Keripik apel cukup dicari sebagai oleh-oleh wisatawan yang datang ke Malang. Padahal keripik ini mengkhianati cita rasa dunia per-keripik-an.
Setiap daerah tentu punya kuliner khas masing-masing. Kuliner khas tersebut pada akhirnya menciptakan sebuah identitas bagi sebuah daerah. Ini menandakan bahwa Indonesia kaya akan kuliner yang tersebar di berbagai daerah.
Gagasan tentang kekayaan kuliner kemudian melahirkan gagasan-gagasan baru yang, katakanlah, lebih revolusioner. Makanan khas daerah yang semula “apa adanya”, disulap menjadi sesuatu yang spektakuler, bahkan di luar nalar. Sejauh ini, salah satu kuliner yang menurut saya benar-benar absurd adalah keripik apel Malang.
Dari banyaknya oleh-oleh Malang, keripik apel merupakan oleh-oleh yang aneh dan nggak masuk akal. Bagaimana bisa buah yang pada dasarnya juicy dan menyegarkan, malah dibelokkan menjadi renyah dan kering? Menurut saya, keripik apel sudah mengkhianati cita rasa dunia per-keripik-an yang mestinya asin, renyah, dan gurih.
Kodrat buah apel bukan untuk dijadikan keripik
Semua orang tentu sudah tahu bahwa yang namanya keripik identik dengan asin, renyah, dan gurih. Biasanya keripik yang punya cita rasa demikian dapat kita jumpai pada singkong, kentang, tempe, bayam, dan bahan-bahan lainnya.
Namun tiba-tiba ada sebuah gagasan mengenai keripik apel. Keripik yang kalau dibilang asin-gurih tidak, tetapi mau dikatakan juicy dan menyegarkan malah sudah jadi keripik. Dari sinilah saya menyebut keripik ini adalah gagasan kuliner yang aneh. Sialnya, makanan tersebut sudah telanjur menjadi oleh-oleh yang menjadi pilihan wisatawan ketika berkunjung ke Malang.
Sebagai buah, apel dikenal manis, segar, dan penuh air. Akan tetapi bagitu buah ini dipaksa menjadi keripik, semua kesan itu hilang begitu saja. Rasanya jadi menggantung, nggak segar, dan nggak sepenuhnya cocok jadi camilan gurih. Belum lagi kalau ngomongin soal nilai gizinya, apakah nilai gizi pada keripik apel setara dengan buah apel segar?
Mengkhianati cita rasa dunia keripik
Saya memang bukan ahli per-keripik-an, tapi saking nggak asingnya dengan keripik, saya tahu bahwa apel bukanlah buah yang cocok jika dijadikan keripik. Sebetulnya bukan cuma apel, melainkan semua buah yang pada dasarnya segar dan juicy sebaiknya nggak dijadikan keripik. Karena akan melahirkan kesan terpaksa jika dibuat menjadi makanan yang seharusnya gurih dan asin.
Bagi saya, keripik apel adalah sebuah penghianatan pada cita rasa dunia keripik. Seolah-olah ada pemaksaan identitas demi bisa menjadi tren oleh-oleh Malang. Padahal yang terjadi hanyalah menciptakan gagasan yang sepenuhnya aneh, alih-alih kreatif.
Kenapa pisang bisa?
Pertanyaan di atas tentu bisa menjadi attack-counter ketika saya mengatakan apel nggak seharusnya menjadi keripik. Lantas, kenapa pisang yang sama-sama buah malah bisa jadi keripik?
Kalau apel terasa aneh, pisang justru sebaliknya. Secara tekstur saja, pisang sudah punya modal: dagingnya padat, mudah diiris tipis, dan saat digoreng bisa berubah jadi renyah tanpa harus kehilangan bentuk. Bahkan rasanya bisa dipelintir. Pisang muda untuk rasa gurih, sementara pisang matang untuk rasa manis. Dengan begitu, pisang bisa masuk ke dunia keripik tanpa harus mengkhianati identitasnya sendiri.
Ekspektasi lidah kita juga sudah terbiasa menerima keripik pisang tanpa merasa janggal. Berbeda dengan apel yang sejak semula kita bayangkan sebagai buah yang juicy dan menyegarkan. Apel jelas nggak konsisten dengan dunia keripik.
Sebetulnya, keripik apel bukan satu-satunya kuliner Malang yang bisa jadi oleh-oleh. Jangan sampai lupa masih ada keripik tempe yang punya kedudukan sebagai oleh-oleh Malang. Kalau kalian belum tahu keripik apel dan bingung harus membeli oleh-oleh Malang ini atau nggak, semoga tulisan ini bisa membantu kalian.
Penulis: Ahmad Dani Fauzan
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Bakpao Telo: Oleh-Oleh Malang yang Sempat Jadi Primadona, tapi Kini Kehilangan Pesonanya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















