Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Nasib Pilu Ketintang Surabaya di Musim Hujan, Masih Jadi Langganan Banjir meski Sudah Ada Perbaikan dari Pemkot

Dito Yudhistira Iksandy oleh Dito Yudhistira Iksandy
5 Desember 2024
A A
Nasib Pilu Ketintang Surabaya di Musim Hujan, Masih Jadi Langganan Banjir meski Sudah Ada Perbaikan dari Pemkot

Nasib Pilu Ketintang Surabaya di Musim Hujan, Masih Jadi Langganan Banjir meski Sudah Ada Perbaikan dari Pemkot

Share on FacebookShare on Twitter

Ketintang masih banjir, meski Pemkot Surabaya sudah berusaha mengatasinya. Pertanda apa ini sebenarnya?

Menjelang tahun baru, cuaca Surabaya berubah menjadi lebih ramah. Sejak satu minggu terakhir, hujan mulai turun lebih sering, bahkan hampir setiap hari. Banyak orang bahagia dengan kondisi ini, saya salah satunya. Apalagi setelah tersiksa dengan panasnya Kota Pahlawan selama berbulan-bulan lalu.

Akan tetapi, banyak juga yang menggerutu ketika musim hujan datang, misalnya mereka yang beraktivitas dan tinggal di sekitar Jalan Ketintang. Bagaimana tidak, daerah ini selalu menjadi langganan banjir. Nggak tanggung-tanggung, ketinggian banjirnya bisa hampir menyentuh lutut orang dewasa. Menghadapi kondisi ini sepanjang musim jelas terasa seperti bencana.

Tahun menjelang baru, tapi masalah Ketintang masih sama

Sebenarnya, masalah banjir di Ketintang itu bukan sesuatu yang baru, sebab masalah ini sudah terjadi bertahun-tahun lamanya. Satu tahun lalu, saya pernah menulis soal banjir yang terjadi di Unesa Ketintang. Nahasnya, sudah satu tahun berlalu, masalahnya tetap sama. Surabaya memang benar-benar konsisten urusan banjir.

Saking seringnya masalah ini terjadi dan nggak ada respons serius dari pemkot, warga sekitar pun turut menganggap banjir di Ketintang sebagai hal yang lumrah. Saya nggak ngerti apakah mereka ini pasrah pada Tuhan atau sudah terlalu malas berharap pada Pemkot Surabaya. Sebab, seperti yang kita tahu, berharap pada pemerintah adalah pintu masuk menuju kekecewaan.

Berita buruknya, Jalan Ketintang itu termasuk salah satu jalan yang lokasinya cukup strategis. Jadi, di banyak kesempatan, cukup susah untuk menghindari jalan ini. Akhirnya, ya, mau nggak mau harus diterabas. Padahal, menerobos banjir itu penuh risiko, mulai dari membuat kulit gatal-gatal, kendaraan mogok, sampai terjadi kecelakaan.

Proyek gorong-gorong Pemkot Surabaya yang sia-sia

Sebenarnya dalam satu tahun terakhir pemkot sedang gencar-gencarnya melakukan perbaikan gorong-gorong. Berbagai titik rawan banjir di Surabaya, termasuk Ketintang, mulai dibenahi saluran airnya. Awalnya, saya memuji langkah ini karena pemkot terlihat benar-benar serius. Box culvert ada di mana-mana, tukang bekerja siang-malam, bahkan perbaikan bisa dilakukan di banyak titik di waktu yang berdekatan.

Di Ketintang, saluran air yang dibenahi ada di sekitar Unesa dan Telkom, ukurannya dilebarkan dengan harapan mengurangi risiko terjadinya banjir. Sayangnya, pembangunan ini nggak berdampak apa-apa, banjir tetap tidak dapat teratasi dengan baik. Gorong-gorong yang sudah dilebarkan tetap meluap, nggak ada bedanya dengan sebelum diperbaiki.

Baca Juga:

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal ini memunculkan pertanyaan baru dalam benak saya, lalu untuk apa pembangunan besar-besaran kemarin kalau nggak menyelesaikan apa-apa? Maksud saya, kalau beneran diperbaiki pasti akan terasa dampaknya walau sedikit. Lha, ini nggak ada perubahan apa pun, Ketintang tetap jadi waduk dadakan di musim hujan.

Pemkot Surabaya perlu segera muhasabah

Melihat proyek pemkot yang nggak ada hasilnya tersebut, saya merasa sebaiknya mereka segera muhasabah diri. Banjir ini masalah serius, lho, apalagi kalau tetap terjadi selama bertahun-tahun. Lebih parah lagi melihat “hasil kerja” pemkot ternyata nggak berdampak apa-apa.

Nggak bisa dimungkiri, banjir yang terjadi di banyak titik di Surabaya, termasuk Ketintang, merupakan salah pemkot. Saya mungkin terkesan menyudutkan pemerintah, tapi memang nyatanya gitu, kok.

Ketika pemkot merencanakan perbaikan gorong-gorong, mereka pasti melakukan perhitungan atau kajian mengenai efektivitas saluran air, volume hujan, dan lain-lain. Jadi, kalau produk akhirnya ternyata tetap nggak menyelesaikan banjir, ya berarti ada yang salah dari proses perencanaan sampai eksekusi.

Salahnya di mana? Mana saya tahu, silahkan selidiki sendiri. Lagi pula, apa kalian nggak malu? Sudahlah ngebut proyek karena terlalu yakin bisa menyelesaikan banjir di Surabaya. Eh, ternyata proyeknya gagal, nggak ngaruh apa-apa. Ini juga baru di Ketintang aja, lho, belum ngomongin daerah lain di Surabaya yang sama banjirnya.

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jalan Ketintang Surabaya, Jalan Paling Problematik yang Pantas Dibenci

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Desember 2024 oleh

Tags: banjirKetintangpemkot surabayaSurabaya
Dito Yudhistira Iksandy

Dito Yudhistira Iksandy

Saya punya motor namanya Arnol.

ArtikelTerkait

Orang Surabaya Ramah terhadap Pejalan Kaki, tapi Kotanya Tidak

Katanya Surabaya Surga para Pejalan Kaki, tapi Kenyataannya seperti Neraka

23 Agustus 2024
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Cerita Lain Evakuasi Banjir yang Dijadikan Sarana Cari Muka Pejabat

Satu Cerita dari Evakuasi Banjir Tangerang

4 Januari 2020
Unair Kampus B Bikin Iri Mahasiswa Unesa Ketintang: Fasilitasnya Lengkap dan Nyaman, Jadi Ingin Pindah Kampus Mojok.co

Unair Kampus B Bikin Iri Mahasiswa Unesa Ketintang: Fasilitasnya Lengkap dan Nyaman, Jadi Ingin Pindah Kampus

14 Mei 2024
Semarang Unggul Jauh dari Surabaya dari sisi BRT (Unsplash)

Cek Fakta! Klaim Surabaya Lebih Unggul dari Semarang Soal BRT Itu Nggak Masuk Akal

25 Juli 2023
semarang terminal bis jorok kumuh terminal terboyo mojok

Katanya Semarang Kota Besar, tapi kok Terminal Busnya kayak Gitu?

6 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.