan ulang tahun yang nggak adil karena hanya berlaku untuk satu circle
Nah, ini adalah salah satu bentuk nyata ketidakadilan di masa sekolah yang saya pernah rasakan. Bukan kepada saya, tapi kepada teman-teman lain yang nggak punya circle dan mereka yang cukup pasif di kelas.
Di beberapa momen perayaan, para penginisiasi atau sebut saja manusia cerewet di kelas akan meminta siswa satu kelas iuran merayakan ulang tahun teman lain dengan membeli kue dan tetek bengek lainnya. Soal nominalnya berapa bukan jadi masalah, yang jadi masalah, kenapa perayaan dengan iuran seperti itu nggak dilakukan ke semua siswa sekelas di hari ulang tahun mereka?
Banyak lho teman saya yang pendiam, netral ke kelompok mana pun, dan ulang tahunnya nggak dirayakan sekelas, tapi juga masih dimintai iuran. Giliran yang pendiam ini ulang tahun, teman-teman sekelas yang lainnya malah pada membisu. Nggak tahu hari ulang tahunnya kapan? Kalimat itu nggak bakal terlontar kalau yang berulang tahun temannya yang satu circle.
Harusnya, kalau merayakan dan meminta iuran siswa kelas ya lakukan saja ke setiap teman yang sedang berulang tahun, bukan cuma di anggota circle-nya. Bener-bener nggak adil!
Hal inilah yang kerap membuat saya merasa iba. Sebab, teman-teman yang nggak dirayakan ulang tahunnya mungkin akan merasa semakin dikucilkan. Sungguh tindakan pilih kasih yang terang-terangan!
#4 Menabung ucapan dan kado dengan sengaja
Merayakan ulang tahun menurut saya intinya bukan apa-apa selain menabung ucapan dan kado. Siapa sih yang nggak ingin dikasih kado? Kalau minta dikasih kado, mulailah dengan memberikan kado. Tapi, apa benar itu yang seharusnya terjadi ketika kita merayakan ulang tahun teman? Hmmm… ada maksud terselubung, ya?
Kalau begitu tentu sangat mungkin akan terjadi permusuhan jika kita sampai lupa merayakan balik ulang tahun teman kita. Huuu… serem…
Apa pun itu memang sebuah kebebasan bagi setiap orang untuk berekspresi dalam berbagai hal. Namun, bukankah lebih baik ketika apa yang kita lakukan juga dimulai dengan tindakan yang bijak dan bermakna? Rayakan saja ulang tahun tanpa saling berakting. Merayakan dengan saling berdoa, bukan dengan maksud-maksud tertentu yang amat konyol!
Penulis: Muhammad Mundir Hisyam
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Semoga Mereka yang Merayakan Ultah Tanpa Izin di Kedai Kopi Itu Bernasib Sama Seperti Malin Kundang.