• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ketika Banyak Orang Benci Les Kumon, Saya Justru Masih Ingin Les di Sana

Adi Sutakwa oleh Adi Sutakwa
23 Januari 2021
A A
Ketika Banyak Orang Benci Les Kumon, Saya Justru Masih Ingin Les di Sana terminal mojok.co

Ketika Banyak Orang Benci Les Kumon, Saya Justru Masih Ingin Les di Sana terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kumon bergema nggak lama-lama di Twitter. Salah satu penyebabnya adalah twit akun @heyhotmilky yang menyandingkan logo Kumon, balet, piano, dan renang. Katanya dalam caption, “Every asian kid has experienced at least one of these classes in middle school.”

every asian kid has experienced at least one of these classes in middle school pic.twitter.com/dkPdR4cqmv

— tash (@heyhotmilky) January 21, 2021

Seketika saya merasa bukan bagian dari Asia. Ini orang sok tahu amat, yak, seolah-olah mewakili semua anak-anak SMP se-Indonesia. Ya netizen jelas pada ngamuk, dong. Tentara digital Indonesia, kok, dilawan.

Banyak komen negatif yang merespons postingan tersebut, misalnya soal betapa nggak relate konten Kumon, balet, piano, dan renang. Keluarga Indonesia zaman dulu nggak sekaya itu sampai bisa les piano dan balet, ya. Ini orang kayaknya belum baca buku Generasi 90-an karya Marchella Fp versi awal-awal deh, yang waktu itu diprotes karena banyak anak daerah merasa, “Nggak, kok, masa kecilku nggak ada tuh mainan mahal kayak gitu.”

Dan sayalah satu di antara anak daerah itu. Saya blas nggak ngerti bagaimana mungkin les piano atau les balet dikatakan sebagai nostalgia masa lalu anak baru gede zaman itu. Wong pada masa itu Kumon saja nggak ada di kabupaten kelahiran saya. Les renang? Boro-boro, yang ada ya jeguran di kali yang airnya coklat butek kalau musim hujan mulai datang. Pengalaman dan kesigapan kami menghindari pisang kuning yang terombang ambing arus sungai adalah bekal awal agar kelak dapat menghadapi kehidupan yang penuh onak, duri, dan kotoran.

Saya tahu Kumon setelah agak lebih besar sih, usia SMA, itu pun bukan di kota kelahiran saya Pemalang. Namun, ketika saya sekali dua kali berkunjung ke peradaban yang lebih maju, di Tegal atau Pekalongan. Kota-kota karesidenan yang setidaknya punya pusat perbelanjaan maupun mal bertingkat tiga atau empat. Waktu itu, saya justru sebenarnya sangat penasaran dan selalu ingin jadi anak les Kumon. Salah satu alasannya ya karena logo Kumon yang sangat ikonik itu.

Huruf “O” dalam kata Kumon yang diilustrasikan tanpa ekspresi itu sebenarnya nggak perlu dipermasalahkan. Dalam keramaian di media sosial kemarin, banyak yang main cocoklogi, kalau tidak mau disebut cocotlogi, dengan mengatakan bahwa logo Kumon saja sudah menunjukkan bahwa anak-anak yang les di sana itu nggak bahagia. Tugas dan PR-nya jauh melebihi porsi dan jumlah yang diberikan sekolah, katanya.

Tuduhan itu nggak masuk akal, sih. Menurut saya, logo Kumon yang terkesan minim ekspresi justru menunjukkan kerendahan hati dan persistensi. Pasalnya, kalau jadi pintar karena Kumon, logo itu mengingatkan biar nggak ketawa jahat berlebihan. Sedangkan kalau malahan tambah mbruwet karena kebanyakan tugas, logo yang sama juga menyadarkan agar bisa bersikap lebih sabar. Ini dalem banget lho maknanya, masa pada nggak paham, sih?

 Lagipula, Hello Kitty yang dari dulu jadi boneka dan aneka souvenir anak-anak juga nggak kelihatan ekspresinya. Kan udah tahu dong kalau Kumon dan Hello Kitty sama-sama berasal dari Jepang, ya memang begitu filosofi orang Jepang. Buktinya anak-anak Jepang ya sukses-sukses aja bidang industri negaranya.

Saya yakin para ekspatriat Jepang yang sekarang dulunya pasti les di Kumon. Wong lembaga pendidikan ini sudah didirikan sejak 1958 oleh Toru Kumon. Para avatar pengendali matematika kayaknya ya lulusan les Kumon semua. Begitu juga anak-anak kuliahan yang pelit banget kalau dimintai jawaban ujian dan tugas, sudah jelas lulusan les Kumon itu.

Hal yang bikin les Kumon dipercaya sama banyak orang tua ya salah satunya karena lembaga les impor ini punya dua value berakhlak tinggi: jago matematika dan nggak mencontek. Atau lebih tepatnya, “Ojo nganti koncomu isoh nyonto!”

Mestinya sekarang di Pemalang sudah ada Kumon. Saya saja yang memang tidak beruntung dan ditakdirkan nggak bisa les di Kumon. Meskipun demikian, keinginan menjadi keren seperti anak les Kumon lainnya masih ada dalam diri saya, jauh di relung hati dan sanubari yang nggak bisa terlihat dari ekspresi wajah sehari-hari. Pokoknya, saya Kumon banget, lah. No debat!

BACA JUGA Pramuka, PKS, PMR: Mana Ekskul Wajib yang Paling Worth buat Diseriusin dan tulisan Adi Sutakwa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Januari 2021 oleh

Tags: Belajarles kumon

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Adi Sutakwa

Adi Sutakwa

Overweight demi ibadah dan kemaslahatan umat.

ArtikelTerkait

Kesulitan Bocah Jawa Suroboyoan Belajar Bahasa Jawa di Sekolah

Kesulitan Bocah Jawa Suroboyoan Belajar Bahasa Jawa di Sekolah

10 Januari 2023
7 Tips Belajar Bahasa Korea Otodidak biar Makin Lancar Nonton Drakor

7 Tips Belajar Bahasa Korea Otodidak biar Makin Lancar Nonton Drakor

14 Juli 2022
Kemampuan Bahasa Inggris Orang Indonesia Memang Rendah, Terus Kenapa?

Kemampuan Bahasa Inggris Orang Indonesia Memang Rendah, Terus Kenapa?

24 Maret 2022
Mitos tentang Belajar Gitar yang Sama Sekali Ra Mashok

5 Mitos tentang Belajar Gitar yang Sama Sekali Ra Mashok

28 Desember 2021
pengemudi pemula

4 Kesalahan yang Biasanya Dilakukan Pengemudi Pemula

11 Desember 2021
tebuireng dipati wirabraja islamisasi lasem pondok pesantren ngajio sampek mati mojok

Pondok Pesantren Bukanlah Tempat Pembuangan Anak

19 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
3 alasan line semakin ditinggalkan pengguna mojok

3 Alasan Line Semakin Ditinggalkan Penggunanya

Nikah sama Orang Korea yang Jadi Anak Laki-laki Pertama Itu Boleh Nggak, sih Terminal Mojok

Nikah sama Orang Korea yang Jadi Anak Laki-laki Pertama Itu Boleh Nggak, sih?

nadin amizah orang miskin empati kemiskinan orang miskin mojok

Orang Kaya Versi Nadin Amizah yang Terlalu Utopis



Terpopuler Sepekan

Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema (Unsplash)
Pojok Tubir

Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema

oleh Joko Yuliyanto
3 Februari 2023

Hati nurani dan akal sehatmu, di mana Yuli Sumpil tuwekan aneh?

Baca selengkapnya
4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

4 Februari 2023
Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub (Unsplash)

Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub

1 Februari 2023
Dosa Penjual Es Kelapa Muda dan Amalan untuk Menghindarinya

Dosa Penjual Es Kelapa Muda dan Amalan untuk Menghindarinya

2 Februari 2023
Rekomendasi 3 Miedes di Bantul dengan Rasa yang Ngangenin

Rekomendasi 3 Miedes di Bantul dengan Rasa yang Ngangenin

4 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .