Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Kerusuhan di Papua: Mau Nyalahin Siapa?

Aisha Rara oleh Aisha Rara
30 September 2019
A A
PAPUA

PAPUA

Share on FacebookShare on Twitter

Mau nyalahin Pendatang?
Rakyat yang disebut pendatang di Papua datang dengan tujuan mengadu nasib, bekerja, bahkan diantaranya ada yang ikhlas ingin berdakwah serta melakukan pengabdian untuk masyarakat pedalaman. Memberikan ilmu dan kasih sayang untuk meningkatkan pengetahuan warga Papua demi meningkatkan kesejahteraan hidup warga. Menggerakan perekonomian, mewarnai kehidupan, berbaur dengan warga lokal sampai ada yang menganggap Papua adalah rumahnya.

Tapi hari ini mereka terusir dan terbunuh di sana. Ditangan saudara bangsa sendiri, mereka bersimbah darah. Kehilangan harta, keluarga bahkan nyawa. Tak seorang manusiapun yang pantas ditimpa tragedi seperti mereka.

Mau nyalahin Orang Asli Papua?
Jangan kita menutup mata bahwa ada penindasan dan ketidakadilan yang menimpa mereka bertahun-tahun. Bagai hidup di ladang gandum, namun mati kelaparan. Kampung halaman digarap korporasi namun malah meminggirkan mereka dari nikmat hidup yang sewajarnya mereka peroleh sebagai warga asli. Hajat hidup mereka dikangkangi manusia rakus pemegang legalisasi.

Mereka terjajah di negeri sendiri. Sampai sebagian dari mereka tak tahan ingin melepaskan diri. Mereka ingin memegang kendali atas wilayah mereka dan menentukan nasibnya sendiri. Konflik antara mereka dengan Negara sudah berlangsung lama. Dan hari-hari ini mereka melakukan hal yang tidak manusiawi. Membantai saudara sebangsa sendiri tanpa ampun, brutal dan tak terkendali.

Tidak, saya tidak sedang memberikan pembenaran ataupun pemakluman terhadap perbuatan mereka. Tapi rasanya terlalu gegabah mengutuk mereka tanpa mencoba mengetahui latar belakang masalah. Apalagi ketika kita menarik tragedi ini ke ranah sentimen agama, suku atau hal yang berbau SARA lainnya. Karena banyak kesaksian yang saya baca bahwa yang dibantai adalah pendatang, yang tidak hanya beragama Islam. Pendatang yang tidak hanya berasal dari suku tertentu. Bahkan ada juga kesaksian bahwa ada beberapa orang asli Papua yang membantu menyelamatkan dan mengevakuasi para pendatang dari pembantaian.

Mau nyalahin Pemerintah?
PERCUMA….PERCUMAA…..PERCUMAAAA ???

Bahkan seorang Jokowi yang menang pemilu dengan telak di Papua pun belum terdengar suaranya. Baik gebrakan solusi pemecahan masalah maupun ucapan belasungkawa untuk warga yang tertumpah darahnya di tanah Papua.

Saya yakin beliau pun sedang kebingungan sekarang. Maju kena, mundur kena, berdiam diripun sama saja. Semua kepala menoleh kepada beliau. Semua mata menatap beliau. Menunggu gebrakan solusi dari orang yang didapuk pengagumnya sebagai putra reformasi.

Baca Juga:

Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

Merasakan Slow Living di Nabire, Ibu Kota Provinsi Papua Tengah yang Cukup Menguras Kantong

Entah, apa maksud media yang malah mengabarkan aktivitasnya bersepeda ria. Yang bukan tidak mungkin malahan bisa menggores luka di hati para keluarga korban. Sungguh berita norak dan tidak bikin adem suasana.

Wajar jika ada warga awam yang membaca lalu beropini bahwa Sang Presiden tak sedang melirik konflik yang terjadi di berbagai daerah. Tak melihat bahwa ada segelintir warga yang mulai menghembuskan isu perang untuk membalas kemalangan warga daerahnya ataupun seruan ingin jihad di kalangan sebagian netizen yang tak kuasa melihat pembantaian saudaranya.

Kalau saya sedih mikirin negara lantas memilih bercanda dengan Panda itu sih B ajah, karena saya bukan siapa-siapa.
Wong Yasona saja yang seharusnya menjadi pembantu utama presiden dalam mengatasi masalah hukum dan HAM mundur begitu saja. Yasonna malah memilih jadi anggota badan yang lagi didemo mahasiswa. Mungkin baginya lebih enak ketiduran di dalam ruangan daripada dipaksa maju ke medan pertempuran. Mungkin loh ya. Untuk kepastiannya, ya silahkan tanya sendiri ke orangnya.

Terus salah siapa jadinya?
Salah saya? Salah kawan-kawan saya?
Kalau begini rasanya saya ingin berlari saja.
Mau ke pantai lalu belok ke hutan ya hayuks saja.
Lumayan lebih membakar kalori dibanding bersepeda!!! (*)

BACA JUGA Papua Oh Papua atau tulisan Aisha Rara lainnya. Follow Facebook Aisha Rara.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Februari 2022 oleh

Tags: kerusuhan papuapapuawamena
Aisha Rara

Aisha Rara

Ibu-Ibu Galak tapi cengeng

ArtikelTerkait

#KitaSemuaBersaudara

Mewujudkan #KitaSemuaBersaudara Dalam Realita

21 Agustus 2019
pelaku rasisme papua

Pelaku Rasisme Telah Diproses Hukum, Papua Aman dan Kondusif

2 September 2019
Merasakan Slow Living di Nabire, Ibu Kota Provinsi Papua Tengah yang Cukup Menguras Kantong

Merasakan Slow Living di Nabire, Ibu Kota Provinsi Papua Tengah yang Cukup Menguras Kantong

7 Maret 2024
gereja katolik indonesia gereja katolik papua konferensi waligereja indonesia mendiamkan kekerasan di papua pembunuhan pendeta yeremia intan jaya mojok.co

Mengapa Gereja Katolik Indonesia Mendiamkan Kekerasan pada Umatnya di Papua?

11 Desember 2020
merah putih

Merah Putih Tetap Berkibar di Papua

2 September 2019
Begini Rasanya Jadi Orang Batak Keturunan Jawa Berwajah Timur terminal mojok

Begini Rasanya Jadi Orang Batak Keturunan Jawa Berwajah Timur

23 Maret 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.